Saturday, January 23, 2016

Pernah Ngalamin Sleep Tweeting?

Berikut ini isi status FB yang saya pasang pada 21 Januari 2016:

Sungguh aneh ... semalam tidur agak awal sekitar jam 10-an, tapi pagi tadi pas ngecek HP lihat ada kiriman ke 3 orang teman via BBM gambar-gambar aneh, mulai dari gambar monyet, wajah merah marah-marah, acungan jempol ke bawah, plus pagi ini ada laporan email gagal terkirim dengan pesan aneh: Mkk...,,imh.SK mvm.mmmmkomvm dan Ya moooo ol ...Mo..moaom...

Anehnya lagi, setelah dicek kok ada jedanya antara kiriman pertama sampai yang terakhir, khususnya yang via BBM, tepatnya mulai pk. 23.25; 23.27 .. ada jeda sebentar ... mulai lagi pk. 00.19; 00.21; dan terakhir pk. 00.22;

Ngelindur po ya, semalam ... kok canggih men, ngelindur tapi bisa kirim pesan via BBM dan email ke beberapa orang sekaligus. Apa lagi ada jedanya, mungkin ngelindurnya dua kali.. Bagi penerima pesan, mohon dimaafkan, kronologis-nya seperti cerita di atas. Cerita lengkapnya saya nggak bisa jelasin, lha wong sedang tidur ... Jadi malu ... wkwkwkwkw....

Sebenarnya selain BBM, ada juga beberapa email (seperti sudah saya sebutkan di atas). Tapi sayang sekali untuk bukti email aneh yang saya kirim sambil tidur, sudah saya hapus semua sebelum sempat disimpan. Tapi untuk BBM masih sempat disimpan kok. Nih buktinya:





Screenshot bukti BBM aneh ..


Nah, setelah itu berbagai komentar bermunculan, tetapi ada satu yang menarik perhatian saya. Teman saya bernama Chandra Novian berkomentar:

Sepertinya lagi ada demam hape sleepwalking mas. Udah beberapa status temen ngomong pas lagi tidur hapenya sak karepe dewe.. Coba dicek ulang, beberapa hari ini nge klik link yang mencurigakan atau tidak.. buat jaga jaga buruan di reset aja passwordnya.

Aha! Ya, ada kemungkinan saya mengalami hal itu! Merasa penasaran, saya pun mencari tahu apa itu sleep walking dan mendapati ada istilah yang baru saya tahu, yaitu Sleep Tweeting. Kalau sleep walking mungkin sudah pada tahu. Itu lho ... fenomena aneh adanya orang yang berjalan padahal orangnya dalam posisi tidur (tidur beneran!). 

Nah, kalau Sleep Tweeting bisa ditebak ... pasti ada kaitan sama aktivitas media sosial yang dilakukan seseorang selagi tidur. Belum banyak tulisan mengenai hal ini, tapi sebuah artikel yang saya temukan bisa menjawab rasa penasaran saya. 

Tulisan selengkapnya sebagai berikut, yang saya copy-paste apa adanya, tanpa perubahan sedikit pun.

Monggo dibaca...



Kita sudah sering mendengar tentang orang yang berjalan/sleep walking atau berbicara dalam tidur/sleep talking. Tetapi, belakangan muncul istilah sleep texting atau sleep tweeting di kalangan muda. Saya sendiri telah menemui 3-4 kasus, di mana dilaporkan di tengah malam, dalam tidurnya seseorang meng-update status twitter, mengetik SMS atau membalas pesan di BB tanpa ingat apa pun di pagi harinya.
Gangguan tidur ini berada di dalam kelompok Parasomnia, yaitu perilaku berupa vokalisasi ataupun gerakan yang tidak normal yang terjadi pada saat tidur. Berlawanan dengan pendapat awam, sleep walking, sleep talking atau sleep tweeting sebenarnya tak ada kaitannya dengan mimpi.

