Wednesday, February 29, 2012

Kenangan Manis Februari 2012


Foto bersama di Cokelat Monggo, Yogyakarta



Februari benar-benar merupakan bulan yang luar biasa. Penuh kasih, penuh kebaikan, penuh keceriaan, dan penuh cerita. Ada banyak hal baru yang saya alami, termasuk berkenalan dengan teman-teman baru. Sedikitnya ada 9 teman baru yang saya temui bulan ini, masing-masing meninggalkan kesan mendalam dan sangat berarti bagi hidup saya. Here they are...
Lima orang pertama saya sebut “five warrior of God from Jakarta dan Aceh”. Mungkin ke-asli-an mereka belum saya kenal betul, karena keempat orangnya baru pertama kali ketemu, tapi nggak masalah. Kebersamaan selama beberapa hari cukup untuk memberikan penilaian awal. Pertama ada mang Elvan. Pria berambut cepak, berkacamata, dan bertipe kepribadian melankolis-koleris (atau koleris-melankolis?) ^_^. Akhirnya setelah beberapa lama berkenalan via internet, kami bertemu juga. Senang mengenal Elvan yang bisa membuat suasana liburan kami ceria. Teringat juga gimana Elvan rela melayani dengan membuka kerang-kerang introvert di Pantai Depok sehingga bisa dinikmati mang Donny. Kenangan liburan selama di Jogja yang di-upload di elvanmind.blogspot.com juga menarik. (Thanks!)
Kedua ada mang Donny. Saya diberkati dengan kemurahhatiannya setelah beberapa kali menraktir saya dan kami (mulai dari soto buat sarapan, dua kali menawarkan air mineral, juga teh jahe made in angkringan setelah kami mengembalikan mobil sewaan). Kenangan kunci tertinggal mungkin nggak terlupakan buat kami. Oya, gaya berpakaian mang Donny selama berjalan-jalan juga keren! Keteguhan hatinya untuk tidak melepas sepatu juga patut mendapat acungan dua jempol, meski sedikit basah. Ditunggu kelanjutan idenya untuk mission trip bareng jika Tuhan mengizinkan! Kapan kita belajar nyetir bareng mang Donny? ^_^
Ketiga ada dokter asuransi Anita Jamin ^_^. Anita dikenal paling suka pedas di antara kelima orang yang berlibur ke Yogyakarta. Sayang banget, belum sempat nyicipin warung SS yang menyediakan aneka macam sambel yang bisa dinikmati. Next time deh...! Sing jelas, keceriaannya dan kedoyanan bicaranya juga membuat suasana menjadi cerita. Lain kali gantian gowes yah! Hahahaha...Ditunggu pelebaran sayapnya ke Yogyakarta sekalian jumpa fans! :-)
Keempat ada Gloria Ratuwalu. Kok ingatan saya langsung ke dua iris roti srikaya dan segelas teh di Indraloka ya? Nampaknya hari itu godaan roti cukup kuat untuk membuka lambung kedua saya meskipun udah sarapan di rumah. Semangat melayani yang patut diberi acungan dua jempol! Perjuangan wanita yang satu ini keren juga (habis dengar sedikit ceritanya). Lain kali kalo datang lagi, roti bakar isi keju, pisang, atau tanpa isi juga boleh! Hahaha... selamat berjuang!
Kelima ada Feciana Lim. Bukan benar-benar baru sih, tapi bisa dibilang belum lama kenal juga. hehe...Hati-hati banget pas nyetir, saking taatnya lampu kuning berhenti juga. Hahaha... Thanks buat pengakuan via SMS bahwa Bu Feci menikmati liburannya walau cuma sebentar. Thanks juga udah “ngajarin” mencari informasi lengkap dalam hal makanan, bukan cuma rasanya, tapi juga nilainya dan kebersihan *****-nya. Oya, ngohyong-nya juga enak. Ketagihan nih, awas bisa minta lagi! :-)
Keenam ada Zefanya Dina Nugroho. Ketua pemuda GBI Banaran, Surakarta. Dari cowok kalem ini saya belajar artinya melayani dan belajar bertanggung jawab sebagai pemimpin. Thanks udah antar-jemput selama wawancara! ^_^
Ketujuh ada pak David (Pendeta di GBI Solo). Obrolan yang menarik dan sambutan dengan tangan terbuka membuat saya feel at home sekalipun baru pertama kali datang. Kiranya Tuhan memampukan beliau untuk memimpin dan membawa jemaat bertumbuh ke arah kedewasaan layaknya mempelai Kristus!
Kedelapan ada Pdm. Anton dari GBI Delanggu. Obrolan santai mengenai banyak hal ditemani segelas nutrisari hangat serasa kami sudah kenal lama, padahal baru hari itu bertemu. Kiranya Tuhan terus menjaga hati yang terbuka terhadap pimpinan Tuhan supaya jemaat bisa bertumbuh semakin dewasa juga!
Sembilan ada Donna Ardelia. Senang bisa bertemu dan ngobrol dengan lulusan FH UGM ber-IPK 4,0 ini. Dari cewek ramah ini, saya belajar memimpin, buat target, jadwal harian, dan punya skala prioritas dalam menjalani hidup!

