Friday, August 22, 2014

Menyambut Buku Perdana (DJSM)

Bagi seorang pesilat, biasanya akan senang sekali jika ada kesempatan berduet dengan sang guru yang mengajarinya ilmu silat sekaligus mendidiknya di sebuah perguruan silat. Bagi seorang pemain sepakbola, bermain bersama pemain sepakbola idolanya akan menjadi kebanggaan yang tiada tara. Begitu pula dengan seorang penulis, yang berkesempatan untuk duet dengan orang yang memperkenalkan dirinya pada dunia tulis-menulis.

Bagian terakhir adalah pengalaman pribadi saya. Sungguh merupakan suatu kebanggaan dan kesenangan bila akhirnya naskah buku yang kami beri judul (sementara) Dari Jomblo Sampe Merit (DJSM) dinyatakan LOLOS oleh Penerbit ANDI Yogyakarta. Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara saya dengan Eva Yunita, yang akrab dipanggil "Kak Eva" atau "Mak Epha". Bagi saya, Kak Eva lebih dari sekadar pemimpin muda yang dulu pernah menjadi salah satu pemimpin dalam komunitas muda di gereja lokal kami. Kak Eva-lah yang berjasa "menemukan" potensi menulis dalam diri saya serta "menumbuhkan" keyakinan diri saya melakukan aksi nyata lewat tulis-menulis.

Oleh karena ini, sungguh menyenangkan kalau tidak lama lagi buku DJSM dapat terbit dan menjadi semacam "buku panduan" buat anak muda, terutama anak muda kristiani, dalam urusan percintaan (asmara). Memang buku ini kami tulis dengan perspektif kristiani, sesuai dengan keyakinan iman kami dan pengajaran firman Tuhan yang pernah kami terima. Kami berdoa ... kiranya buku ini boleh menjadi berkat dan menaikkan harapan di bangsa ini bahwa masih ada generasi muda yang kehidupan asmaranya beres, punya tujuan (visi), nilai-nilai kebenaran, dan siap menjadi calon pengantin pria dan wanita yang berbeda dari orang muda kebanyakan.

Untuk sementara, saya hanya bisa "membocorkan" isi buku lewat gambar berikut ini. Tunggu ulasan dan cerita seru selanjutnya mengenai DJSM ini. Tuhan memberkati:


(BERSAMBUNG ...)

Wednesday, August 6, 2014

Usulan 3 Gebrakan Tambahan untuk Ignasius Jonan

Artikel ini saya upload melalui akun Kompasiana edisi hari ini. Namun, tidak ada salahnya juga untuk saya upload ulang di blog ini karena mungkin tidak semua blogger tergabung menjadi Kompasianers. Selamat membaca.

Belakangan ini, nama Ignasius Jonan mencuat setelah fotonya ketika sedang terlelap di kursi gerbong KA kelas ekonomi tersebar. Situs www.merdeka.com juga membahas mengenai 5 gebrakan yang dilakukan oleh Jonan sejak menjabat sebagai Dirut PT KAI (bisa dibaca di: http://www.merdeka.com/uang/5-gebrakan-jonan-benahi-layanan-kereta-api.html)
Singkatnya, lima poin yang diulas di situs tersebut sebagai berikut:
1) Jonan menetapkan sistem boarding pass seperti penumpang pesawat terbang
2) Pembelian tiket bisa via online
3) Mempercepat waktu tempuh dengan menyelesaikan proyek jalur ganda (double-track) dan menambah armada (KA)
4) Menghidupkan jalur KA yang sudah mati (non-aktif)
5) Menciptakan suasana bersih, aman, dan nyaman dalam KA

Sebagai pengguna aktif KA sejak kecil, secara pribadi saya mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Ignasius Jonan selama menjabat sebagai Dirut PT KAI. Beliau melakukan terobosan yang sebelumnya terkesan diabaikan oleh para pimpinan tertinggi di PT KAI. Saya pun merasakan perbedaan tersebut pada dua perjalanan terakhir saya menggunakan jasa kereta api: awal Juli 2013 (KA Malioboro Ekspress dari Malang ke Yogyakarta) dan awal Juni 2014 (KA Argo Lawu dari Klaten menuju Gambir).

Pada dua perjalanan tersebut, sistem boarding-pass sudah mulai diterapkan, tersedianya KA ekonomi ber-AC membuat perjalanan terasa lebih adem, dan terutama kereta api tiba di tempat tujuan sesuai jadwal yang ditetapkan. Jadi, secara umum saya cukup puas dan senang dengan terobosan layanan yang dilakukan oleh PT KAI, semoga terobosan ini bisa terus dipertahankan kelak ketika Ignasius Jonan tak lagi menjabat sebagai Dirut PT KAI.

Namun saya rasa setidaknya masih ada tiga terobosan atau gebrakan lagi yang perlu dilakukan oleh PT KAI, terutama berkaitan dengan kenyamanan saat perjalanan.

Pertama, peningkatan skill oleh para pelayan restorasi kereta api sehingga dapat melayani penumpang dengan lebih baik. Senyum-sapa-salam yang menjadi standar minimal layanan terkait dengan jasa belum jelas terlihat ketika saya menggunakan KA Argo Lawu. Kesigapan pelayan restorasi juga saya nilai masih kurang (nilai 5) ketika menanggapi keluhan dari penumpang (waktu itu saya menanyakan gunting untuk membuka sambal kemasan yang diberikan, tetapi pelayan restorasi menjawab dengan ketus plus tetap tidak ada gunting yang diberikan).

Kedua, pemberian air-minum atau snack setidaknya untuk kelas bisnis dan eksekutif. Untuk tiket KA Argo Lawu seharga 400.000-an tetapi penumpang tidak mendapat apa-apa menurut saya PT KAI masih terlalu pelit.
Sebagai perbandingan, ketika saya bepergian dengan bus EKA dari Solo tujuan Surabaya, harga karcis yang dikenakan kepada penumpang termasuk pemberian air mineral (gelas) plus sekali makan-minum di RM Duta Ngawi. Masa’ untuk memberikan setidaknya segelas air mineral atau sebotol air berukuran 600 ml PT KAI tidak mampu memberikan? Padahal perjalanan yang ditempuh cukup jauh sekitar 9 jam perjalanan dari Klaten menuju Jakarta (Gambir).

Setidaknya … untuk perjalanan jarak jauh, penumpang KA kelas bisnis  diberikan air mineral dan untuk penumpang KA kelas eksekutif ditambah snack (jika dirasa memberatkan, air mineral ukuran 600 ml boleh juga deh) pasti akan lebih mantap lagi. Saya pernah dengar bahwa beberapa waktu sebelumnya (entah tahun berapa), penumpang KA eksekutif jarak jauh masih mendapatkan snack dan air minum.Mengapa sekarang tidak? Rugikah PT KAI jika menyisihkan sebagian keuntungan untuk menyediakan air minum dan snack?

Ketiga, informasi perjalanan kereta api. Pada perjalanan yang terakhir, saya masih sering bingung ketika kakak ipar atau istri saya bertanya: “Sudah sampai mana?” Saya hanya bisa menjawab ketika kereta melintas sebuah stasiun. Itu pun kalau kereta berhenti atau tulisan terbaca dengan jelas karena tidak jarang tulisan nama stasiun terletak cukup jauh dari gerbong sehingga tidak bisa terbaca dengan jelas.

Saya membayangkan betapa asyiknya perjalanan dengan kereta api jika secara berkala melalui pengeras suara disampaikan pengumuman bahwa kereta baru saja meninggalkan stasiun A, lalu diperkirakan dalam waktu sekian menit kereta api akan sampai ke stasiun B. Jika PT KAI mau keluar biaya lagi, informasi tersebut bisa ditampilkan dalam bentuk digital yang diletakkan di setiap gerbong kereta api. Sepertinya sepele, tetapi informasi keberadaan kereta api selama perjalanan cukup penting. 

Salah satu manfaatnya, jika penumpang akan dijemput oleh keluarga di stasiun tertentu, akan bisa memperkirakan jam berapa penjemputan bisa dilakukan. Atau kalau terjadi sesuatu pada penumpang maupun kereta api, keluarga atau kerabat bisa mengetahui keberadaan  dan kondisi teraktual dari penumpang.