Ia justru terjadi pada tahap tidur dalam. Otomatisasi gerakan atau ucapan terjadi karena otak cukup terjaga untuk bergerak, namun cukup terlelap hingga tak ingat akan apa yang dilakukan. Kerancuan ini diasumsikan dipicu oleh beban utang tidur, kekurangan tidur yang parah.

Ada 2 fakta yang mendukung asumsi ini. Pertama, kejadian sleep talking-tweeting ini terjadi dalam rentang dua jam awal tidur dimana utang tidur masih menumpuk tinggi. Kedua, kejadian akan berkurang bahkan menghilang setelah subyek mencukupi kebutuhan tidurnya. Sayangnya, kelompok usia remaja dan dewasa muda adalah yang paling rentan kekurangan tidur. Denyut aktivitas dan perbedaan jam biologisnya yang membedakan. Kelompok usia ini masih butuh antara 8,5 hingga 9,25 jam tidur setiap harinya, dengan jam biologis normal untuk tidur setelah lewat tengah malam.

Bayangkan, orang-orang muda ini segar bugar di saat orang tuanya terlelap, dan baru tidur setelah lewat tengah malam. Padahal, di pagi hari ia sudah harus bangun awal sesuai dengan jadwal aktivitas orang kebanyakan. Pada remaja dengan kebiasaan rata-rata 90 menit sehari bertukar pesan dan mengetikkan kurang lebih 100 pesan seharinya, dengan mudah ia akan terbangun secara otomatis untuk menjawab pesan di BB di tengah malam.

Namun, isi dari pesan tersebut pun bahasanya kacau dan tak masuk akal. Orang muda juga banyak yang memakai istilah sleep tweeting sebagai istilah untuk nge-twit di tengah malam. Tetapi, beberapa orang yang ber-sleep tweeting tulen akan kebingungan melihat mention yang masuk karena ia merasa tak men-tweet sesuatu malam sebelumnya.

Gangguan tidur
Sayangnya, gangguan tidur ini masih amat baru hingga belum ada yang secara serius menelitinya. Namun para ahli kesehatan tidur berpesan untuk mewaspadai gangguan ini. Karena bukan tak mungkin berkembang jadi lebih serius. Misalkan pada tahap lanjut menjadi berjalan dalam tidur, lalu melangkah keluar rumah dalam keadaan tidur.

Sleep texting juga menjadi tanda adanya beban utang tidur. Tapi bagaimana jika terjadi pada orang yang sudah cukup tidur namun masih terus mengantuk. Jika demikian, igauan menjadi tanda adanya gejala gangguan tidur lain yaitu hipersomnia atau kantuk berlebihan. Hipersomnia bisa menjadi tanda adanya sindroma tungkai gelisah, narkolepsi atau sleep apnea/mendengkur. Sleep apnea bisa menjadi berbahaya karena menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes hingga stroke.

Atasi
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa 4 dari 5 remaja tidur dengan telpon seluler di sisinya. Dan hanya 1 dari 10 orang saja yang benar-benar mematikannya. Nah, jika Anda pernah mengalami sleep tweeting, jauhkan gadget dari jangkauan saat akan tidur.
Matikan, atau paling tidak taruh dalam moda silent agar tak mengganggu. Ingat juga bahwa igauan dalam bentuk bicara atau tweeting ini juga mengindikasikan Anda mengalami defisiensi tidur. Cukupi tidur Anda! Atur kebiasaan tidur dengan baik. Jika sudah cukup tidur namun masih mengalami gangguan, perhatikan juga gejala gangguan tidur lainnya seperti gerakan kaki atau dengkur.
Akhir kata, jika ada yang Anda cemaskan  tentang kondisi gangguan tidur ini, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter terdekat.

* Praktisi Kesehatan Tidur, Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine.



Diambil dari :
http://health.kompas.com/read/2012/02/21/1401354/Bentuk.Baru.Mengigau.Sleep.Tweeting


Hayo ... siapa pernah mengalami hal serupa? Sharing yuk! Sapa tahu bermanfaat bagi yang lain!

