Sebuah adegan dalam film PK:
Tokoh Jaggu menerima telepon "salah sambung" yang menyangka bahwa nomor yang ia tekan adalah nomor rumah sakit. Jaggu sudah beberapa kali menerima telepon dari orang yang sama, tetapi orang ini masih menyangka bahwa ia sedang menelepon rumah sakit, sehingga ia menanyakan tentang seseorang yang sedang dirawat di sana.
Saking kesalnya, Jaggu lantas ngerjain orang yang di telepon dengan berkata bahwa orang yang ia maksud sudah mati. Ia bisa datang dan mengambil jasad orang tersebut.
Mendengar itu, tokoh PK mengerti satu hal: Ada banyak orang sebenarnya SALAH SAMBUNG ketika mencoba menghubungi TUHAN. Nomor yang disangkanya sebagai "nomor Tuhan" ternyata bukan. Alhasil, orang tersebut "dikerjain" oleh pihak lain yang menerima "panggilan" telepon itu.
Apakah Anda selama ini salah sambung dan ternyata dikerjain oleh "pribadi" yang sebenarnya bukan TUHAN, Sang Pencipta alam semesta dan segala isinya? Ini yang saya yakini sebagai "nomor panggilan" yang benar:
AKULAH (Yesus) jalan, dan kebenaran, dan hidup (TIDAK ADA PRIBADI LAIN)
Dan keselamatan TIDAK ADA di dalam siapa pun juga selain di dalam DIA (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada MANUSIA, yang olehnya (oleh Yesus) kita dapat diselamatkan.
Kabar baiknya adalah DIA sangat mengasihi Anda, bahkan DIA telah berkorban bagi umat manusia dengan pengorbanan-Nya di kayu salib ketika tidak ada jaminan manusia percaya kepada-Nya. DIA menjanjikan bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, serta menerima dan mengakui DIA sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita akan diselamatkan dan memperoleh hidup kekal.
Apakah kita yakin tidak sedang "salah sambung" dan "dikerjain" oleh pribadi lain, yang sebenarnya bukan TUHAN? Renungan sungguh-sungguh karena kehidupan atau kematian pada masa kekekalan ditentukan oleh keputusan kita selama masih hidup di dunia.
Tuhan Yesus memberkati
Hanya ingin tinggalkan jejak buat generasi ini dan generasi mendatang ...
Showing posts with label Keyakinan Saya. Show all posts
Showing posts with label Keyakinan Saya. Show all posts
Friday, June 5, 2015
Sunday, April 19, 2015
Nama Anak Ini: Kaleb!
Minggu pagi, saya beserta istri terlibat dalam pelayanan Sekolah Minggu dalam rangka Paskah Anak di daerah Klaten. Kami melayani bersama dengan tim dari Yogyakarta. Cukup seru juga acaranya dari awal sampai akhir. Suasana yang sangat saya rindukan setelah sekitar 1 tahun tidak lagi melayani di PPA yang bersinggungan langsung dengan anak-anak.
Menjelang akhir khotbah yang diselingi tampilan drama ... saya bergerak di antara anak-anak untuk mendoakan beberapa anak. Salah satu anak setelah saya dekati dan coba tanyakan namanya. Anak ini bernama Kaleb, masih kelas 1 SD.
Tak butuh waktu lama, seperti ada dorongan dalam hati saya untuk bercerita seputar Kaleb sebelum mendoakan anak ini. Terjadilah dialog singkat seperti berikut:
"Kamu tahu kalau namamu ada di Alkitab?" (Saya)
"Tahu" (Kaleb)
"Tahu Kaleb itu siapa? Yang di Alkitab lho ... (Saya)
(Anak itu sedikit ragu)
"Kaleb itu temannya Yosua, ia seorang pemimpin bangsa Israel yang hebat." (Saya)
"Kamu mau menjadi pemimpin atau pengikut?" (Saya)
"Aku mau jadi pemimpin" (Kaleb)
Selanjutnya saya menjelaskan secara cepat mengenai apa saja yang dapat Kaleb kecil ini lakukan kalau memang dia ingin menjadi pemimpin. Setelah itu kami berdoa...