Kelima poin di atas ditambah tiga poin ini saya rasa akan semakin membuat masyarakat terpuaskan dengan layanan yang diberikan oleh PT KAI. Bukan demi melambungkan nama Dirut PT KAI (siapa pun yang nantinya menjabat), tetapi demi terselenggaranya moda transportasi darat yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga juga dibaca oleh Pak Jonan. ^.^


Salam,


Widodo

Tuesday, July 8, 2014

Hanimun di Kaliurang yang Adeeeemmm....

Tulisan ini saya buat sekadar untuk berbagi cerita mengenai perayaan ulang tahun pernikahan kedua kami, Widodo Surya Putra dan Kristinawati yang kali ini berpusat di daerah Kaliurang, Yogyakarta. Ini adalah kisah kedua kami setelah tahun sebelumnya kami rayakan dengan bepergian ke daerah Malang, Jawa Timur.
Kami bersyukur ada waktu luang tepat pada tanggal pernikahan kami (7 Juli), sehingga kami dapat menghabiskan waktu berdua pada 6-7 Juli 2014. Inilah oleh-oleh yang dapat saya bagikan:


Cerita kami dimulai dari memastikan penginapan yang sudah kami incar sejak beberapa bulan lalu, tepatnya bernama Fuji Villa yang terletak di sebelah utara monumen udang. Kami mendapatkan informasi awal dari blog fujivillakaliurang.wordpress.com. Kesan yang kami dapatkan lewat informasi online tersebut adalah: tempatnya nyaman, bersih, dapat sarapan, dan yang membuat kami senang, ada pemutar DVD serta fasilitas sewa sepeda tanpa bayar alias gratis!

Kami pun segera memesan lewat Booking.com dan mendapatkan harga yang lebih murah daripada pemesanan yang dilakukan secara langsung. Kami juga dapat membatalkan maksimal hingga H-1 jika seandainya ada perubahan. Namun, sejak awal kami juga pastikan bahwa pilihan tersebut tidak akan kami manfaatkan karena kami sudah membulatkan tekad untuk menginap di sana, tepatnya mulai 6 Juli 2014 sampai 7 Juli 2014. Mengenai waktu check in dan check out kami sesuaikan dengan pihak hotel.

Setelah beribadah di GKJ Delanggu pada Minggu pagi dan melepas kepergian keluarga kakak kedua saya yang sudah 2 hari berada di rumah ... perjalanan kami pun dimulai. Tepat pukul 09.00 kami berangkat dari Delanggu, Klaten menuju Kaliurang dengan tujuan awal: Museum Gunungapi Merapi (MGM), Kaliurang!

Sekitar pukul 10.45 kami sampai di MGM, setelah sebelumnya sempat mampir di Indomaret untuk membeli snack dan minuman. Sepinya pengunjung membuat kami leluasa menjelajahi sudut demi sudut ruangan yang ada di dalamnya. Kami hanya perlu membayar Rp. 3.000 untuk tiket masuk MGM dan Rp. 5.000 untuk menonton film seputar Gunung Merapi.

Sekalipun kami bukan pasangan yang gemar berkunjung ke museum, tetapi hari itu kami senang karena dapat menuntaskan rasa penasaran kami perihal isi MGM. Ternyata bagus juga dalamnya! Kami dapat melihat replika gunung merapi, belajar mengenai sejarah gunung api, menonton video mengenai tsunami dan gunung berapi, mengetahui letak gunung-gunung api di Indonesia, melihat benda-benda yang menjadi bukti nyata keganasan merapi, melihat film dokumenter berisi cerita mengenai Gunung Merapi dan kehidupan masyarakat di sekitar Merapi, dan masih banyak lagi.

 Maaf hanya bisa berbagi 6 foto ini karena kebetulan kami juga tidak banyak ambil gambarnya. Namun yang jelas, kita bisa kenyang dengan informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk yang menarik di dalam MGM ini. Hanya ada satu hal yang kami sesalkan, yakni tidak berfungsinya alat peraga tsunami, padahal kami sangat ingin mengetahuinya.
Sedikit oleh-oleh dari MGM
Selesai dari MGM, sekitar pukul 12.30, kami ke penginapan untuk menanyakan apakah sudah bisa check-in atau belum. Jadwal sih jam 14.00 mulai check-in tapi kalau bisa sebelum itu masuk kamar kan asyik juga. Bisa leyeh-leyeh lebih awal (kami pun sudah agak ngantuk...).. but ternyata belum bisa ... diminta nunggu jam 1-an. Ya sudah, kami pun mengarahkan tujuan untuk membereskan "kampung tengah" yang sudah mulai berbunyi ... alias kudu makan siang segera. Pilihan kami pun tertuju pada bakso urat di pojokan pertigaan (seberang Taman Rekreasi Kaliurang).

Kami membayar Rp. 25.000 untuk 2 porsi bakso, segelas teh hangat, dan sebungkus krupuk (rambak). Agak mahal untuk porsi seperti pada gambar di bawah ini, tetapi kata istri saya: "Biasa Pa, di tempat wisata..." Saya pun hanya bisa manggut-manggut sekalipun masih sedikit belum bisa menerima..hehe..Oya, parkir di seputar kawasan wisata ini termasuk di sekitar warung bakso dikenakan Rp. 2.000/sekali parkir.

                                                 
Tampilan bakso 
Setelah semuanya licin tandas, kami bergegas ke Fuji Villa yang hanya membutuhkan 1-2 menit berkendara sepeda motor dari warung bakso. Kami pun senang karena ternyata "si mbak" resepsionis berkata: "Sudah bisa masuk kamar". Lumayan bisa masuk kamar 1 jam lebih awal. Setelah menyelesaikan pembayaran, kami pun diantar ke kamar yang kami pesan .... daaaan... terpampanglah kondisi seperti gambar di bawah ini:




Tarif semalam yang kami harus bayarkan sebanding dengan kebersihan, kenyamanan, kerapian, dan desain kamar yang mengagumkan. Dua handuk yang membentuk HATI, peletakan bunga di beberapa tempat, welcome drink dan welcome snack berupa ampyang membuat senyum kami mengembang. Ditambah dengan lapangan basket mini yang ada di dekat pintu masuk membuat saya spontan berkata: "Lengkap sudah suasana hanimun kali ini!" Sebagai penggemar film, kami senang karena tersedia pemutar DVD seperti yang tertera pada keterangan saat melakukan pemesanan online.

Setelah memasukkan pakaian ke lemari dan berganti pakaian santai, kami pun langsung memutar film Fast n Furioust 6 yang sengaja kami bawa dari rumah, dilanjutkan istirahat sejenak, dan main basket bareng istri. Just two of us ... lainnya dilarang ikut...! Hahaha...

Puas bermain basket, kami menyegarkan badan dan menikmati segelas mie instan seraya menunggu hujan reda. Udara dingin mulai menyergap bersamaan turunnya kabut. "Begini seharusnya Kaliurang itu .. adeeemmm..." ujar saya singkat disambut persetujuan dari istri saya. 

Soooo .... setelah hujan reda ... kami pun bergerak menembus tebalnya kabut di sekitar Kaliurang untuk menikmati saci dan poci alias sate kelinci dan teh poci ... untuk 2 porsi sate plus lontong dan 1 paket teh poci untuk 2 orang, kami membayar Rp. 38.000. Kurang kenyang sih .. tapi sudah cukup bagi kami untuk porsi makan malam hari itu. Begini penampakannya...




Selesai makan dan bayar .,, kami kembali ke markas kami ... sesampainya di penginapan ... kami pun melanjutkan dengan sharing pribadi mengenai apa yang masing-masing kami rasakan selama 2 tahun hidup bersama ... penuh cerita seru lho ternyata ... kami mengenang banyak hal yang pernah kami alami bersama.. dilanjutkan dengan menonton Mission Impossible sebelum akhirnya kami tidur bersama ... (iyalaaah...masa tidur terpisah? wkwkwkw .... )

Sekian dulu cerita "oleh-oleh" dari hanimun kami...