Sekian ...

Friday, January 8, 2016

Aktivitas Akhir Tahun Kami (4) -Air Terjun Jumog- SELESAI

Menyambung cerita selanjutnya ...setelah urusan kampung tengah selesai, foto-foto bukan pre-wedding di sungai penuh bebatuan, dan sempat ngorok selama 15 menit-an, perjalanan kami lanjutkan ... 
Air Terjun Jumog menjadi destinasi akhir kami dalam rangka mbolang akhir tahun. Destinasi yang murah meriah tanpa mengurangi keasyikan dalam berwisata. Kenapa murah meriah? Jelas lah! Bayangin aja ... akhir tahun (sisa liburan Natal masih berasa), wisata berdua ... kami cuma keluar uang d-e-l-a-p-a-n r-i-b-u r-u-p-i-a-h sodara-sodara setanah air!

Kok bisa cuman segitu? Bisa aja dong!

Rinciannya seperti ini:
* Tiket masuk wisata @ Rp. 3.000 (dikali 2 orang) jadinya Rp. 6.000
* Parkir Rp. 2.000 (tarif normal ... nggak kayak di Telaga Sarangan ...)
* Lain-lain : NOL rupiah!

Lho ... lain-lain kok cuman nol rupiah? Nggak jajan? Nggak makan, nggak minum, nggak nyate kelinci? NGGAAAAK!!!

Alasannya:
* Kami sudah kenyang banget (barusan makan-minum)
* Kami nggak haus ... pengennya sih minum langsung dari air terjunnya :-D
* Kami di sana cuma sebentar, sekitar 30-45 menit...

Eh, nggak juga ding ... sempat tergoda untuk beli sate kelinci karena tergoda makanan khas Tawangmangu itu ... sudah pesan, tapi niat kami pesan 1 porsi ditolak sama penjualnya. Katanya kalau pesan harus 2 porsi alias masing-masing orang 1 porsi (yaelah bu penjual ... kami bukannya mau irit atau nggak punya duit ... tapi memang masih kenyang, jadi ngapain pesan 2 porsi?)

Penolakan dari si penjual tidak mengurangi sukacita dan kebahagiaan kami. Tak lama kami pun sudah terhibur dengan ulah anak-anak yang asyik bermain prosotan di kolam renang anak dengan ukuran prosotan yang cukup lebar 

Oya, selain air terjun yang cukup deras dengan air yang cukup dingin, Anda juga bisa mengajak anak-anak untuk berenang di "lantai" yang sama dengan lokasi air terjun berada. Selain itu, Anda juga bisa jajan makanan kecil, air minum, sampai kudapan beraneka macam yang ada di sekitar lokasi wisata.

Namun manfaat terbesar adalah Anda bisa melatih otot kaki, kekuatan jantung dan pernapasan, plus melatih kemampuan matematika saat menaiki dan menuruni anak tangga yang katanya berjumlah 116 anak tangga. Nah, omong-omong soal anak tangga ini jumlahnya nggak jelas. Saya coba menghitung saat turun jumlahnya sekitar 108 anak tangga, trus pas naik lagi malah jadi 112 anak tangga (yang 4 kapan buatnya ya? Hahaha...). Mungkin ada anak tangga berukuran kecil yang terlewat untuk dihitung atau saya anggap gundukan biasa, jadinya jumlah anak tangga nggak genap 116 seperti yang ada di gapura ini:
Awal mula turunan 116 anak tangga

Ucapan selamat setelah anak tangga ke-116
Oya, sebelum lupa mau informasikan untuk harga tiket per akhir Desember 2015 lalu sbb:
*Hari biasa: Rp. 3.000 sekali masuk
*Minggu or weekend : Rp. 5.000 sekali masuk

