Wednesday, June 24, 2015

Ketahuan Deh...! ^.^

Sekadar ingin berbagi keseruan yang kami alami kemarin malam dan pagi ini. Ceritanya, saya sengaja merahasiakan tempat membeli kado buat istri saya yang kemarin ulang tahun, juga harganya, meskipun akhirnya nanti akan tercatat di catatan keuangan bulanan kami.

Berkali-kali ditanya istri, saya hanya menjawab "rahasia". Catatan keuangan sementara di HP pun saya tulis:

"Beli kado: sewu." (just kidding)

Malam itu, pembacaan Alkitab rutin di gereja lokal kami sampai pada Lukas 8, yang salah satu ayatnya berkata: "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan."

Sambil bercanda, saya nyeletuk, "Tenang aja, pasti terungkap kok rahasianya."

Nggak sangka kalau ayat itu “digenapi” cepet banget... nggak sampai sampai 12 jam kemudian! Rahasia yang tersimpan rapi semalam, pagi ini terbongkar dan diumumkan. Semuanya gara-gara saya lupa memusnahkan barang bukti alias nota yang terjatuh dari saku celana, dan ditemukan ketika istriku sedang menyapu lantai!

Cuma bisa tersenyum ketika pagi ini membuka BBM dan ada kiriman NOTA pembelian, yang menyebutkan sejelas-jelasnya harga barang dan tempat membeli barang tersebut.

Kena deh...! Ketahuan! Hahaha...! Hepi besdey my lovely wife!


PESAN DARI PERISTIWA INI:
Wahai para suami, jangan sembunyikan sesuatu dari istrimu. Kalau Tuhan sudah “membuka”, pasti ketahuan deh. Mending ngaku atau bertobat segera sebelum ketahuan...

Hadiah buat istri tercinta ^.^

Friday, June 5, 2015

Pengampunan Senilai Tujuh Belas Ribu Rupiah


Ilustrasi penutup knalpot Vario

Mungkin Anda terkejut, penasaran, dan bertanya-tanya mengenai judul tulisan ini. Apalagi melihat gambar di atas kok ada penutup knalpot. Maksudnya apa sih? Sebegitu murah kah nilai sebuah pengampunan, sehingga tak sampai 2 dollar Amerika dengan kurs per hari ini? Tenang ... tenang ... baca dulu kisahnya sampai tuntas, barulah boleh menyimpulkan ...

Ceritanya bermula ketika saya bersama istri berhenti di toko roti yang ada di daerah Jalan Sudirman, Yogyakarta. Setelah memarkir sepeda motor, merk Honda dengan tipe Vario Techno, kami pun masuk ke dalam toko untuk memilih-milih roti. Sekadar informasi, toko roti tersebut memang punya tempat parkir yang terbatas dan cukup sempit, dengan dijaga oleh dua orang satpam yang nampaknya merangkap sebagai petugas parkir.

Tak ada firasat apa pun sebelumnya bahwa akan terjadi sesuatu. Setelah selesai berbelanja, sekitar 20-an menit, kami pun berjalan menuju parkiran sepeda motor. Saya agak terkejut melihat ada 3 orang terlihat berkumpul hingga menutupi sepeda motor yang kami pakai.

"Maaf permisi, saya mau ambil motor," ucap saya sambil tersenyum. Saya masih belum ngeh apa yang sebenarnya baru saja terjadi.

"Owh, ini motornya mas..." jawab salah seorang pria yang berbadan tegap dengan potongan agak cepak.

Tak lama kemudian, saya mendapat informasi lebih jelas bahwa si pria berambut cepak tadi baru saja memarkir sepeda motornya tepat di sebelah kanan sepeda motor kami. Mungkin karena terburu-buru, ia tidak memperhitungkan space parkiran yang agak sempit. Ia terlalu mepet ke kiri ketika membelokkan sepeda motornya, sehingga bagian pijakan boncengan sebelah kiri menyangkut penutup knalpot yang terbuat dari plastik hingga terlepas. Skrupnya patah dan tak bisa dipasang lagi.

Singkat cerita, kami pun terlibat dalam percakapan singkat mengenai solusi dari masalah tersebut. Lewat obrolan itu, saya mengetahui bahwa pria tersebut ternyata polisi yang bertugas di daerah kabupaten di DIY. Namun, mungkin karena menyadari kekeliruannya, ia bersikap amat koorperatif dan menanyakan pada saya akan diselesaikan dengan cara bagaimana.

Semula ia mau tukeran nomor HP, tapi saya rasa akan lebih ribet nanti urusannya, ketemunya juga akan susah. Maksudnya sih baik, kalau nanti penutup knalpotnya sudah diganti, bisa kontak dia. Akhirnya, kami sepakat untuk dia memberikan sejumlah uang untuk mengganti penutup knalpot tersebut.

Ia lalu mengulurkan dua lembar uang pecahan dua puluh ribu dan lima ribu rupiah, sambil beberapa kali meminta maaf atas kejadian tersebut. Saya pun menerimanya dan segera pergi dari tempat itu. Jujur saja kami memang tidak tahu berapa harga penutup knalpot baru, baik yang orisinil atau yang KW, sehingga uang itu saya anggap cukup untuk menggantinya.

Dua hari kemudian, saya baru sempat pergi ke bengkel untuk membeli penutup knalpot baru. Mau tahu harganya? Empat puluh dua ribu!!! Saya pun segera teringat dengan uang dua puluh ribu rupiah yang diberikan oleh "Mas Polisi" tadi.

Sempat sebel juga karena uangnya kurang. "Seharusnya saya minta lima puluh ribu rupiah," batin saya. Namun, gerutuan saya mereda ketika saya merasa ada suara dalam hati mengingatkan saya untuk mengampuni.