Thursday, July 3, 2014

Menghitung Potensi Pendapatan Calo Tiket Transformer 4

Seorang teman melaporkan bejubelnya peminat para pecinta film, mungkin juga ada penggemar robot Transformer di dalamnya, yang rela berdesak-desakan, mengantre, plus berdiri selama berjam-jam untuk mendapatkan tiket Transformer 4: Age of Extinction. Bahkan antrean mengular sampai di dekat parkiran mobil Empire XXI, Yogyakarta, salah satu bioskop yang menayangkan film ini. Total ada 13 kali penayangan dalam sehari, baik film dalam format 2D maupun 3D, disediakan khusus untuk Transformer 4: Age of Extinction.

Namun, ketika saya berada di sekitar lokasi untuk menonton film tersebut, betapa terkejutnya saya ketika dengan terang-terangan para calo menawarkan tiket. Sedikitnya ada tiga orang yang saya lihat ada di dekat tempat pengambilan karcis sepeda motor menawarkan tiket. Menurut seorang teman lagi yang sempat ditawarin tiket oleh salah seorang calo, harga awal dibuka dengan tujuh puluh ribu rupiah. Untuk hari normal, harga segitu berarti dua kali lipat dari harga normal (tiga puluh lima ribu rupiah). Kemarin, dapat info juga kalau harga sempat turun di kisaran 60-65 ribu, atau lebih mahal 25-30 ribu rupiah dari yang seharusnya.

Beberapa berita di surat kabar online menyebutkan bahwa “pasar potensial” atau orang yang akhirnya membeli tiket berharga mahal ini adalah penonton yang sudah terlanjur datang jauh-jauh, terutama dari luar kota. Bisa juga kelompok kaum berkantong tebal, yang datang ke bioskop dengan mengendarai mobil. Mereka tentu tidak masalah membeli tiket mahal karena memang mampu membelinya. Mahalnya tiket bioskop di jaringan 21cineplex, setidaknya dibandingkan beberapa bioskop yang ada di Solo, rupanya membuka “celah” yang dapat dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan besar.

KEMUNGKINAN MENDAPATKAN TIKET

Ada beberapa kemungkinan para calo itu mendapatkan tiket untuk dijual kembali. Pertama, lewat program MTIX. Setahu saya, program ini memungkinkan seseorang membeli 8 tiket sekaligus tanpa harus memberikan data untuk masing-masing tiket yang dibelinya (seperti yang diterapkan untuk pemesanan tiket kereta api). Khusus untuk Transformer, menurut tulisan yang tertempel pada kaca di pintu masuk, setiap orang hanya boleh membeli maksimal 4 tiket. Kemungkinan ini memiliki celah paling besar untuk dimanfaatkan para calon memuluskan usahanya demi mendapatkan keuntungan berlipat ganda.

Kedua, mengantre seperti penonton biasanya, lalu menjual kembali tiketnya dengan harga tinggi. Cara ini kemungkinannya lebih kecil daripada cara pertama. Para calo mungkin masih ada yang rela berdesak-desakan atau mengantre cukup lama, demi mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Waktu yang diperlukan dapat dipersingkat jika mengantre di posisi terdepan untuk membeli tiket, bila perlu mendahului jam buka layanan pembelian tiket.

MENGHITUNG POTENSI KEUNTUNGAN
Berdasarkan uraian di atas, saya pun penasaran ingin melakukan kalkulasi mengenai potensi keuntungan yang bisa diperoleh seorang calo. Ada tiga pendekatan yang saya pakai sebagai hitungan:

HITUNGAN PERTAMA
Taruhlah setiap show membeli 8 tiket (kita misalkan pelaku memanfaatkan fasilitas MTIX dengan batas maksimal pembelian tiket setiap orang 4 tiket dan pelaku bekerja tim dengan istrinya sehingga bisa dapat  tiket). Harga tiket untuk hari biasa Rp. 35.000 sehingga total modalnya Rp. 280.000.

Mengingat animo penonton luar biasa, tidak sedikit yang bermobil, maka anggap saja semua tiket laku dengan harga Rp. 70.000. Pelaku akan mendapatkan brutto Rp. 560.000, atau setelah dikurangi modal, akan mendapat untung bersih Rp. 280.000 (untung seratus persen)! Jika berhasil mendapatkan angka yang sama untuk 3 kali jam penayangan saja, maka pelaku dapat membawa pulang uang sebesar Rp. 840.000 per hari!

Anggap saja mereka beroperasi selama seminggu penuh, dengan tiket selalu “sold-out”, maka selama liburan sekolah dan kampus ini, jumlah di atas dikalikan tujuh atau tepatnya senilai Rp. 5.880.000! Anggap saja untuk konsumsi, parkir, pulsa, atau biaya lain2 selama beroperasi menghabiskan Rp. 380.000, berarti masih ada keuntungan bersih Rp. 5.500.000. Lebih dari lumayan!

HITUNGAN KEDUA

Taruhlah setiap show membeli 8 tiket (kita misalkan pelaku memanfaatkan fasilitas MTIX dengan batas maksimal pembelian tiket setiap orang 4 tiket dan pelaku bekerja tim dengan istrinya sehingga bisa dapat  tiket). Harga tiket untuk hari biasa Rp. 35.000 sehingga total modalnya Rp. 280.000.

Tiket akan dijual dengan harga Rp. 70.000, melesetnya tiket hanya laku 5 tiket dengan harga segitu, pelaku akan mendapatkan uang Rp. 350.000. Misalnya pakai dikurangi biaya untuk SMS pesan tiket (setahu saya Rp. 500), minum supaya nggak haus (Rp. 3.000), snack supaya nggak kelaperan (Rp. 5.000), parkir motor (Rp. 2.000) plus biaya lain2, katakanlah semuanya habis Rp. 20.000, masih bisa dapat keuntungan Rp. 50.000.

Masih dengan pengandaian yang sama seperti HITUNGAN PERTAMA, kalau dalam sehari pelaku berhasil menjual 5 tiket saja untuk 3 kali penayangan, maka keuntungan bersih per hari Rp. 150.000. Selama seminggu beroperasi, keuntungan yang diperoleh 1.050.000. Masih lumayan!

Bagaimana dengan tiket sisanya? Sisanya 3 tiket, kalo mau dibanting harga Rp. 45.000 (untung Rp. 15.000) dapat tambahan untung Rp. 30.000. Dikalikan 3 (untuk 3 kali penayangan) dikalikan seminggu lagi, akan ada tambahan lagi Rp. 630.000. Pelaku akan pulang membawa uang Rp. 1.680.000.

Bagaimana kalau tiketnya nggak dijual? Kalo nggak dijual, dipakai nonton berdua sama istrinya, sisanya disedekahin buat orang yang nggak pernah nonton film di bioskop, daripada dibuang itung2 nambah pahala, masih bisa pulang bawa uang Rp. 50.000 plus nonton berdua, tiga kali sehari, selama seminggu penuh. Bisa khatam cerita filmnya!

HITUNGAN KETIGA
Melihat animo yang begitu besar, tetapi ada kemungkinan menurun seiring berjalannya waktu, taruhlah 4 hari pertama 8 tiket yang dipesan sold-out, sementara 3 hari lainnya hanya laku 4 tiket. Untuk 4 hari pertama, 3 kali penayangan (untung Rp. 840.000), maka keuntungan yang diperoleh selama empat hari Rp. 3.360.000. Kemudian untuk 3 hari lainnya, untung setengah dari angka tersebut (karena hanya laku separuh) berarti Rp. 1.680.000. TOTAL keuntungan dengan perhitungan ini Rp. 5.040.000. Dikurang konsumsi, parkir, biaya lain2 … misalnya Rp. 240.000, masih ada sisa Rp. 4.800.000. Masih cukup menggiurkan untuk “pekerjaan sambilan” selama liburan hanya dengan memanfaatkan kegilaan para pecinta film.

*********************************************************************************
Ada yang tertarik mendapat pekerjaan sambilan ini? Mumpung belum diperketat dan mumpung masih liburan lho … hahaha… saya berharap hitungan di atas nggak keliru .. kalo ada yang keliru ya dibetulkan … kalo ada yang bingung … bisa hubungi pihak yang berwajib supaya bisa dijelaskan, atau kontak cak Lontong biar disuruh mikir… hahaha… 

Semoga mencerahkan!