Sementara untuk harga sate per porsi kalau nggak salah ingat Rp. 10.000 per porsi (sate kelinci) dan Rp. 8.000 (sate ayam). Ingat ... kalau saya nggak salah ingat lho ya ... kalau keliru silakan ditanggung sendiri ... wkwkwkw...
Untuk lokasi parkir dan pintu masuk ... sebenarnya ada dua. Wisatawan bisa masuk dari atas maupun dari bawah. Nah, bagi Anda yang ingin merasakan sensasi turun-naik 116 anak tangga tadi, sambil bercanda atau ngobrol sama istri/suami, anak, atau keluarga plus ngitungin anak tangga ... silakan masuk lewat atas (jalur utama).

Naaaah .. buat Anda yang merasa malas untuk naik-turun tangga sebanyak itu (banyakan mana sama anak tangga Grojogan Sewu?) ... Anda bisa masuk dari jalur yang satunya lagi, trus parkirlah kendaraan bermotor Anda di sana. Untuk jalur "bawah" Anda tinggal jalan beberapa meter, langsung ketemu kolam renang dan air terjun ... 
Nggak seru sih, tapi bisa dimanfaatkan juga buat yang membutuhkan, apalagi kalau Anda bermasalah dengan lutut, jantung, atau baru berantem sama pacar jangan lewat anak tangga deh ... ntar ribut trus pacarmu dijorokin ke bawah bisa luka-luka nanti ... :-p

Sebelum menutup rangkaian tulisan kali ini ... saya akan menyampaikan biaya yang kami perlukan untuk menyelesaikan rute mbolang akhir tahun yang entah kapan akan kami ulang ini:

1) BBM (isi dua kali) : Rp. 37.000
2) Parkir di Telaga Sarangan : Rp. 5.000
3) Sewa speedboat : Rp.60.000
4) Beli oleh-oleh : Rp. 30.000
5) Parkir di Warung Bu Ugie-Griya Tawang-Jumog : Rp. 6.000
6) Es jeruk nipis di Sarangan : Rp. 10.000
7) Makan siang di Griya Tawang : Rp. 53.000

Itung sendirilah totalnya berapa .. ya kira-kira 200 ribuan lebih sedikit dengan opsi yang bisa dicoret (tidak harus ditiru) pada poin 3, 4, dan 6. Kocek harus dirogoh lebih dalam kalau memang Anda hobi makan karena sepanjang perjalanan dan tempat wisata, apalagi berhawa dingin ... bawaannya lapaaarrr melulu sehingga kalau nggak menahan diri, anggaran bisa jebol dan istri Anda bisa marah-marah tuh ... hahahaha ...

Finally ...

Saya mau cerita hal penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari mbolang akhir tahun 2015 ini. Sejak semalam sebelumnya, pagi sebelumnya berangkat, sepanjang perjalanan, selama di lokasi wisata dan peralihan menuju lokasi wisata lainnya ... kami nggak henti-hentinya BERDOA!
Kami sih cuman minta satu hal ke Tuhan semesta alam, yang kami kenal dalam nama Yesus Kristus, yakni supaya tidak ada hujan turun sedikit pun sebelum kami menyelesaikan seluruh agenda kami.
Doa kami pun terjawab! Sempat agak mendung dan kabut turun agak tebal sih, tapi nggak ada hujan ketika kami on the way ke Telaga Sarangan maupun kembali ke Tawangmangu. Hujan pun baru turun setelah kami selesai semua dan dalam perjalanan pulang, tepatnya sekitar 5-10 menit sebelum masuk kota Karanganyar.
God is good bro n sis!

Berikut oleh-oleh fotonya dari kawasan air terjun Jumog. Maaf kalo kami nggak nampilin foto-foto di sekitar lokasi wisata, termasuk kolam renangnya karena baterai dan power bank sudah habis :







Sekian. Sampai jumpa di tulisan berikutnya ...
Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa .....

