Monday, January 4, 2016

Aktivitas Akhir Tahun Kami (2) -Telaga Sarangan-

Seperti saya janjikan pada postingan sebelumnya, kali ini saya akan berbagi mengenai aktivitas akhir tahun kami, tepatnya ketika kami mbolang ke daerah Magetan via Tawangmangu. Mbolang adalah istilah yang kami pakai terinspirasi dari acara Bocah Petualang (Bolang), sehingga kurang lebih arti dari mbolang nggak jauh dari berpetualang atau istilah sekarang touring.

Rencana ini kami susun begitu mendadak ... bahkan nggak sampai 1x24 jam sehingga kami nggak harus lapor Polsek setempat karena nggak ada yang hilang..hehehe...Tapi beneran, untuk mbolang akhir tahun ini kami begitu cepat membuat rencana dan keputusan untuk capcus meluncur ke TKP. Tak lupa kami berdoa supaya hujan tidak turun seharian (kalo boleh) atau paling nggak setelah kami selesaikan semua tujuan perjalanan mbolang kami.

Tepat pukul 07.35 kami berangkat dengan Supra X 125 cc dari rumah kami di daerah Delanggu City, kota kecamatan yang masih termasuk daerah administratif kab. Klaten. Rute yang kami rencanakan untuk dilewati bukanlah jalur utama --seperti jalur Kartasura-Solo-Palur-Karanganyar--tetapi rute: Delanggu -> Pakis (kanan) -> Solo Baru -> Bekonang -> Karanganyar - Tawangmangu -> Cemoro Sewu -> Telaga Sarangan.

Kami senang sekali karena rute ini terbilang cukup lancar, nggak banyak traffic light, pemandangan hijau menyegarkan mata, dan tentu saja relatif lebih cepat daripada jalur utama. Kami juga punya konsep "jalan santai" karena memang nggak terlalu memburu waktu, apalagi memburu uang. Jadi setiap ada spot yang menurut kami bagus .. kami akan berhenti dan tentu saja ... foto-foto!
Setelah sekitar 1 jam lebih menyusuri rute Delanggu-Pakis-Solo Baru sampai ke daerah wisata Tawangmangu, spot pertama kali untuk berhenti adalah titik awal memasuki jalur Cemoro Sewu menuju Magetan. Orang bilang daerah ini cukup seru dengan tanjakan yang menantang, tapi udaranya segar.
Tanpa ragu kami pun melewati daerah tersebut dan berhenti karena melihat ada pemandangan bagus sekalian beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Nih gambarnya:

 

 

 

 



Lanjut! 
Tak lama kemudian, sayang sekali saya lupa mencatat berapa kira-kira jaraknya berapa km, kami meluncur ke menuju Sarangan dengan menikmati segarnya udara. Kabut kadang-kadang turun dengan begitu cepat sehingga semakin menambah dingin udara yang semakin membuat perjalanan kami menyenangkan.
Kami pun berhenti lagi begitu memasuki wilayah Magetan. Rekor kami pun tercipta karena untuk pertama kalinya kami mengendarai sepeda motor memasuki daerah Jawa Timur! Nih gambarnya:


Sebelum lupa ... saya mau menuliskan mengenai keheranan kami sejak memasuki daerah wisata Tawangmangu. Ada cukup banyak orang berdiri atau duduk di pinggir jalan sambil melambaikan tangan dan "mengajak mampir". Semula kami kurang ngeh mengenai ajakan itu, tapi belakangan kami baru nyadar kalau mereka menawarkan penginapan.

Katanya cukup banyak juga lho penginapan yang melayani sewa kamar short time alias nggak harus nginap, bisa 1-2 jam saja dengan biaya yang relatif murah. Katanya juga lho ... tawaran ini cukup menggiurkan dan biasa dimanfaatkan oleh anak muda yang sedang dimabuk asmara tapi kurang bisa mengendalikan diri untuk ngamar bersama kekasihnya sebelum sah menjadi suami-istri... (nah lo!)

Hmmm ... kayaknya orang muda kayak gini perlu baca buku DJSM nih :-p 
Sayang sekali kami nggak ada waktu untuk nginap sekadar untuk melepas lelah dan membasuh badan karena kami menargetkan harus kembali ke Tawangmangu maksimal pukul 1 siang... jadi lambaian tangan mereka kami sambut dengan senyuman dan cekikikan karena kami bahas tingkah mereka dengan sudut pandang yang lain. Gimana tuh maksudnya? Ada deh ...yang jelas bisa bikin kami tertawa senang :-D

Nah di samping senang melihat pemandangan hijau yang menyegarkan mata dan pikiran .. kami juga was-was sepanjang melintasi jalur Cemoro Sewu menuju Telaga Sarangan. Kami melewati jalan dengan keadaan kanan-kiri ada tebing berpasir, berbatu-batu, dan deretan pohon yang (katanya) sewaktu-waktu dapat longsong dan tumbang ke arah jalan raya!

Beberapa peringatan memang terpasang di sepajang jalan agar para pengendara berhati-hati dan memastikan keadaan aman sebelum melintas. Sooo ... sambil menikmati keindahan alam .. mata kami juga tak lepas dari kewaspadaan jika sewaktu-waktu ada peristiwa tak terduga karena sesekali kami juga lihat ada pohon sudah menggantung di bibir tebing, bahkan ada yang sudah bersandar ke "temannya" yang menandakan kalau pohon itu sudah nggak sehat dan siap tiduran di jalan kapan saja...

BERDOA adalah jalan terbaik supaya tidak hujan dan tidak ada tanah, batu, atau pohon yang berulah sepanjang kami melintas jalanan tersebut (kami juga berharap seterusnya aman karena ada banyak pengendara melintas di jalan tersebut...