Salam


Bung Widodo

Wednesday, July 2, 2014

Demam Transformer 4: Age of Extinction

Promo Transformer 4

Di tengah suhu politik yang semakin memanas menjelang Pilpres 9 Juli mendatang, geliat para robot yang bertarung dengan seru juga tidak kalah panasnya. Saya menyebutnya: demam Transformer juga sedang melanda negeri ini, khususnya bagi para pecinta film atau penggemar Transformer. Lihat saja bagaimana antusiasme masyarakat terhadap film ini. Tanyakan saja pada penonton yang harus berdesakan mengantre demi mendapatkan tiket Transformer 4: Age of Extinction. Saya akan mengambil contoh untuk daerah Yogyakarta, khususnya di Empire XXI. Meskipun ruangan adem ber-AC, tapi dengan animo penonton yang sangat tinggi, kabarnya sampai di parkiran mobil Empire XXI, akan terasa panas dan sumuk juga. Itulah sebabnya, kali ini saya tertarik untuk menulis sesuatu berkaitan dengan film robot ini.

Pertama, berkaitan dengan genre film kategori REMAJA (R), menurut saya, kategori “R” yang diberikan oleh Lembaga Sensor Film (LSF) sudah pas lah. Film ini nggak terlalu berdarah-darah layaknya The Raid atau film-film action yang sepenuhnya melibatkan “manusia”. Gambaran darah yang muncrat ketika robot-robot bertarung juga nggak terkesan seram, mungkin karena warnanya hijau kali ya... adegan ciuman? Ada sih tapi sedikit sekali...Adegan seks? Nggak ada! Hanya ada pemain utama cewek dengan pakaian seksi (bagian payudara sedikit terlihat) dan beberapa percakapan yang mengarah ke pornografi. Ortu perlu memberi perhatian, bimbingan, atau penjelasan khusus terhadap beberapa hal ini.

Kedua, animo penonton yang begitu besar membuat film ini ditayangkan hingga 13 kali dalam sehari! Menurut situs 21cineplex.com, jam tayang film ini terbagi masing-masing 10 kali (untuk film 2D) dan 3 kali untuk 3D (tiga dimensi). Sayang sekali saya kurang data mengenai studio yang dibuka apakah hanya 2 studio atau lebih yang dikhususkan untuk untuk Transformer 4: Age of Extinction. Animo yang luar biasa! Film ini dirilis pada waktu yang pas, yakni liburan sekolah, liburan kuliah, dan jangan lupa masih ada para karyawan sampai orang tua penggemar film yang tentu tidak akan melewatkan film yang satu ini.

Ketiga, kemudahan memesan dengan MTIX. Program ini sangat menguntungkan karena kita bisa memesan tiket bebas antre. Untuk kondisi normal, member MTIX bisa membeli hingga 8 tiket, tetapi khusus untuk Transformer 4: Age of Extinction, hanya dibatasi 4 tiket saja. Hanya saja proses untuk pendaftaran MTIX maupun reload (menambah deposit) masih perlu perbaikan.

Bayangkan aja ... untuk pendaftar yang sampai lebih dari 25 orang dalam waktu 1,5 jam (pengamatan pada waktu saya mendaftar), hanya disediakan 1 PETUGAS dan 1 PERANGKAT KOMPUTER. Petugas ini, cewek berbaju hitam dengan senyum mengembang dan berparas lumayan, harus melakukan banyak tugas: mendata pendaftar baru, briefing singkat seputar MTIX, menuntun pengisian data, menerima uang deposit awal plus menyimpan berkas (faktur cetakan bukti pendaftaran dan fotokopi KTP). Sementara petugas satunya, cewek berbaju hitam dengan senyum mengembang dan berparas lumayan juga, melayani reload untk MTIX.

Menurut saya, layanan akan lebih baik lagi jika:
*Ada tulisan mana bagian pendaftaran, mana bagian reload (yang sampai kemarin belum ada). Hal ini untuk menghindari orang salah masuk antrian. Kasihan kan kalau sudah 30 menitan ngantre tapi ternyata “salah kamar”?
*Minimal bisa ditambah 1 petugas untuk KHUSUS, setidaknya untuk mendampingin pendaftar baru untuk pengisian data, sekaligus menerima uang deposit awal plus menyimpan berkas (faktur cetakan bukti pendaftaran dan fotokopi KTP). Petugas lainnya (yang merangkap tadi) bisa konsentrasi pada pendaftaran dan briefing singkat. Bisa menghemat banyak waktu karena kalau hanya 1 petugas, secantik apa pun mbaknya, kalau hanya 1 orang dan 1 perangkat komputer ... mesti lamaaaa...

Secara umum ... terdaftar sebagai member MTIX masih menguntungkan dan melegakan karena kita dapat “melenggang kangkung” untuk datang ke bioskop, mengambil tiket yang sudah tercatat sesuai kode pesanan, menunggu waktunya studio buka, dan bisa menikmati film yang kita ingin tonton.

Keempat, tindak tegas para calo! Kehadiran para calo yang menawarkan tiket dengan harga dua kali lipat sangat merugikan para penonton, apalagi buat yang sudah berdesak-desakan, ngantre sekian waktu, tapi harus kecewa karena tiketnya habis lantaran diborong para calo. Saya akan menulis mengenai hal ini secara khusus pada tulisan berikutnya. Untuk kali ini, saya hanya mengharapkan agar manajemen menindak tegas para calo atau setidaknya persempit ruang gerak mereka supaya tidak lagi bisa memanfaatkan keuntungan di tengah “penderitaan” orang lain.

Demam Transformer 4: Age of Extinction rasanya masih akan melanda negeri ini, tak kalah seru dengan Pilpres yang akan segera berlangsung. Setidaknya sampai 13 Juli 2014, animo penonton sepertinya masih tinggi karena kabarnya ada yang mau menonton sampai lebih dari sekali (seperti salah satu teman saya di Jakarta).

Saran saya ada dua. Pertama, tanpa bermaksud promosi, lebih baik jadi member MTIX atau nebeng teman yang sudah jadi member MTIX supaya bisa mendapatkan tiket dengan cara praktis dan bebas antre. Kedua, buat yang berencana menunggu DVD/VCD atau menonton versi bajakan dengan download di internet, lebih baik nonton langsung di bioskop saja. Lebih seru dengan soundsystem yang menggelegar, layar lebar, juga suasana yang asyik, apalagi jika nonton bersama istri ... kalau kedinginan bisaaaa ... beli teh anget dulu (ada angkringan di sekitar Empire XXI) .. hahaha ...


Selamat menonton! 

Thursday, June 12, 2014

Pernikahan Tahan Api (FIREPROOF)

Poster film Fireproof
Never Leave Your Partner Behind. Slogan ini menjadi pesan utama dari film bertema pernikahan yang berlandaskan iman kristen ini. Dikisahkan seorang pria bernama Caleb, pimpinan dari sebuah pasukan pemadam kebakaran di daerah Albany, Amerika Serikat. Ia telah berjasa menyelamatkan banyak orang selama bekerja, dihormati oleh anak buahnya di kantor, tetapi ia merasa tidak mendapatkan penghormatan dan penghargaan di rumah. Pernikahannya ada dalam masalah, terutama setelah ia meledak dalam kemarahan yang membuat istrinya berkata, “Saya ingin ke luar” bisa diartikan bahwa istrinya ingin berpisah (bercerai) dengan Caleb karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya kepadanya.

Catherine, nama istri Caleb, tidak tahan dengan sikap egois suaminya yang lebih suka menyimpan uang hasil kerjanya karena ingin membeli sebuah perahu daripada menggunakannya untuk memperbaiki rumah atau membelikan seperangkat kursi roda dan peralatan medis untuk menolong mama Catherine yang mengalami kelumpuhan. Sebaliknya, Caleb merasa istrinya melalaikan kewajiban sebagai istri maupun ibu rumah tangga karena kesibukan bekerja dan merasa bahwa ia kurang mendapat rasa hormat dari sang istri.

Dalam hati, Caleb ingin memperbaiki kondisi rumah tangganya, paling tidak seperti yang dialami oleh Michael, rekan sekerjanya, yang nampaknya memiliki pernikahan yang harmonis dan bahagia. Michael sempat memberikan analogi bahwa pernikahan ibarat menyatukan dua botol merica (lada) dan garam. Keduanya memang berbeda tetapi sering terlihat bersama-sama. Memisahkan kedua botol tersebut, setelah disatukan (dilem) akan merusak keduanya.