Aktivitas Liburan Akhir Tahun (3) -Griya Tawang Resto-

"Paa .. nanti mampir di situ ya!" kira-kira begitu permintaan istri saya ketika sepeda motor yang kami kendarai melewati Griya Tawang Resto. Permintaan yang sukar saya tolak karena saya pun merasa penasaran dengan tempat tersebut.
 
Akhirnya (melanjutkan cerita bagian ke-2) ... setelah melewati jalanan yang adem-berliku-naik-turun dengan pemandangan indahnya, kami pun mampir ke Griya Tawang Resto untuk menyelesaikan urusan "kampung tengah" seraya beristirahat. Sempat sih kami mampir ke warung sop Bu Ugie yang katanya legendaris itu, tapi ternyata menu andalannya habis ketika kami sampai di sana. Keputusan untuk pindah tempat makan yang tidak kami sesali karena nantinya kami bisa bersantai di Griya Tawang Resto.

Sedikit saya beri ancer-ancer letak tempat makan yang asyik ini. Jika Anda bergerak dari atas (dari arah Cemoro Sewu) turun menuju ke arah kota Karanganyar, setelah berkendara sekitar 10-15 menit (kalau nggak salah lho ya...) nanti di sebelah kanan Anda akan menemukan resto tersebut. Tepatnya, Griya Tawang berada diJalan Raya Tawangmangu Km. 34 Kalisamin, Desa Ngeblak, Sumokado-Karanganyar
 
Resto dengan konsep alam ini cukup menyegarkan mata, pikiran, dan juga tubuh (terutama kalau Anda nyebur sekalian ke sungai yang ada di areal resto). Oya, resto ini sebenarnya merupakan bagian dari penginapan, yang dilengkapi juga dengan fasilitas permainan outbond.Namun hari itu, kami bukan mau menginap, apalagi outbond, tapi ingin mengisi perut sambil menikmati suasana alam.

Begitu masuk daerah parkiran ... seorang bapak tua menyambut dengan begitu ramah dan mempersilakan kami masuk dan menunjukkan tempat kami dapat memesan makanan. Kami pun menyapa petugas yang ada di bagian front-office (kalau boleh pinjam istilah perhotelan), lalu bergegas menuju ke salah satu gubug yang terletak agak di bagian atas.

Sayup-sayup kami mendengar gemericik air, yang membuat kami tak sabar ingin segera mencelupkan kaki (dan berfoto!) sambil menantikan makanan disajikan. Setelah membolak-balik daftar menu, kami pun memutuskan untuk memesan nasi goreng, coklat panas, teh tarik panas, dan paket mendoan (yang akhirnya harus diganti bakwan karena mendoan habis) ...
 
Harganya? Relatif murah sih untuk tempat yang asyik kayak gitu. Untuk nasi goreng dibanderol 15 ribuan, minuman 5 ribuan, dan gorengan 8 ribuan (kalau nggak salah isinya 5 potong) MASIH DITAMBAH pajak sebesar 10% yang ditanggung oleh konsumen.
Sambil menunggu makanan-minuman disajikan .. kami segera beraksi dan menguasai areal sekitar sungai yang dipenuhi banyak batu besar dengan gemericik air yang menyegarkan pikiran.

Puas berfoto, kami pun menyantap hidangan "ala desa" yang kami pesan. Selesai makan ... karena masih terasa capek, ditambah angin semilir yang bertiup membuat mata saya mengantuk. Saya pun menyempatkan diri untuk tidur siang selama beberapa menit untuk mengembalikan kondisi tubuh.
Bukannya apa-apa ... setelah ini masih ada 1 lokasi yang harus kami tuju ... dilanjutkan pulang ke rumah dengan jarak sekitar 1-1,5 jam mengendarai motor.
 
Sambil masih terkantuk-kantuk ... mata saya segera melek begitu tahu nominal yang harus dibayarkan...nggak begitu mahal sih, cuman bisa bikin mata melek aja...hahaha...
After that ... setelah membayar parkir ... kami langsung capcus meluncur ke lokasi wisata selanjutnya yang terletak di daerah Tawangmangu juga ... yaitu ... air terjun Jumog ...!!!
 
