Sunday, May 24, 2015

Hati-hati Pilih WO ya ....

Sekitar 58 pasangan calon pengantin yang diduga telah ditipu oleh wedding organizer melaporkan kasus tersebut ke polisi. Jasa penyelenggara pernikahan itu diperkirakan membawa kabur Rp1,7 miliar. 

Dua kalimat pendek di atas mengawali berita yang ditulis oleh koran Sindo. Berita lengkapnya bisa kita baca di http://www.koran-sindo.com/read/1004071/149/puluhan-calon-pengantin-tertipu-1432265907. Kasihan sekali para korban penipuan yang bukan saja kehilangan uang jutaan rupiah, melainkan juga mengalami perasaan yang campur aduk (kesal, marah, malu, dan lai sebagainya) karena tertipu oleh jasa WO yang sebelumnya mereka yakini dapat dipercaya alias nggak neko-neko.

Memilih WO memang harus cermat dan calon mempelai hendaknya tidak sekadar memasrahkan segala urusan tanpa melakukan pengawasan terhadap kinerja WO tersebut. Topik ini menjadi salah satu bahasan dalam buku Dari Jomblo Sampe Merit, tepatnya bab III yang kami beri judul "Cermat Memilih WO". Nah, kami menulis di dalam artikel tersebut beberapa tips sederhana yang dapat dipraktekin ketika memutuskan untuk menggunakan jasa WO dalam persiapan pernikahan:

#Jangan memakai jasa WO hanya karena mengikuti kebiasaan
#Mahal bukan jaminan WO punya kualitas bagus
#Cek kualitas WO lewat beragam cara
#Awasi kinerja WO dengan cermat
#Sesuaikan dengan budget atau anggaran

Cover buku DJSM dan pengantar artikel mengenai WO
Seperti apa lengkapnya? Nah, silakan beli bukunya dan baca hingga tuntas artikel tersebut. Jangan lewatkan pula 30 artikel lainnya yang tak kalah menarik dan aplikatif. Info lebih lanjut dan pemesanan bisa kirim via email (widodo.surya.putra@gmail.com), bisa pula lewat chat langsung (inbox FB). Penulis juga bersedia untuk memenuhi undangan sharing dalam kelompok muda-mudi, persekutuan youth, bahkan sekolah-sekolah yang ingin belajar lebih dalam soal materi Love, Dating, dan Sex. 

Tuhan memberkati

 

Monday, May 18, 2015

Kenalin ... LUPUS!!!

LUPUS...!!! Nama tokoh fiksi yang satu ini mungkin sekarang nggak banyak yang kenal. Nggak apa-apa juga karena tokoh yang dikenal suka ngunyah dan mlendungin permen karet ini memang tenar pada akhir 1980-an sampai awal 2000-an. Tokoh remaja yang dikenal pintar, konyol, dan suka iseng ini digambarkan secara fisik seperti gambar berikut:

Penggambaran tokoh Lupus (ebook-novel-gratis.blogspot.com)

Buat Anda yang menjalani masa remaja antara 1980 akhir sampai awal 2000-an, kecuali Anda memang kupeeerr-nya minta ampun dan nggak pernah bergaul, anti baca buku (novel), dan nggak suka nonton televisi, sosok Lupus memang nge-hits banget.

Tokoh ciptaan Hilman Hariwijaya ini muncul dalam tiga bentuk yang sangat populer pada masanya, yaitu novel remaja, film, dan sineton remaja yang asyik banget. Saya secara pribadi sukaaa banget sama novel-novelnya dan sinetronnya. Hampir nggak pernah terlewat saban Minggu siang (kalau nggak salah) jam 11.00 pasti sudah siap di depan televisi buat nonton Lupus! Sinetronnya ditayangkan selama "4 musim" (minjam istilah sepakbola) dengan pemeran Oka Sugawa, Rico Karindra, Irgy A. Fahrezy, dan Attar Syah. Secara pribadi, saya paling suka pas Lupus diperankan sama Oka Sugawa. Entah kenapa ... rasanya paling paaas aja...hehehe...

Wikipedia mendeskripsikan tokoh Lupus sebagai berikut:

Lupus adalah tokoh fiksi dalam serial novel berjudul sama karangan Hilman Hariwijaya (pertama kali diterbitkan pada 1986). Lupus memiliki teman-teman seperti Boim, Gusur, Anto, Aji, Fifi Alone, Adi Darwis, Gito(teman massa dewasanya). Iko-iko, Pepno, Happy, Uwi dan masih banyak lagi(teman masa kanak-kanak dan remajanya). Ia memiliki seorang adik bernama Lulu dan mereka berdua kini tinggal bersama sang Mami yang bernama Anita. Sedangkan sang Papi yang bernama Mulyadi, telah meninggal saat Lupus kelas 1 SMA. 