Kemudian di tengah rasa frustrasinya, sang ayah menemuinya, mencoba memberinya nasihat, lalu memberikan sebuah buku berisi “40 hari tantangan cinta”  kepada anaknya yang sangat dikasihinya.”Jikalau tidak ada alasan lain untuk melakukan hal ini, lakukanlah untuk diri saya. Saya memintanya sebagai seorang ayah kepada anaknya,” demikian permohonan sang ayah sebelum buku itu diberikan. Misi Caleb untuk menyelamatkan pernikahannya pun dimulai.

Hal yang tidak mudah karena Caleb seperti “didesak” untuk melakukan hal-hal yang selama ini luput dari perhatiannya, diabaikannya, atau di luar kenormalan bagi seorang Caleb. Selama dua puluh hari pertama, ia harus belajar berhenti mengucapkan hal yang negatif kepada Catherine, mulai memperhatikan Catherine, melayani kebutuhan Catherine, bahkan menyiapkan hidangan spesial supaya dapat dinikmati bersama Catherine. Namun, usaha yang dilakukan hanya sekadar kewajibn untuk melakukan apa yang dibacanya dalam buku “40 hari tantangan cinta” tersebut mendapatkan respons negatif dari Catherine.

Tanpa sepengetahuan Caleb, salah seorang teman dekat Catherine di tempat kerjanya meminta agar Catherine tidak tertipu dengan kebaikan yang dilakukan oleh suaminya. Teman tersebut punya pengalaman mengenai sepupunya, yang berbuat baik kepada sang istri sebelum menceraikan dan mengambil semua haknya di kemudian hari. Omongan yang disampaikan sepintas lalu ini diyakini oleh Catherine, yang sedang dalam kondisi frustrasi menghadapi suaminya. Hal ini diperparah dengan sikap Catherine yang mulai membuka celah dengan menjalin hubungan khusus dengan Gavin (Dr. Keller) rekan kerjanya di rumah sakit, yang ternyata menaruh hati kepada Catherine sekalipun sudah beristri.

Film ini semakin menarik karena di tengah usaha Caleb untuk mendapatkan kembali hati Catherine sekaligus menyelamatkan pernikahannya, menjadi semakin sulit karena Catherine sudah mabuk kepayang oleh pesona Gavin yang dianggapnya lebih perhatian daripada suaminya. Bahkan ketika Caleb mulai menunjukkan perubahan drastis dalam hidupnya, misalnya ketika ia mengenyahkan komputer yang membuatnya kecanduan, berlaku semakin baik sebagai seorang suami, bahkan membayar perangkat medis untuk orangtua Catherine sebanyak lebih dari dua puluh ribu dolar, hati Catherine masih tetap dingin. Ia bahkan meneruskan niatnya untuk bercerai dengan Caleb. Bahkan teguran dan nasihat dari seseorang yang ditemui Catherine saat makan siang di kantin, malah membuatnya marah karena menganggap tidak ada yang salah dengan hubungan khusus yang dijalinnya bersama dengan Gavin (Dr. Keller).

Titik balik hubungannya dengan Caleb terjadi ketika menginjak hal ke dua puluh satu, lewat obrolan di sebuah tempat yang sering dipakai untuk retreat, Caleb menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya, lalu mulai belajar mencintai Catherine tanpa syarat, seperti kasih yang Tuhan berikan kepadanya. Caleb juga berdoa mengharapkan pertolongan Tuhan untuk mengubahkan hati istrinya dna memulihkan rumah tangganya, sementara dari kejauhan, orangtua Caleb mendukungnya dalam doa dan siap menerima curhatan dari Caleb kapan pun dibutuhkan. Caleb pun menegaskan komitmennya untuk berjuang mendapatkan kembali cinta dari Catherine dengan menemui Gavin (Dr. Keller), seraya meminta agar dokter yang sempat merawatnya itu agar menjauhi Catherine.

Diawali dengan penemuan buku “40 hari tantangan cinta” oleh Catherine, perhatian Caleb ketika Catherine tidak dapat ngantor karena sakit, disertai permintaan maaf secara tulus sambil berurai air mata, hati Catherine mulai tersentuh. Puncaknya, ketika Catherine mengetahui bahwa Caleb telah membayar hampir semua peralatan medis yang diperlukan oleh sang ibu, bukan Gavin (Dr. Keller) seperti dugaannya semula, hatinya pun menjadi terbuka.

Catherine segera pulang dari rumah sakit, mengambil cincin pernikahan dari laci meja di kamarnya, lalu bergegas menuju kantor Caleb untuk menemui suaminya. Caleb, yang sama sekali tidak menduga bahwa penantiannya akan segera berakhir, menemui Catherine di sela-sela pekerjaanya, lalu Catherine pun mengungkapkan isi hati dan keinginan untuk kembali menjalani hidup bersama Caleb sebagai suami-istri. Dari balik pintu, Michael yang ingin agar Caleb mengalami pemulihan dalam rumah tangga pun ikut bersorak melihat pemandangan yang dilihatkan di luar ruangan ketika Caleb dan Catherine kembali berpelukan.

Akhirnya, dengan dihadiri keluarga, rekan-rekan kerja, dan orang-orang yang dikenal, Caleb dan Catherine “menikah ulang” dipimpin oleh seorang hamba Tuhan. Mereka kembali mengucapkan janji setia di hadapan Tuhan, hamba-Nya, dan umat Tuhan yang menghadiri acara tersebut, kali ini dengan hati yang sudah diperbarui dalam Kristus. Film ini pun ditutup dengan tampilan kutipan ayat Alkitab dari Roma 5 ayat 8.


Fireproof benar-benar sebuah film yang sangat bagus untuk ditonton oleh kita yang baru saja memulai pernikahan, sudah bertahun-tahun menjalani pernikahan, terutama yang sedang mengalami api ujian dalam pernikahan. Saya sendiri sudah menonton sedikitnya 4 kali dari awal sampai akhir. Dua hari lalu, saya juga menonton film ini bersama istri menjelang dua tahun usia pernikahan kami pada awal Juli mendatang.

Sayangnya, film yang ditayangkan di bioskop Amerika Serikat pada akhir September 2008 ini tidak ditayangkan di bioskop Indonesia. Namun, DVD dari Fireproof pernah saya dapati dijual di Toko Buku Narwastu (Toko buku kristen di Yogyakarta). Mungkin masih dijual di tempat tersebut, di toko-toko buku atau toko-toko yang menjual DVD film asing yang berlandaskan iman Kristen. 

Wednesday, June 11, 2014

Stand on The Right Side (SoTRS) Avatar

Avatar I Stand on The Right Side (my own creation)

About one month before Indonesian Presidential Election (9 July 2014) ... many people start using avatar like shown above to show their support to candidate number #2 Mr. Joko Widodo and Mr. Jusuf Kalla. Number two (#2) is the result of the draw serial number of Mr. Joko Widodo and Mr. Jusuf Kalla (Jokowi-JK) which ia held by Komisi Pemilihan Umum (KPU) on 1 June 2014. In the same place, after took the draw and knew the result, Mr. Joko Widodo (Jokowi) said about that number: "Indonesia in harmony and balance" and he invited people in Indonesia the choose number #2.

After that ... people who support candidate number #2 started to campaign and share about their choice (to the potential candidate) through many ways. One of the most popular way is using avatar which contain this words: I Stand On The Right Side.

Joko Anwar and Ernest Prakasa mentioned as the person who initiated the use this avatar. After that, many people started to use as their display picture, especially for the Jokowi followers. Some of them try to make some variation, with the same purpose, like i did and shown on my Facebook account yesterday.

How about the other candidate (#1)? I found the similar avatar, with different message of course, who came from candidate number #1 follower, which is shown on this picture:

Avatar about candidate #1

For me ... who support candidate #2, the real avatar with the strong effect still the first avatar (which shown above using my cute picture) ... because i believe that I STAND ON THE RIGHT SIDE ... I choose NUMBER TWO  candidate ... and I hope Jokowi-JK will be a winner on 2014 Indonesian Presidential Election.

Are you on the RIGHT SIDE like me? 



Tuesday, June 10, 2014

Dapat SMS mengenai Masa Tenggang? Tenang dulu ...!