Nantikan ceritanya di tulisan selanjutnya ...silakan menikmati dulu kompilasi foto-foto jepretan kamera dari ponsel Andromax C2 New (uuppss...nyebut merk .. dibayar berapa ... hahaha...)










Monday, January 4, 2016

Aktivitas Akhir Tahun Kami (2) -Telaga Sarangan-

Seperti saya janjikan pada postingan sebelumnya, kali ini saya akan berbagi mengenai aktivitas akhir tahun kami, tepatnya ketika kami mbolang ke daerah Magetan via Tawangmangu. Mbolang adalah istilah yang kami pakai terinspirasi dari acara Bocah Petualang (Bolang), sehingga kurang lebih arti dari mbolang nggak jauh dari berpetualang atau istilah sekarang touring.

Rencana ini kami susun begitu mendadak ... bahkan nggak sampai 1x24 jam sehingga kami nggak harus lapor Polsek setempat karena nggak ada yang hilang..hehehe...Tapi beneran, untuk mbolang akhir tahun ini kami begitu cepat membuat rencana dan keputusan untuk capcus meluncur ke TKP. Tak lupa kami berdoa supaya hujan tidak turun seharian (kalo boleh) atau paling nggak setelah kami selesaikan semua tujuan perjalanan mbolang kami.

Tepat pukul 07.35 kami berangkat dengan Supra X 125 cc dari rumah kami di daerah Delanggu City, kota kecamatan yang masih termasuk daerah administratif kab. Klaten. Rute yang kami rencanakan untuk dilewati bukanlah jalur utama --seperti jalur Kartasura-Solo-Palur-Karanganyar--tetapi rute: Delanggu -> Pakis (kanan) -> Solo Baru -> Bekonang -> Karanganyar - Tawangmangu -> Cemoro Sewu -> Telaga Sarangan.

Kami senang sekali karena rute ini terbilang cukup lancar, nggak banyak traffic light, pemandangan hijau menyegarkan mata, dan tentu saja relatif lebih cepat daripada jalur utama. Kami juga punya konsep "jalan santai" karena memang nggak terlalu memburu waktu, apalagi memburu uang. Jadi setiap ada spot yang menurut kami bagus .. kami akan berhenti dan tentu saja ... foto-foto!
Setelah sekitar 1 jam lebih menyusuri rute Delanggu-Pakis-Solo Baru sampai ke daerah wisata Tawangmangu, spot pertama kali untuk berhenti adalah titik awal memasuki jalur Cemoro Sewu menuju Magetan. Orang bilang daerah ini cukup seru dengan tanjakan yang menantang, tapi udaranya segar.
Tanpa ragu kami pun melewati daerah tersebut dan berhenti karena melihat ada pemandangan bagus sekalian beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Nih gambarnya:

 

 

 

 



Lanjut! 
Tak lama kemudian, sayang sekali saya lupa mencatat berapa kira-kira jaraknya berapa km, kami meluncur ke menuju Sarangan dengan menikmati segarnya udara. Kabut kadang-kadang turun dengan begitu cepat sehingga semakin menambah dingin udara yang semakin membuat perjalanan kami menyenangkan.
Kami pun berhenti lagi begitu memasuki wilayah Magetan. Rekor kami pun tercipta karena untuk pertama kalinya kami mengendarai sepeda motor memasuki daerah Jawa Timur! Nih gambarnya:


Sebelum lupa ... saya mau menuliskan mengenai keheranan kami sejak memasuki daerah wisata Tawangmangu. Ada cukup banyak orang berdiri atau duduk di pinggir jalan sambil melambaikan tangan dan "mengajak mampir". Semula kami kurang ngeh mengenai ajakan itu, tapi belakangan kami baru nyadar kalau mereka menawarkan penginapan.