***********************************************************************************
Ah, senangnya bisa terlibat kembali dalam pelayanan anak. Saya percaya "momen ilahi" yang terjadi hari itu akan membuat perbedaan besar dalam diri si Kaleb kecil. God Bless You adik Kaleb! :-D
Menjelang akhir khotbah yang diselingi tampilan drama ... saya bergerak di antara anak-anak untuk mendoakan beberapa anak. Salah satu anak setelah saya dekati dan coba tanyakan namanya. Anak ini bernama Kaleb, masih kelas 1 SD.
Tak butuh waktu lama, seperti ada dorongan dalam hati saya untuk bercerita seputar Kaleb sebelum mendoakan anak ini. Terjadilah dialog singkat seperti berikut:
"Kamu tahu kalau namamu ada di Alkitab?" (Saya)
"Tahu" (Kaleb)
"Tahu Kaleb itu siapa? Yang di Alkitab lho ... (Saya)
(Anak itu sedikit ragu)
"Kaleb itu temannya Yosua, ia seorang pemimpin bangsa Israel yang hebat." (Saya)
"Kamu mau menjadi pemimpin atau pengikut?" (Saya)
"Aku mau jadi pemimpin" (Kaleb)
Selanjutnya saya menjelaskan secara cepat mengenai apa saja yang dapat Kaleb kecil ini lakukan kalau memang dia ingin menjadi pemimpin. Setelah itu kami berdoa...
***********************************************************************************
Ah, senangnya bisa terlibat kembali dalam pelayanan anak. Saya percaya "momen ilahi" yang terjadi hari itu akan membuat perbedaan besar dalam diri si Kaleb kecil. God Bless You adik Kaleb! :-D
Thursday, March 19, 2015
HAWA ITU ISTRI ADAM
Hari ini saya baca renungan yang menarik, selengkapnya seperti ada di bawah ini. Saya sangat setuju dengan pemaparan dalam renungan ini. Selamat membaca dan merenung:
Menarik sekali apabila kita mencermati nats hari ini. Manusia itu, yakni Adam, melakukan persetubuhan dengan Hawa, istrinya. Alkitab tidak menulis Hawa sebagai kekasih Adam, kenalan Adam, pacar Adam, atau perempuan yang dalam waktu dekat akan dinikahi oleh Adam. Seorang perempuan dapat disebut sebagai istri seorang laki-laki setelah keduanya menikah. Dari sinilah kita meyakini bahwa Allah menghendaki bahwa persetubuhan atau hubungan intim hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang telah menikah. Berbeda sekali dengan pandangan dunia yang menganggap bahwa persetubuhan, bahkan kelahiran anak di luar pernikahan yang sah, adalah sesuatu yang wajar. Mirisnya, terkadang umat Tuhan juga mulai terpengaruh dan menganggap persetubuhan di luar pernikahan bukanlah suatu pelanggaran terhadap firman-Nya.
Standar Allah tidak pernah berubah. Sejak semula, Alkitab juga mencatat bahwa Allah terlebih dahulu memberkati manusia sebelum berfirman agar manusia beranak-cucu dan memenuhi bumi. Apakah kita, sebagai umat Allah dan bagian dari keluarga Kristen, masih setuju dengan kebenaran ini?—GHJ
HAWA ITU ISTRI ADAM
Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." (Kejadian 4:1)
Salah satu standar hidup yang kami, saya dan istri, junjung tinggi semasa mempersiapkan pernikahan adalah tidak berhubungan seksual sebelum resmi menjadi suami-istri. Saat itu kami berkomitmen untuk tidak menginap, baik di rumah saya maupun di rumahnya. Bukanlah perkara mudah, tetapi Tuhan memampukan kami melewati godaan untuk berhubungan seksual sebelum kami diberkati dalam upacara pernikahan.
Salah satu standar hidup yang kami, saya dan istri, junjung tinggi semasa mempersiapkan pernikahan adalah tidak berhubungan seksual sebelum resmi menjadi suami-istri. Saat itu kami berkomitmen untuk tidak menginap, baik di rumah saya maupun di rumahnya. Bukanlah perkara mudah, tetapi Tuhan memampukan kami melewati godaan untuk berhubungan seksual sebelum kami diberkati dalam upacara pernikahan.