Pagi ini, tepatnya pukul 09:42:40 am (waktu di HP saya), ada SMS dari operator Indosat dengan isi pesan :

Anda berada pada masa tenggang, untuk beli masa aktif, ketik aktif3 (aktif 3hr, Rp. 2000), aktif14 (aktif 14hr, Rp.5000) kirim ke 555. CS: 100)

"Masa tenggang? Sepertinya keliru deh ...," ucap saya dalam hati. Saya ingat bahwa masa aktif dan masa tenggang untuk nomor saya masih cukup lama. "Kok bisa langsung masuk masa tenggang?" ucap saya dalam hati sambil mencoba memastikan dengan mengetik "*388# dan mendapatkan hasil:

Pulsa utama Rp. 9352, Akif 29/08/14, tenggang 28/09/14

Perhatikan dua gambar berikut:

Gbr 1. SMS dari operator
Gbr 2. Hasil check pulsa

Pertinyiinnyi ... pertinyiinnyiiii .... apakah ada kekeliruan dari pihak Indosat atau suatu kesengajaan? Ada dua kemungkinan yang terjadi:

Pertama, terjadi kekeliruan dalam sistem atau sistem error.Kalau keliru, terkesan aneh bagi saya karena itu berarti sistem operator tersebut tidak bisa memastikan apakah sebuah nomor masih dalam masa aktif, masa tenggang, atau sudah memasuki masa tenggang. Kalau sistem masih dijalankan secara manual, kemungkinan kesalahan semacam ini masih dapat dipahami, tetapi kalau sistem sudah menggunakan teknologi (komputerisasi), agak sulit diterima logika.

Kedua, ada unsur kesengajaan supaya konsumen (pelanggan) segera membeli masa aktif seperti yang tercantum pada contoh pesan dari operator yang saya terima. Bagi orang yang mudah panik, tanpa melakukan cek 'n ricek biasanya akan langsung melakukan apa yang "diperintahkan" oleh operator lewat SMS tersebut. Bagi yang tidak mudah panik, ia akan memastikan terlebih dahulu, apalagi tidak butuh waktu lama untuk memencet *388# lalu menunggu hasilnya tertampil di layar handphone kita.

Kepada seluruh konsumen atau pelanggan nomor Indosat se-Indonesia...semoga tulisan singkat ini membuat kita bisa lebih berhati-hati dan tidak mudah panik jika mendapat kiriman SMS dari operator kartu yang kita sayangi. Kiranya tulisan singkat ini bisa bermanfaat bagi Anda sekalian.


Selamat siang!


Sunday, June 8, 2014

Karet untuk Tombol Play/Mute Rusak? Berikut Solusinya ...!

Langsung saja ... ceritanya ... dua tahun ini saya memakai Blackberry Gemini Black 8520 untuk keperluan pekerjaan. Beberapa bulan terakhir, pelan tapi pasti mulai terjadi kerusakan pada karet bagian samping kanan (untuk mengatur volume dan tombol untuk mengambil gambar), lalu segera merembet ke bagian samping kiri (samping slot untuk charger), dan terakhir menyerang bagian atas yang biasa digunakan untuk tombol play/mute. Kita tahu bahwa fungsi tombol "mute" juga untuk unlock ketika posisi Blackberry kita terkunci (locked).

Bagi saya yang aktif menggunakan Blackberry setiap hari, kondisi ini tentu merepotkan. Apalagi untuk pemakaian tombol mute yang sangat sering ditekan untuk menjalankan fungsi unlock. Sebelum mendapatkan informasi (tips) yang akan saya bagikan di bawah, saya akan mencari benda apa saja yang ada di dekat saya untuk menekan tombol mute. Terkadang pakai kunci motor, tutup bolpoin, tusuk gigi, atau ranting pohon.

"Lama-lama bisa rusak juga tuh tombol," pikir saya. Gimana nggak, ditekan pakai pelindung karet yang dari sononya mungkin masih aman ... lha ini pakai "benda-benda asing" yang nggak sesuai dengan setting aslinya ... secara logika kerusakan akan jauh lebih cepat. Ganti karet alias beli pelindung karet yang baru, kabarnya cukup mahal, lebih dari seratus ribu. Jadilah saya sedikit galau ... hehe...

Pas lagi setengah galau ... Sabtu (7/6), saya dapat informasi berharga dari kakak laki-laki saya. Kebetulan dia juga ngalamin masalah yang sama. Pelindung karet rusak pada bagian samping dan atas. Khusus untuk bagian mute, kakak saya punya cara yang selama ini tidak terpikir, yaitu memanfaatkan fungsi password di Blackberry miliknya...

Memang jadinya Blackberry kita tidak lagi menggunakan fungsi lock, tetapi Blackberry kita tetap aman dari kondisi yang saya sebut "pencetan tak sengaja" karena fungsi password bisa sekaligus berfungsi seperti tombol lock..

Berikut caranya: 

Cari menu Options lalu pilih menu Password

Ubah setting-an password dari Disabled ke Enabled

Masukkan password (pada pilihan set password); masukkan password yang kita inginkan, lau ulangi pada pilihan verify new password 

Number of Password Attempts : pilih angka 3 sampai 10 (untuk amannya, masukkan angka 10 yang berarti kita bisa ulangi sampai 10 kali kalau salah memasukkan password)

Security Timeout : 1 menit - 1 hour (waktu untuk BB terkunci otomatis dan kita harus memasukkan password untuk mengaktifkannya) *saran saya: pilih antara 1 sampai 5 menit*



Pilihan lainnya pilih NO

Lalu tekan lambang BB dan pilih SAVE 

Setelah itu .... terutama buat kita yang pelupa ...ada baiknya kita catat dan simpan password kita di tempat yang aman (jaga-jaga aja kalo lupa)

Semoga bermanfaat!








Friday, June 6, 2014

Penerus Info yang Bijak

Seorang teman, Pak Purnawan Kristanto, posting sebuah informasi yang sangat bagus, setidaknya menurut saya secara pribadi. Kita dapat membuka link berikut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap:

http://purnawan.web.id/2014/06/pria-ini-martir-atau-syahid/

Mengapa bagi saya menarik? Selain memberi informasi yang jelas dan mencerahkan, apa yang tertulis pada link di atas dapat menjadi bahan perenungan yang bagus bagi kita, terutama yang suka latah dengan meneruskan informasi begitu saja, tanpa melakukan cek 'n ricek kebenaran atau kejelasan dari informasi yang kita dapat.

Pak Purnawan Kristanto menulis pada bagian akhir tulisannya:

"Itu sebabnya, gunakan akal sehat untuk mencerna informasi. Jangan serta-merta menelan informasi yang Anda terima, apalagi kemudian meneruskannya kepada orang lain. Jika kita meneruskan informasi yang salah, maka kita sudah melakukan fitnah. Padahal ada pepatah mengatakan “fitnah itu lebih kejam dari penculikan…eh salah…pembunuhan.” 
Pada zaman komunikasi lisan ada pepatah, “Mulutmu, harimaumu.” Pada zaman era digital ini, pepatah itu berbunyi, “Jari-jarimu, harimaumu.”

Saya sendiri bukanlah orang yang latah untuk meneruskan begitu saja informasi yang saya dapat atau lihat, baik itu lewat jejaring sosial, artikel atau berita, termasuk lewat broadcast message di BBM. Apalagi kalo informasinya nggak jelas. Kalau berita ... nggak memenuhi kaidah standar 5W+1H ... *gaya toh*

Dibilang gaya ya biarin ... tapi buat saya itu prinsip ... kalau informasi berupa berita, harus jelas 5W+1H yang ada dalam berita tersebut. Paling males lagi kalo ada berita disertai kata "disinyalir" ... karena ini juga belum jelas... apalagi kalo berita tanpa NAMA, LOKASI alias TKP, KAPAN terjadinya ... seperti informasi yang beredar di FB yang diceritakan teman saya tadi.

Kayak semalam ada seorang teman yang tinggal di Magelang, trus kirim broadcast meesage mengenai imbauan untuk nggak lewat jalan tertentu di daerah Yogyakarta karena akan ada keributan di sana ... ya jelas saya abaikan plus langsung delete tanpa keraguan. Lucunya ... info 
broadcast meesage tersebut sebelumnya diawali dengan: menurut informasi yang belum jelas kebenarannya... Peringatannya di Jogja ... yang sebar pesan tinggal di Magelang ... trus beritanya belum jelas kebenarannya...