Katanya cukup banyak juga lho penginapan yang melayani sewa kamar short time alias nggak harus nginap, bisa 1-2 jam saja dengan biaya yang relatif murah. Katanya juga lho ... tawaran ini cukup menggiurkan dan biasa dimanfaatkan oleh anak muda yang sedang dimabuk asmara tapi kurang bisa mengendalikan diri untuk ngamar bersama kekasihnya sebelum sah menjadi suami-istri... (nah lo!)

Hmmm ... kayaknya orang muda kayak gini perlu baca buku DJSM nih :-p 
Sayang sekali kami nggak ada waktu untuk nginap sekadar untuk melepas lelah dan membasuh badan karena kami menargetkan harus kembali ke Tawangmangu maksimal pukul 1 siang... jadi lambaian tangan mereka kami sambut dengan senyuman dan cekikikan karena kami bahas tingkah mereka dengan sudut pandang yang lain. Gimana tuh maksudnya? Ada deh ...yang jelas bisa bikin kami tertawa senang :-D

Nah di samping senang melihat pemandangan hijau yang menyegarkan mata dan pikiran .. kami juga was-was sepanjang melintasi jalur Cemoro Sewu menuju Telaga Sarangan. Kami melewati jalan dengan keadaan kanan-kiri ada tebing berpasir, berbatu-batu, dan deretan pohon yang (katanya) sewaktu-waktu dapat longsong dan tumbang ke arah jalan raya!

Beberapa peringatan memang terpasang di sepajang jalan agar para pengendara berhati-hati dan memastikan keadaan aman sebelum melintas. Sooo ... sambil menikmati keindahan alam .. mata kami juga tak lepas dari kewaspadaan jika sewaktu-waktu ada peristiwa tak terduga karena sesekali kami juga lihat ada pohon sudah menggantung di bibir tebing, bahkan ada yang sudah bersandar ke "temannya" yang menandakan kalau pohon itu sudah nggak sehat dan siap tiduran di jalan kapan saja...

BERDOA adalah jalan terbaik supaya tidak hujan dan tidak ada tanah, batu, atau pohon yang berulah sepanjang kami melintas jalanan tersebut (kami juga berharap seterusnya aman karena ada banyak pengendara melintas di jalan tersebut...

Catatan khusus dari saya:

Sebelum melintas jalan ini, ada baiknya Anda memastikan sepeda motor dalam kondisi bugar, terutama bagian rem dan rantai (buat yang non-matic), trus buat motor matic perlu perhatikan timing yang tepat kapan nge-gas kapan nge-rem karena tanjakan cukup panjang dengan durasi agak lama. Kondisi juga perlu FIT dan kalau ngantuk sebaiknya minggir dulu buat menyegarkan mata dan badan. Konsentrasi dan kewaspadaan diperlukan karena meleng atau lengah sedikit bisa berakibat fatal.

NAH ... setelah melewati jalan yang berliku-liku, mendaki gunung lewati lembah ... tibalah kami di kawasan wisata Telaga Sarangan. Selain lambaian dari para "calo penginapan" kami pun disambut dengan jalan menurun yang cukup tajam sehingga membuat tangan dan kaki agak pegel memainkan rem dan gas.

Tanpa babibu..haheho..hahahihi lagi ... kami segera masuk ke lokasi (bukan slulup di telaga lho ya...) lalu mbayar retribusi Rp. 20.000 dan memarkir sepeda motor. Sekitar pk. 10.30 kami tiba di TKP dan kami bergegas masuk menuju telaga yang terkenal itu.

WUIH...!!! RAMENYA REK!!!

Begitu kesan pertama yang muncul dalam hati saya. Ya eyalah .. namanya tempat wisata bekan, apalagi masa liburan ya, pasti rame lah..! Hehehe.. Kami pun berkeliling sejenak sebelum tergoda mencoba naik speedboat setelah melihat banyak speedboat berseliweran melintasi telaga.