Terdapat pula sederetan gadis yang pernah menjadi kekasihnya. Seperti Poppy, Rina, Happy, sampai yang terbaru adalah Nessa. Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas darinya. Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu dengan sebutan sarang Burung. Juga sifatnya yang konyol, hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya

Berikut adalah gambar sampul depan novel-novel Lupus yang pernah terbit dan menemani hari-hari para remaja pada masa kejayaan tokoh ini:

Novel-novel Lupus (irwan81xdotwordpresscom)
Ngetopnya tokoh Lupus diikuti dengan larisnya novel-novel seperti gambar di atas, naiknya rating sinetron di Indosiar, juga diikuti munculnya plus larisnya berbagai merk permen karet (semua itu gara-gara Lupus! Hehehe...). Untuk yang satu ini, fans-nya Lupus dalam hal suka ngunyah permen karet, nggak kalah lho sama fans-nya Michael Jordan! Hahaha...

Novelnya termasuk salah satu bacaan favorit saya setiap kali nongkrong di Gramedia. Saya bisa betah baca novel-novel Lupus mulai jam 9 sampai 3 sore tanpa makan dan minum! Apalagi waktu awal-awal masih banyak novel bisa dibaca gratisan karena belum diplastik. Kebiasaan ini terhenti setelah pihak Gramedia mulai mengemas semua novel dan komik dengan PLASTIK! (dan saya tak punya cukup uang untuk selalu membelinya! Hahaha... )

Sekadar info ... waktu itu ngetopnya sinetron Lupus juga membuat nama-nama tokohnya naik daun, seperti Mona Ratuliu (pemeran Poppy), Nia Paramita (pemeran Lulu), Neny Triana (maminya Lupus n Lulu), Fahmi Bo (Gusur), dan Fanny Fadillah (Boim). Tebak-tebakan yang suka muncul, keisengan Lupus dan teman-temannya, dan seabrek inspirasi yang diberikan oleh Lupus dan teman-temannya, juga menjadi bagian dari masa itu. Sinetron dan novel Lupus juga membuat lebih seru ajang menggaet lawan jenis buat dijadiin pacar. Pokoknya seru deeeh...!!!

Sekadar info juga ... pada 2013 lalu dibuat film berjudul Bangun Lagi Dong Lupus yang ditujukan untuk membangkitkan kenangan akan tokoh fenomenal dari tahun 1990-an ini. Saya pun sempat menyewa DVD-nya karena penasaran. Lumayan sih, tapi agak kecewa karena tidak sesuai dengan ekspektasi awal. Sajian dalam sinetron Lupus, terutama musim 1 yang diperankan oleh Oka Sugawa. Tokoh Boim dan Gusur juga kurang sip kalau dibandingkan dengan duet Fanny Fadilah dan Fahmi Bo yang dulu sering saya lihat di Indosiar.

Apa lagi ya? Sudah dulu deh ulasan tentang Lupus-nya... Pokoknya seruuu deh...! Kenangan tentang Lupus nggak akan cukup dan puas kalau diceritakan lewat tulisan... apalagi kalau yang diceritakan nggak sama-sama "mengalami" masa-masa itu. Lebih seru dan asyik kalau dibahas langsung...hehehe...

Hidup Lupus ... Lulu ... Boim ... Gusur ... Mami...!!! ^.^

Friday, May 15, 2015

Serunya Berburu Huruf N!

YOSAN...! YOSAN ... ! YOSAN ...!
Nama merk permen karet legendaris ini tak bisa dipisahkan dari mereka yang hidup era 90-an, termasuk saya yang lahir hampir pertengahan tahun 1982. Apa sih yang spesial dari permen karet ini? Rasanya? Bukan! Bentuknya? Biasa saja! Kemasan produknya atau gambar di bagian depan kemasannya? Apalagi! Biasanya saja ....!

Jadi apa dong yang menarik? Jawabannya cuma satu: karena bikin penasaran anak-anak se-Indonesia! Kok bisa?!? Begini ceritanya ...

Produsen YOSAN ini terbilang cerdik (untuk masa itu) karena berhasil membuat ribuan anak berduyun-duyun menyerbu toko, minimarket, dan supermarket (di beberapa kota besar) cuman untuk membeli permen karet merk YOSAN. Alasan utamanya tak lain tak bukan dan nggak salah lagi adalah demi memburu hadiah!

Aturan yang dibuat oleh produsen permen karet ini sederhana, cuma ngumpulin lima huruf pembentuk kata YOSAN yang ada di balik bungkus permen karet itu. Naaah ... rasa penasaran mulai muncul ketika beberapa huruf mulai terkumpul ... biasanya huruf Y, O, S, dan A ... trus kurang satu huruf lagi (N) yang buat beberapa orang masih jadi misteri sampai hari ini.

Lha kenapa? Banyak orang mengakui ... beberapa hampir melambaikan tangan ke kamera ... dan nggak sedikit yang misuh-misuh karena susahnyaaaa minta ampuuunn untuk bisa dapatin huruf N. Nggak sedikit yang akhirnya berkata: memang huruf N tidak diproduksi atau nggak dibuat. Atau kalau pun ada, mungkin 1 diantara sejuta bungkus! (Hahaha....segitunya ...!!!)