Menarik sekali apabila kita mencermati nats hari ini. Manusia itu, yakni Adam, melakukan persetubuhan dengan Hawa, istrinya. Alkitab tidak menulis Hawa sebagai kekasih Adam, kenalan Adam, pacar Adam, atau perempuan yang dalam waktu dekat akan dinikahi oleh Adam. Seorang perempuan dapat disebut sebagai istri seorang laki-laki setelah keduanya menikah. Dari sinilah kita meyakini bahwa Allah menghendaki bahwa persetubuhan atau hubungan intim hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang telah menikah. Berbeda sekali dengan pandangan dunia yang menganggap bahwa persetubuhan, bahkan kelahiran anak di luar pernikahan yang sah, adalah sesuatu yang wajar. Mirisnya, terkadang umat Tuhan juga mulai terpengaruh dan menganggap persetubuhan di luar pernikahan bukanlah suatu pelanggaran terhadap firman-Nya.
Standar Allah tidak pernah berubah. Sejak semula, Alkitab juga mencatat bahwa Allah terlebih dahulu memberkati manusia sebelum berfirman agar manusia beranak-cucu dan memenuhi bumi. Apakah kita, sebagai umat Allah dan bagian dari keluarga Kristen, masih setuju dengan kebenaran ini?—GHJ
MEREKA YANG MENGHARGAI KEBENARAN FIRMAN TUHAN
AKAN DIHARGAI OLEH TUHAN
AKAN DIHARGAI OLEH TUHAN
SUMBER: http://www.renunganharian.net/2015/62-maret/1345-hawa-itu-istri-adam.html
Mengenai NAMA LABEL
Halo ...
Saya beri label untuk bagian ini "Keyakinan Saya". Mengapa bukan "Agama Saya" yang saya pilih untuk memberi nama bagian ini? Bagi saya, keyakinan dengan agama itu berbeda. Menjadi pemeluk agama tertentu bukan berarti otomatis seseorang meyakini ajaran atau panduan dari agama yang dianutnya. Namun, orang seseorang meyakini akan sesuatu hal, yang menjadikan dirinya pemeluk agama tertentu, biasanya iman dan kerohaniannya bertumbuh jauh lebih pesat.
Dalam KTP, memang tertulis bahwa saya beragama Kristen. Itu terjadi setelah saya meyakini mengenai Pribadi bernama Yesus, yang saya akui sebagai Tuhan dan Juruselamat saya secara pribadi. Oleh karena keyakinan inilah, saya disebut "Kristen" sehingga muncullah "Kristen" di KTP saya. (Btw, orang yang ber-KTP Kristen belum tentu meyakini ajaran seperti tuntunan agama yang dianutnya karena bisa saja orang terpaksa menjadi Kristen karena alasan: pernikahan, jabatan, iming-iming sembako, dll; bukan karena hal yang bersifat prinsip)
Keyakinan ini murni dan mutlak adalah urusan pribadi, bukan karena saya semata-mata karena saya dilahirkan oleh orangtua yang beragama Kristen. Sekalipun saya bersyukur terlahir di keluarga Kristen. Nah, seiring berjalannya waktu, hingga sekarang saya berusia 32 tahun, keyakinan ini semakin kuat. Tak dapat dipungkiri, hidup saya banyak dipengaruhi oleh ajaran yang tertulis dalam ALKITAB, yang saya yakini (nah, bicara keyakinan lagi), sebagai penuntun sekaligus standar kebenaran tertinggi di muka bumi ini. Dari ALKITAB pula saya mengerti, sehingga akhirnya menerima kebenaran, bahwa Yesus bukan sekadar manusia biasa, melainkan Tuhan, Juruselamat, Raja di atas segala raja, yang kelak akan datang kembali sebagai Imam Mahdi.