Tanpa banyak nawar (meskipun setelah dipikir terasa mahal juga!!!) kami segera DEAL dengan tukang speedboatnya untuk sekali putar seharga 60.000 rupiah!!! Kami bergegas naik, sambil berpesan: "Pak, jangan ngebut-ngebut ya!" karena selain ngeri kalo sampai meliuk-liuk gitu, eman-eman juga kalau bayar segitu cuma sebentar. Nggak takut banget sih, tapi gimana juga kalo kami nggak pakai rompi (pelampung), kalo kecebur kan bisa gawat!

Setelah kurang dari 15 menit berkeliling, sambil mengambil foto di depan tulisan TELAGA SARANGAN biar sah fotonya, kami menepi dan melanjutkan mencari spot foto yang pas. Selanjutnya, sambil berjalan menuju parkiran kami membeli oleh-oleh dan segelas es jeruk peras untuk menyegarkan tenggorokan.

Lha kok cepet? Bingung mau ngapain lagi lama-lama di sana ... lagipula kami harus segera balik sebelum pk 12.00 karena masih ada dua tempat yang mau kami kunjungi. Bergegas kami menuju parkiran sambil mengambil beberapa rekaman kondisi sekitar telaga, dan mengambil motor ... kami pun terkejut ketika mengetahui tarif parkir ditarik 5000 rupiah dan tiket retribusi yang diberikan petugas tadi cuma senilai 10.000 rupiah (padahal tadi ditarik 20.000 rupiah!).

Segera saya mbatin : "Wah, penyakit petugas retribusi dan petugas parkir ada juga di tempat ini. Ke mana tuh sisanya yang 10.000 ... tarif parkirnya juga kemahalan!" Jujur saya masih nggak terima dengan model cari keuntungan pribadi dengan cara "memeras" orang lain kayak gini... (saya bisa nebak seandainya kemarin diminta karcis senilai uang yang dibayar, kalau nggak mukanya masam, cemberut, ya menjawab dengan nada tinggi)

Okelah forget it ulah oknum yang kebangetan itu ... kami harus segera kembali menyusuri jalan yang tadi untuk kembali ke Tawangmangu. Kami berhenti sebentar di dekat telaga untuk membeli bensin eceran (untuk jaga-jaga daripada kehabisan di tengah jalan), hampir tidak kuat menanjak karena sempat berhenti tapi akhirnya lolos juga, dan segera meluncur menuju Tawangmangu ...

Kami sempat merekam suasana perjalanan untuk menambah keseruan kami hari itu ... mumpung lewat jalan yang asyik begini dan nggak tahu kapan lagi lewat sini, jadi direkam aja deh ...



Pokoknya seru deh...!!! :-D

Sedikit catatan akhir dari saya sebelum mengakhiri catatan perjalanan ini :

1) Sebelum mbolang, pastikan sepeda motor dalam kondisi fit
2) Sebelum mbolang, pastikan pengendara dan yang dibonceng juga fit
3) Kalau ngantuk minggir sebentar, jangan dipaksakan karena bisa fatal akibatnya.
4) Selalu berhati-hati dan waspada selama berkendara
5) Sebaiknya jangan buru-buru karena ada banyak hal yang bisa dinikmati selama perjalanan, bukan hanya
    lokasi wisata
6) Jangan ragu meminta tiket (karcis) senilai dengan retribusi yang Anda bayar
7) Sebelum membeli oleh-oleh atau makanan-minuman, tanya harga di awal (kalau dirasa mahal, jangan
    paksakan membeli kecuali kepepet)
8) Berdoalah sebelum, sementara berada di jalan, dan sebelum pulang, terutama doakanlah agar cuaca baik
    (tidak hujan dan tidak mendung) supaya pemandangan bisa maksimal tertangkap mata dan tersimpan
    dalam kenangan

Berikut foto-foto yang berhasil kami ambil selama di Telaga Sarangan:











Bersambung ke tulisan berikutnya ya :-D


Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...