Ndagel nggak? 

Jadi ingat peristiwa beberapa tahun lalu ... ketika isu tsunami melanda Jogja beberapa saat setelah gempa besar terjadi ... ratusan hingga ribuan orang panik karena meyakini bahwa tsunami benar-benar sedang mengejar mereka ...

Beberapa teman kos sudah kabur dengan mengamankan barang-barang yang dianggap penting ... ada yang bawa ijazah sambil pinjam sepeda saya (tanpa ijin lho...) ... ada yang sudah packing barang kayak mau pergi jauh ... sementara tetangga depan sudah siap lari dengan barang-barang sudah tertata rapi di mobil ...

Pengen ketawa ngakak tapi nggak tega karena situasi sedang panik. Saya sendiri baru saja sampai setelah rencana semula hendak menghadiri training yang diadakan di daerah selatan kota Yogyakarta ... saya dan seorang teman baru pulang setelah sempat berkeliling kota ... setidaknya untuk menenangkan orang-orang yang kami kenal supaya tidak panik karena isu tsunami yang menyesatkan itu.

Kembali ke laptop ... eh topik semula ...


Yuk .. mulai sekarang kita belajar menelaah, cek 'n ricek, atau setidaknya memastikan suatu informasi yang kita lihat, baca, atau dapatkan dari sumber mana pun, sebelum kita meneruskan atau membagikan informasi tersebut ...jangan sampai, niat baik yang terbungkus oleh "kurangnya pengetahuan" malah membuat orang mendapatkan informasi yang kabur, nggak jelas, keliru, atau menyesatkan.

Bukannya apa-apa ... bangsa kita belum terbiasa untuk secara otomatis menyaring setiap informasi yang diperoleh. Asalkan terkesan bombastis, laris dibaca, mengundang ribuan komentar, mengaduk-aduk perasaan, membakar emosi, atau membuat orang penasaran ... tanpa pikir panjang akan diteruskan atau dibagikan ... 'kan gawat kalau gara-gara sebuah informasi yang kita kirim, lalu terjadi pertikaian, huru-hara, atau terjadi sesuatu yang akan kita sesali kelak ... apakah kita mau tanggung jawab?

Yuk jadi penerus informasi yang bijak! :-D


Widodo Surya Putra
(widodosuryaputra.blogspot.com


Tuesday, May 27, 2014

Liburan Segeeer dan Adeeeeem di Umbul Ponggok

Bukan yang punya Umbul Ponggok ^.^

Hari libur adalah sesuatu yang menyenangkan, tepatnya merupakan kebutuhan bagi karyawan kantoran seperti saya. Oleh karena itu, adanya 8 tanggal merah menjadi hal yang sangat menggembirakan. Saya bisa beristirahat, bersih-bersih rumah, pacaran sama istri, menjamu keponakan, atau bergembira bersama isti dan keponakan sambil berenang, seperti yang kami lakukan kemarin (27 Mei).

Yap, tepat pukul 09.00 dengan mengendarai sepeda motor, kami menuju ke Umbul Ponggok, yang terletak di daerah Polanharjo, Klaten. Perjalanan tidak terlalu lama, hanya sekitar 10-15 menit dari rumah. Tidak sulit menemukan Umbul Ponggok, sekalipun kami sempat bertanya 1 kali untuk memastikan kami tidak tersesat atau melalui jalan yang keliru. 

Suasana sudah cukup ramai sekalipun masih terbilang pagi ... kami masuk bersama rombongan remaja-pemuda yang berjumlah sekitar 20 orang. Tiket masuk cukup murah, kami berlima hanya ditarik uang sebanyak Rp. 20.000 (Rp. 4.000/orang). Suasana umbul sudah cukup ramai, baik di kolam anak-anak dan terutama di kolam utama yang berukuran cukup besar.

Saya paling penasaran sama kolam utama, karena menurut cerita atau gambar hasil Googling, kita bisa berenang ditemani ikan-ikan beraneka ukuran, bentuk, dan warna. BENAR SEKALI!!! Nggak butuh waktu lama atau usaha ekstra untuk bisa melihat bahwa kolam utama Umbul Ponggok dipenuhi ratusan (atau malah ribuan) ikan. Beningnya air kolam membuat kita bisa melihat ikan-ikan berseliweran. Tentu saja kalau mau lihat lebih jelas, bisa sambil menenggelamkan kepala di bawah permukaan air. 

Setelah melakukan pemanasan ala kadarnya ... tanpa penyesuaian suhu tubuh dengan membasahi tubuh dengan air (anjuran dari para pelatih renang maupun guru olahraga saya dulu) ...saya pun langsung nyebur. Alhasil ... brrrrrr.... brrrrr.... saya pun kedinginan dan sempat mengalami sedikit kram pada bagian kaki...


Setelah beristirahat sejenak dan menghela napas, kembali saya nyemplung dan menikmati asyiknya, dinginnya, dan serunya berenang di Umbul Ponggok sampai sekitar pukul 11.30 kami selesai. Tarif sewa untuk kamar ganti cukup murah (cuma Rp. 1.000), kalo sekalian toilet buat bersih-bersih dan bilas Rp. 2.000. Ada banyak penjual juga di sekeliling kolam, mulai dari gorengan, tahu bakso, mie instan, dll jadi urusan perut pasti aman. Kebetulan kami bawa bekal sendiri, jadi nggak perlu jajan. Hehe...

Tepat jam 12.00 kami meninggalkan TKP dan pulang ke rumah yang berjarak sekitar 10-15 menit bersepeda motor ... b
erikut oleh-oleh yang bisa saya bagikan:


Berpose bersama di depan tulisan UMBUL PONGGOK

Penampakan UP dari atas (ada "dermaga"-nya lho...!)



Bisa nyewa alat buat snorkling juga ...!
Bersiap sebelum melihat pemandangan under water
Mejeng bareng istri, Ariel, Deby (Ezra tukang potonya)

Nampang dulu ... airnya segeeerrrr...!!!
Capek ... berbaring dulu ...Ezra ma Deby ga punya capek
Lha ini mas Ezra-nya ...
Naaah ... buat yang masih penasaran, bisa Googling dan lihat gambar-gambar yang terkait sama Umbul Ponggok...maaf ga bisa upload foto-foto bawah air karena kami nggak bawa uang cukup untuk sewa kamera bawah air (sewanya Rp.100.000), sementara kamera HP kami juga bisanya nyemplung dalam air, tapi trus nanti matek...wkwkwkw... Oya, HTM-nya cukup. Rp. 3.000 (hari biasa) dan Rp. 4.000 (Sabtu, Minggu, hari libur, or tanggal merah). Parkir motor cukup Rp. 2.000. Parkir mobil, bus, atau truk ora ngerti karena kemarin pakai motor ^.^

Have enjoyed...! Buat yang pengen diantarkan ke Umbul Ponggok, boleh ajaaa asal waktunya pas (karena dekat rumah saya). Ongkosnya nggak mahal .. cukup bayarin saya berenang! Hahaha.... 

Salam segerrr...!!!



Sunday, May 25, 2014

Hai Istriku ...

Hai istriku ... udah maem belum? Kalau udah, apa lauknya...?
Papa tadi maem pake sop plus tahu-tempe ...

BBM singkat ini baru saja saya kirim buat istri saya tercinta.
Belum dibalas ... mungkin baru sibuk di sekolahan (istri saya guru di sebuah sekolah swasta)
Tidak masalah ... nanti juga pasti dibalas karena status BBM sudah delivered.

Bagi kami, saling berkirim SMS untuk sekadar bertanya alias say hello, bertanya menu makan siang, atau jika ada kabar gembira (misalnya tiba-tiba ada yang kirim uang atau dapat arisan .... ) tak jarang kami juga saling memberi info...

"Penting nggak sih BBM-an kayak gitu? Isinya juga sepele ..., " mungkin ada yang bertanya begitu.
Saya tidak tahu berapa banyak yang setuju atau sependapat dengan pernyataan di atas atau dengan pernyataan saya setelah ini.