"Baiklah, Tuhan, saya ampuni orang itu dan tak lagi mempermaasalahkan uang tambahan yang harus saya keluarkan. Toh Engkau sudah memberkati dan menyediakan sehingga saya bisa langsung membayar penutup knalpot itu tanpa harus meminjam uang," ucap saya.

Akhirnya ... saya pun merasa damai sejahtera lagi.

Nah, dari peristiwa itulah istilah "Pengampunan Senilai Tujuh Belas Ribu Rupiah" saya dapatkan. Semoga cerita ini bisa menjadi berkat bagi pembaca sekalian.

Tuhan memberkati

Apakah Anda Salah Sambung?

Sebuah adegan dalam film PK:

Tokoh Jaggu menerima telepon "salah sambung" yang menyangka bahwa nomor yang ia tekan adalah nomor rumah sakit. Jaggu sudah beberapa kali menerima telepon dari orang yang sama, tetapi orang ini masih menyangka bahwa ia sedang menelepon rumah sakit, sehingga ia menanyakan tentang seseorang yang sedang dirawat di sana.

Saking kesalnya, Jaggu lantas ngerjain orang yang di telepon dengan berkata bahwa orang yang ia maksud sudah mati. Ia bisa datang dan mengambil jasad orang tersebut.

Mendengar itu, tokoh PK mengerti satu hal: Ada banyak orang sebenarnya SALAH SAMBUNG ketika mencoba menghubungi TUHAN. Nomor yang disangkanya sebagai "nomor Tuhan" ternyata bukan. Alhasil, orang tersebut "dikerjain" oleh pihak lain yang menerima "panggilan" telepon itu.

Apakah Anda selama ini salah sambung dan ternyata dikerjain oleh "pribadi" yang sebenarnya bukan TUHAN, Sang Pencipta alam semesta dan segala isinya? Ini yang saya yakini sebagai "nomor panggilan" yang benar:

AKULAH (Yesus) jalan, dan kebenaran, dan hidup (TIDAK ADA PRIBADI LAIN)

Dan keselamatan TIDAK ADA di dalam siapa pun juga selain di dalam DIA (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada MANUSIA, yang olehnya (oleh Yesus) kita dapat diselamatkan.

Kabar baiknya adalah DIA sangat mengasihi Anda, bahkan DIA telah berkorban bagi umat manusia dengan pengorbanan-Nya di kayu salib ketika tidak ada jaminan manusia percaya kepada-Nya. DIA menjanjikan bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, serta menerima dan mengakui DIA sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita akan diselamatkan dan memperoleh hidup kekal.

Apakah kita yakin tidak sedang "salah sambung" dan "dikerjain" oleh pribadi lain, yang sebenarnya bukan TUHAN? Renungan sungguh-sungguh karena kehidupan atau kematian pada masa kekekalan ditentukan oleh keputusan kita selama masih hidup di dunia.

Tuhan Yesus memberkati






Pelajaran dari Rekan Sekantor :-)

Pagi ini mendapatkan hal yang menarik ketika salah seorang fasilitator komsel di kantor memberi kabar: "Motorku mogok, tolong dicarikan gantinya untuk pimpin komsel ya."

Entah kenapa, dalam hati saya yakin orang ini tetap berusaha datang sesegera mungkin supaya bisa tetap hadir di komselnya. Singkat cerita, ia memang terlambat tiba di kantor, tetapi akhirnya tetap mengikuti komsel mendampingi back-up fasilitator yang saya minta menggantikan dalam memimpin komsel.

Apa yang sebenarnya terjadi ketika sepeda motornya mogok? Setelah komsel saya bertemu dengannya, lalu mendapatkan cerita ini. Setelah sepeda motor mogok dan berusaha di-starter tapi tetap tidak bisa menyala, lantas ia menelepon kakaknya supaya datang membantunya. Setelah sang kakak datang, rekan saya ini lalu menitipkan sepeda motor di pos polisi, dan bergegas menuju kantor dengan diantarkan oleh kakaknya. LUAR BIASA!

Mentalitas semacam ini jarang sekali ditemui pada masa sekarang. Memimpin komsel bagi beberapa orang mungkin sekadar rutinitas atau program gereja, tetapi bagi rekan saya ini, memimpin komsel adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan untuk mengajar, memuridkan, dan mendampingi jiwa-jiwa supaya bertumbuh dalam pengenalan akan firman dan pengenalan akan Tuhan.

SALUT...!!! ^.^

Bung Karno Lahir di Blitar atau Surabaya? :-D


Gambar Bung Karno (www.kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id)
(Tak ada maksud lain dengan artikel ini, kecuali meramaikan kabar yang sedang ramai diperbincangkan perihal "kekeliruan" Presiden Jokowi menyebut kota kelahiran Bung Karno. Silakan dibaca ...)

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.

 
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.


Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.


Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.


Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi". (Dari Berbagai Sumber)

*********************************************************************************

Jadi, di manakah sebenarnya Sang Proklamator RI lahir? Seorang teman yang asli arek Suroboyo, berkata bahwa Bung Karno memang lahir di Surabaya (sambil menyebut salah satu daerah di Surabaya). Kok saya yang juga arek Suroboyo, selama ini tahunya Bung Karno lahir di Blitar ya?

Hahaha ... kalau memang ingatan dan pemahaman saya keliru, ya sudah nggak apa-apa .. mohon dimaafkan, yang penting saya nggak keliru kalau Bung Karno adalah Presiden RI yang pertama... ^.^

Sumber artikel: http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=1&presiden=sukarno

Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...