Catatan khusus dari saya:

Sebelum melintas jalan ini, ada baiknya Anda memastikan sepeda motor dalam kondisi bugar, terutama bagian rem dan rantai (buat yang non-matic), trus buat motor matic perlu perhatikan timing yang tepat kapan nge-gas kapan nge-rem karena tanjakan cukup panjang dengan durasi agak lama. Kondisi juga perlu FIT dan kalau ngantuk sebaiknya minggir dulu buat menyegarkan mata dan badan. Konsentrasi dan kewaspadaan diperlukan karena meleng atau lengah sedikit bisa berakibat fatal.

NAH ... setelah melewati jalan yang berliku-liku, mendaki gunung lewati lembah ... tibalah kami di kawasan wisata Telaga Sarangan. Selain lambaian dari para "calo penginapan" kami pun disambut dengan jalan menurun yang cukup tajam sehingga membuat tangan dan kaki agak pegel memainkan rem dan gas.

Tanpa babibu..haheho..hahahihi lagi ... kami segera masuk ke lokasi (bukan slulup di telaga lho ya...) lalu mbayar retribusi Rp. 20.000 dan memarkir sepeda motor. Sekitar pk. 10.30 kami tiba di TKP dan kami bergegas masuk menuju telaga yang terkenal itu.

WUIH...!!! RAMENYA REK!!!

Begitu kesan pertama yang muncul dalam hati saya. Ya eyalah .. namanya tempat wisata bekan, apalagi masa liburan ya, pasti rame lah..! Hehehe.. Kami pun berkeliling sejenak sebelum tergoda mencoba naik speedboat setelah melihat banyak speedboat berseliweran melintasi telaga.

Tanpa banyak nawar (meskipun setelah dipikir terasa mahal juga!!!) kami segera DEAL dengan tukang speedboatnya untuk sekali putar seharga 60.000 rupiah!!! Kami bergegas naik, sambil berpesan: "Pak, jangan ngebut-ngebut ya!" karena selain ngeri kalo sampai meliuk-liuk gitu, eman-eman juga kalau bayar segitu cuma sebentar. Nggak takut banget sih, tapi gimana juga kalo kami nggak pakai rompi (pelampung), kalo kecebur kan bisa gawat!

Setelah kurang dari 15 menit berkeliling, sambil mengambil foto di depan tulisan TELAGA SARANGAN biar sah fotonya, kami menepi dan melanjutkan mencari spot foto yang pas. Selanjutnya, sambil berjalan menuju parkiran kami membeli oleh-oleh dan segelas es jeruk peras untuk menyegarkan tenggorokan.

Lha kok cepet? Bingung mau ngapain lagi lama-lama di sana ... lagipula kami harus segera balik sebelum pk 12.00 karena masih ada dua tempat yang mau kami kunjungi. Bergegas kami menuju parkiran sambil mengambil beberapa rekaman kondisi sekitar telaga, dan mengambil motor ... kami pun terkejut ketika mengetahui tarif parkir ditarik 5000 rupiah dan tiket retribusi yang diberikan petugas tadi cuma senilai 10.000 rupiah (padahal tadi ditarik 20.000 rupiah!).

Segera saya mbatin : "Wah, penyakit petugas retribusi dan petugas parkir ada juga di tempat ini. Ke mana tuh sisanya yang 10.000 ... tarif parkirnya juga kemahalan!" Jujur saya masih nggak terima dengan model cari keuntungan pribadi dengan cara "memeras" orang lain kayak gini... (saya bisa nebak seandainya kemarin diminta karcis senilai uang yang dibayar, kalau nggak mukanya masam, cemberut, ya menjawab dengan nada tinggi)

Okelah forget it ulah oknum yang kebangetan itu ... kami harus segera kembali menyusuri jalan yang tadi untuk kembali ke Tawangmangu. Kami berhenti sebentar di dekat telaga untuk membeli bensin eceran (untuk jaga-jaga daripada kehabisan di tengah jalan), hampir tidak kuat menanjak karena sempat berhenti tapi akhirnya lolos juga, dan segera meluncur menuju Tawangmangu ...

Kami sempat merekam suasana perjalanan untuk menambah keseruan kami hari itu ... mumpung lewat jalan yang asyik begini dan nggak tahu kapan lagi lewat sini, jadi direkam aja deh ...



Pokoknya seru deh...!!! :-D

Sedikit catatan akhir dari saya sebelum mengakhiri catatan perjalanan ini :

1) Sebelum mbolang, pastikan sepeda motor dalam kondisi fit
2) Sebelum mbolang, pastikan pengendara dan yang dibonceng juga fit
3) Kalau ngantuk minggir sebentar, jangan dipaksakan karena bisa fatal akibatnya.
4) Selalu berhati-hati dan waspada selama berkendara
5) Sebaiknya jangan buru-buru karena ada banyak hal yang bisa dinikmati selama perjalanan, bukan hanya
    lokasi wisata
6) Jangan ragu meminta tiket (karcis) senilai dengan retribusi yang Anda bayar
7) Sebelum membeli oleh-oleh atau makanan-minuman, tanya harga di awal (kalau dirasa mahal, jangan
    paksakan membeli kecuali kepepet)
8) Berdoalah sebelum, sementara berada di jalan, dan sebelum pulang, terutama doakanlah agar cuaca baik
    (tidak hujan dan tidak mendung) supaya pemandangan bisa maksimal tertangkap mata dan tersimpan
    dalam kenangan

Berikut foto-foto yang berhasil kami ambil selama di Telaga Sarangan:











Bersambung ke tulisan berikutnya ya :-D


No comments:

Post a Comment

Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...