Sekian kesan saya mengenai 8 orang baru dan 1 orang yang dianggap baru (peace Bu Fec) yang Tuhan pertemukan sepanjang bulan ini. DIA sedang menjawab doa saya di mana saya ingin ada “kehidupan” lagi dalam hari-hari saya. Benar yang tertulis dalam Amsal 10:7 bahwa kenangan kepada orang benar yang mendatangkan berkat. GOD Bless You All!



Tuesday, February 28, 2012

Roti Bakar Setrika

Kenangan mas Abednego "Sastro Kempol"
Roti Bakar Setrika

Oneday...karena suasana kampung tengah tidak kondusif ditambah keisengan yang sedang memuncak, timbullah ide untuk membuat roti bakar dengan cara nyleneh: disetrika!

Cara membuatnya seperti roti bakar pada umumnya. Ambil dua lembar roti, olesi mentega bagian dalamnya, lalu taburkan gula secukupnya (bila ada bisa ditambahkan keju, daging, atau suwiran ayam) ^_^


Setelah itu, beri ambil dua kertas HVS untuk melapisi bagian atas dan bawah roti tersebut. Ada baiknya HVS baru yang belum tercemar tinta ataupun coretan. Setelah itu ambil setrika, siapkan tempat, lalu colokkan stop kontak setrika dengan sumber arus.

Setelah yakin setrika sudah panas dan siap dipakai, mulai beraksi. Gosok roti secara horizontal (bolak-balik) sekitar 20 kali saja. Kalo belum mantap, diulang lagi, sampai bau-bau roti bakar sudah lumayan tercium. Awas...hindari menjilat roti secara langsung selama disetrika karena "ilatmu iso mlonyoh!"

Kalo sudah... matikan setrika...cabuk stop kontaknya, lalu rapikan tempatnya. Apalagi bila Anda melakukannya di kantor, kalo tidak dirapikan bisa kena marah atasan :-)

ROTI BAKAR SETRIKA PUN SIAP DISANTAP.  Kalau sampai nggak enak berarti ada masalah di lidah Anda. Kalau mau lebih mantap lagi, bawa roti yang sudah dipanggang ke penjual roti bakar terdekat (tidak perlu sampai ke Bandung), keluarkan uang 10 ribu, dan pesanlah satu, lalu makanlah dengan roti panggang buatan Anda tadi.. Hahaha...

Selamat mencoba.  Salam kreatif! ^_^

Monday, February 27, 2012

Latihan Menguasai Diri

Pagi ini sarapan rohaninya mengenai penguasaan diri. Mau dong punya penguasaan diri karena

orang yang bisa menguasai layaknya kota yang kuat, tidak mudah ditembus oleh musuh, tidak

mudah dirobohkan, tidak mudah dihancurkan...! ^_^ (status terbaru FB saya pagi ini)


Jadi inget peristiwa tadi malam yang membuktikan saya masih perlu latihan penguasaan diri. Ada

pengendara mobil (pick-up) membunyikan klakson dengan keras tepat di belakang motor saya.

Otomatis, karena agak kaget dan panas hati, iseng-iseng coba membalas klakson itu.

Eh...malah sopirnya terlihat nggak terima. Mobilnya dipelankan supaya bisa sejajar dengan

motor saya. Ya jelas, tidak saya ladeni. Saya pun melambatkan sepeda motor supaya insiden

kecil itu tidak berlanjut.

Namun, dari peristiwa itu saya belajar dua hal:

1.Jalan raya masih menjadi tempat "terpanas" yang membuat emosi orang mudah tersulut.

Lebih baik diam (mengalah) daripada ingin membalas tapi bisa berujung pertikaian. Anggap

aja latihan kesabaran kalo ada yang klakson sembarangan. Jangan lupa juga berhati-hati dan

berdoa karena jalan raya sering memakan korban

2. Saya masih perlu belajar menguasai diri dan tidak terbawa emosi ketika ada tindakan

pengendara mobil atau motor yang agak "gila". Kata orang, "Sing waras ngalah..." Mendingan
jadi orang waras aaahhh.... ^_^

Sekian postingan terbaru saya. Nantikan tulisan-tulisan saya selanjutnya. GBU

Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...