Nah, khusus pada bagian ini, nantinya tulisan-tulisan yang akan saya tampilkan, memang berkaitan erat dengan keyakinan saya serta pengaruh yang ALKITAB berikan kepada saya, sampai hari ini dan seterusnya. Jika Anda kurang setuju atau punya pendapat lain, tidak masalah karena saya tidak sedang memaksa siapa pun lewat tulisan-tulisan yang saya buat.
Namun, jika Anda kemudian tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keyakinan saya ini, silakan kontak saya lewat nomor kontak maupun e-mail yang ada di sebelah kiri atas halaman blog ini. Saya akan dengan senang hati berbagi atau menceritakan kepada Anda hal-hal luar biasa mengenai pengalaman pribadi saya bersama DIA.
Selamat membaca. Tuhan memberkati ^.^
Saya beri label untuk bagian ini "Keyakinan Saya". Mengapa bukan "Agama Saya" yang saya pilih untuk memberi nama bagian ini? Bagi saya, keyakinan dengan agama itu berbeda. Menjadi pemeluk agama tertentu bukan berarti otomatis seseorang meyakini ajaran atau panduan dari agama yang dianutnya. Namun, orang seseorang meyakini akan sesuatu hal, yang menjadikan dirinya pemeluk agama tertentu, biasanya iman dan kerohaniannya bertumbuh jauh lebih pesat.
Dalam KTP, memang tertulis bahwa saya beragama Kristen. Itu terjadi setelah saya meyakini mengenai Pribadi bernama Yesus, yang saya akui sebagai Tuhan dan Juruselamat saya secara pribadi. Oleh karena keyakinan inilah, saya disebut "Kristen" sehingga muncullah "Kristen" di KTP saya. (Btw, orang yang ber-KTP Kristen belum tentu meyakini ajaran seperti tuntunan agama yang dianutnya karena bisa saja orang terpaksa menjadi Kristen karena alasan: pernikahan, jabatan, iming-iming sembako, dll; bukan karena hal yang bersifat prinsip)
Keyakinan ini murni dan mutlak adalah urusan pribadi, bukan karena saya semata-mata karena saya dilahirkan oleh orangtua yang beragama Kristen. Sekalipun saya bersyukur terlahir di keluarga Kristen. Nah, seiring berjalannya waktu, hingga sekarang saya berusia 32 tahun, keyakinan ini semakin kuat. Tak dapat dipungkiri, hidup saya banyak dipengaruhi oleh ajaran yang tertulis dalam ALKITAB, yang saya yakini (nah, bicara keyakinan lagi), sebagai penuntun sekaligus standar kebenaran tertinggi di muka bumi ini. Dari ALKITAB pula saya mengerti, sehingga akhirnya menerima kebenaran, bahwa Yesus bukan sekadar manusia biasa, melainkan Tuhan, Juruselamat, Raja di atas segala raja, yang kelak akan datang kembali sebagai Imam Mahdi.
Nah, khusus pada bagian ini, nantinya tulisan-tulisan yang akan saya tampilkan, memang berkaitan erat dengan keyakinan saya serta pengaruh yang ALKITAB berikan kepada saya, sampai hari ini dan seterusnya. Jika Anda kurang setuju atau punya pendapat lain, tidak masalah karena saya tidak sedang memaksa siapa pun lewat tulisan-tulisan yang saya buat.
Namun, jika Anda kemudian tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keyakinan saya ini, silakan kontak saya lewat nomor kontak maupun e-mail yang ada di sebelah kiri atas halaman blog ini. Saya akan dengan senang hati berbagi atau menceritakan kepada Anda hal-hal luar biasa mengenai pengalaman pribadi saya bersama DIA.
Selamat membaca. Tuhan memberkati ^.^
Subscribe to:
Posts (Atom)
Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...
Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...

-
Pak Yusak dan Bu Iin Tjipto Pukul 05.30 ... tepat pada hari ulang tahun istri saya ... dalam bus pariwisata ... Mata saya masih ...
-
"Untuk segala sesuatu ada waktu dan masanya," begitu kata Pengkhotbah yang tertulis dalam Alkitab. Saya pun meyakini bahwa bukan s...
-
Selamat datang kembali di blog ini. Maaf baru aktif kembali setelah sekian lama tak mengunggah tulisan. Kali ini saya akan membagikan sedik...