Bagi saya (dan bagi kami) hal seperti ini sangat penting, setidaknya untuk tiga alasan:

*Menjalin komunikasi
*Berbagi informasi
*Memberi semangat dalam bekerja

Tentu kami akan bertemu sore hari (ketika saya sudah selesai bekerja) dan tetap bisa berkomunikasi ... tetapi mari diingat kalau hal-hal yang dianggap sepele tadi, biasanya dilakukan oleh mereka yang dimabuk asmara alias baru pacaran.

Apa alasannya hal-hal sepele tetapi asyik dan terkadang juga seru tersebut tidak diteruskan setelah menikah? Bagi saya (dan kami) kebiasaan sederhana ini masih perlu diteruskan, bahkan diharuskan karena setelah menikah, kita juga masih boleh untuk pacaran kok.

Lewat komunikasi kecil, sederhana, dan singkat inilah ... tanpa sadar ikatan komunikasi di antara kami sebagai suami-istri tetap terjalin selama hampir dua tahun terakhir, atau hampir empat tahun kalau dihitung sejak kami jadian.

Jadi ... apa menu makan siang Anda hari ini? Jangan lupa menyapa istri atau suami Anda ... walaupun sekadar say hello. Bahkan kalo perlu ditambah dengan emoticons2 menarik, lucu, dan unyu2...

Selamat mencoba ^.^

Friday, May 23, 2014

4 MOMEN PALING MEMBANGGAKAN

Akun Facebook menampilkan hal yang menarik buat saya, yakni menambahkan peristiwa penting yang terjadi dalam hidup pengguna akun Facebook tersebut. Saya pun menambahkan empat peristiwa penting dengan cukup cepat, masing-masing: pengalaman pertama belajar mengendarai sepeda, penerbangan pertama, menikah, dan ciuman pertama. Bagi saya, empat peristiwa tersebut bukan hanya penting, menarik, tetapi sekaligus membanggakan.

Belajar mengendarai sepeda (1987)
Ini salah satu pengalaman seru, asyik, dan membanggakan  bagi anak berusia 5 tahun. Saya ingat persis sepeda berwarna hitam, berukuran agak kecil, tetapi cukup laju bila digowes dengan penuh semangat. Seingat saya, dalam percobaan kedua gowesan dengan sepeda tersebut, ternyata saya bisa! Praise The Lord! Nantinya, mulai dari SD sampai kuliah, sepeda menjadi salah satu “sahabat karib” yang menemani keseharian saya.

Penerbangan pertama (2006)
Penerbangan ini berkesan bukan hanya karena menjadi penerbangan saya yang pertama, melainkan karena ada “misi ilahi” yang sedang saya kerjakan. Bersama 5 orang teman, dimulai dari Yogyakarta, kami berangkat ke Surabaya, lalu berangkat dengan Lion Air menuju Balikpapan. Kemudian dari Balikpapan, perjalanan berlanjut ke Samarinda, lalu disambung ke Melak (Kutai Barat) dengan kapal sungai selama 17 jam. Seru sekali dan saya mau banget kalau boleh mengulangi 3-5 kali lagi.... maunyaaa....

Menikah (7 Juli 2012)
Bagi saya, pernikahan ini sangatlah membahagiakan sekaligus membanggakan karena saya menikah dengan WANITA YANG SAMA dengan yang saya jadikan kekasih pada awal Juni 2010. Pernikahan yang sangat berkesan karena penyertaan Tuhan begitu nyata selama masa persiapan sampai hari-H. 

Ciuman pertama (7 Juli 2012)
Ini juga membanggakan karena dalam anugerah Tuhan, saya dapat mendaratkan ciuman untuk pertama kalinya di bibir wanita yang SUDAH RESMI menjadi istri saya, di hadapan ratusan orang lagi! Momen yang terjadi pada hari pernikahan kami itu sekaligus menjadi yang pertama dan terakhir kami berciuman di depan publik, selanjutnya ... rahasia dong... mau tahu aja ... kepo nih... Hehehe...

Ini 4 momen penting, berharga, sekaligus membanggakan yang bisa saya bagikan pada kesempatan kali ini. Nantikan catatan momen-momen penting dalam hidup saya berikutnya.

Apa momen paling membahagikan dan membanggakan yang Anda kenang? Cerita dong... 


Cerita tentang buku Vita Suamimu Bukan Malaikat

Cover depan buku VSBM

Saya "kenal" penulis buku ini (bersama istrinya) ketika mendengar beberapa sesi pengajaran mengenai pernikahan yang disampaikan oleh pasangan ini. Sebuah momen yang dibuat khusus untuk pasangan bernama Moment of Unity (MoU) yang saya ikuti bersama istri pada November 2012 silam.

Sebagai karyawan di penerbit yang punya job desc mencari naskah buku rohani, langsung muncul keinginan dalam benak saya: "Kalo pasangan ini bisa nulis pengalaman berumah tangga dalam sebuah buku, keren juga ya..." Keinginan yang hanya saya pendam dalam hati. Mengungkapkan secara langsung belum berani ... karena saya juga baru "kenal" alias sekadar tahu nama dan sebagai pendengar dari pengajaran dan kesaksian hidup mereka. Saya hanya bisa berharap dan menyampaikan kepada Tuhan, yang sanggup untuk mengabulkan kalau memang Dia menghendakinya.

Salah satu kesaksian yang membekas dalam benak saya, ketika Pak Agus--demikian saya memanggilnya--bercerita mengenai contoh praktis keterbukaan yang dipraktekkan dengan sang istri adalah dengan tidak adanya password di Handphone miliknya, juga bagaimana sang istri boleh membuka 
Handphone dan membaca semua pesan di dalamnya, kapan saja ia mau, tanpa harus minta izin terlebih dahulu.

Setelah 
Moment of Unity (MoU) lewat beberapa bulan lamanya ... saya melihat Pak Agus posting cover buku yang sedang digarap, lalu meminta masukan dari teman-temannya. Segera saya menangkap peluang untuk mewujudkan keinginan yang pernah ada dalam hati saya, lalu mengutarakan maksud hati: seandainya cocok, bisa diterbitkan di tempat di mana saya bekerja.Singkat cerita ... Pak Agus mempertimbangkan, mendoakan, lalu terjadi komunikasi di antara kami ... plus pertemuan singkat dalam suasana menyenangkan di Yogyakarta ... kesepakatan pun terjadi. Naskah buku diproses, lalu jadilah buku berjudul Vita, Suamimu Bukan Malaikat dengan cover seperti gambar di atas.

Secara pribadi, saya tanpa ragu merekomendasikan buku ini untuk rekan-rekan, baik yang sudah menikah, akan menikah dalam waktu dekat, atau ingin punya kehidupan pernikahan yang baik kalau tiba giliran berumah tangga.

Kita bisa baca pengalaman selama 23 tahun dari pasangan Pak Agus dan Bu Vita, yang diceritakan secara blak-blakan, apa adanya, tanpa ada yang berusaha ditutupi atau disembunyikan. Saya pribadi sudah beberapa kali membaca buku ini dan nggak bosan karena mendapatkan "sesuatu yang baru" setiap kali membacanya.

Setiap kali melihat buku ini, ingatan akan cerita di atas seringkali membuat saya tersenyum. Betapa tidak ... keinginan atau kerinduan yang sederhana, ketika saya sampaikan kepada Sang Pencipta saya ... eh, ternyata dikabulkan!

Sooo ... kalau rekan-rekan punya sesuatu dalam hati (kerinduan atau keinginan) bahkan yang nampaknya sukar terpenuhi atau mustahil bisa terwujud .. bawa saja ke hadapan Sang Pencipta kita. Sampaikan keinginan, kerinduan, atau harapan kita dengan jujur ... Kalau DIA memang kehendaki .. tak ada yang dapat menghentikannya...


Selamat menyampaikan!

NB: Kalau ada yang berminat, saya bisa bantu proses pemesanan buku ini, langsung dari penerbit, tidak ada keuntungan se rupiah pun yang saya ambil

Wednesday, May 21, 2014

Siap Beraksi Kembali...

Setelah vakum dalam waktu yang cukup lama (sangat lama kali yee...hahaha...), saya siap beraksi kembali di blog ini, sambil terus belajar "meraba-raba" cara mengelola dengan lebih baik.

Soooo ... selamat menantikan tulisan-tulisan saya... :-D


Salam!

Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...