Buat yang stres gara-gara gagal terus dapat huruf N, beberapa orang mencoba menghibur diri dengan berlatih mlendungin permen karet kayak yang diajarin Si Lupus ... Hehehe .... (untuk demam Lupus sendiri akan dibahas pada tulisan lainnya)
 
KUNCI dari keseruan (sekaligus kadang bikim kesel) dari berburu permen karet YOSAN memang ada di huruf N. Sebagai catatan, hadiah baru bisa diperoleh kalau kelima hurufnya komplit dan jenis hadiahnya hanya tertulis di huruf N, bukan di keempat huruf yang lain.Inilah kecerdikan lainnya dari sang produsen (cerdik atau rada curang ya ... hahaha ....)

Contoh huruf N yang berhasil didapat salah seorang netizen :

Contoh Huruf N di balik bungkus kemasan permen karet YOSAN

Contoh huruf YOSAN yang terkumpul lengkap (www.fikreatif.com)   
Seperti contoh dua gambar di atas ... faktanya memang huruf N ada ... buktinya ada yang bisa kumpulin lengkap  Tapi tetap aja ... jumlah N terbilang langka dan entah berapa orang di Indonesia yang akhirnya berhasil dapat ... trus kirim via pos ... trus dapat hadiahnya!

Tapi keseruannya memang masih teringat jelas sampai sekarang (buat yang mengalami ... hehehe ... ) ... asyiknya berburu huruf N ... trus ada yang pamer kalau sudah dapat huruf YOSA (padahal N-nya nggak tahu kapan bisa dapatnya...wkwkwkw) .... nggak terpisahkan dari memori tahun 1990-an! Beberapa anak sampai bela-belain nahan nggak jajan supaya bisa dipakai buat beli permen karet YOSAN ... habis itu dikunyah-kunyah 5 menit, trus dibuang ... hahaha...

Gimana ... apa masih ada yang penasaran sampai sekarang gara-gara belum juga dapat huruf N? Googling deh ... siapa tahu pabriknya masih beroperasi dan Anda bisa dapat huruf N untuk memuaskan rasa penasaran yang sudah menahun... hahahaha ...

Salam permen kampret ... eh permen karet YOSAN!  

Thursday, May 14, 2015

Dingdong yang Bikin Kangen

"Untuk segala sesuatu ada waktu dan masanya," begitu kata Pengkhotbah yang tertulis dalam Alkitab. Saya pun meyakini bahwa bukan suatu kebetulan jika seseorang dilahirkan pada masa atau kurun waktu tertentu. Kita mengenal adanya era 1980-an, 1990-an, dan sekarang 2000-an yang juga sering disebut sebagai era milenium atau abad ke-21 yang ditandai dengan kemajuan teknologi-informasi yang menyentuh kehidupan keseharian kita.

Secara pribadi, saya sangaaat bersyukur dapat "giliran" lahir pada 1982 atau sekian belas tahun menjelang masuk era milenium dengan banyak kenangan yang bisa diingat dan disyukuri. Salah satu kenangan berkaitan dengan adanya permainan, peralatan, atau hal-hal menarik lainnya yang pernah ada selama kurun waktu 1982-1997 (1997 adalah tahun kelulusan saya dari SMPN 19 Surabaya).

Saya bisa pastikan sebagian besar yang ada dalam gambar berikut tidak lagi bisa ditemui (atau sangaaat jarang ditemukan) pada masa sekarang. Terkait permainan atau peralatan yang dimainkan dengan begitu serunya oleh anak-anak pada kurun waktu di atas, saya jamin ada banyak anak tidak lagi mengenal atau setidaknya nggak akan suka dengan permainan yang bisa dianggap jadul ini.

Namun, percayalah pada zaman saya dulu ... serunyaaaa minta ampun ... !!! Maka dari itu saya sengaja buat rangkaian tulisan bersambung ini buat Anda semuanya. Selain untuk klangenan atau mengenang masa lalu, saya berharap generasi sekarang juga bisa tahu apa yang pernah terjadi pada anak-anak dari generasi sebelumnya...

Saya mulai dari gambar berikut, yang menjadi permainan paling favorit buat saya : ding-dong!!!


Penampakan mesin dingdong (video games)


Zaman dulu belum ada PS dan ding-dong atau video game inilah yang sempat menjadi primadona terutama bagi anak-anak cowok yang memang hobi nge-games. Pada masa itu anak-anak sampai rela nggak jajan atau "nabung" supaya bisa dipakai main ding-dong.

Cara mainnya mirip dengan ding-dong yang masih ada di sebagian arena permainan yang ada di supermarket atau mall, yakni menggunakan koin. Bedanya, kalau mau main ding-dong bisa pakai uang koin seratusan seperti gambar ini:

Uang seratusan (syahilal.blogspot.com)
Jadi zaman itu, kalau uang saku sekolah 500 rupiah, biasanya anak-anak cuma akan jajan 100-300 rupiah, biar sisanya bisa dipakai buat main ding-dong. Jenis permainan yang ngetren waktu itu adalah:

1) Street Fighter
2) Cadillac of Dinosaurs (Mustafa)
3) Punisher
4) Captain Commando
5) Arthur Knights of The Round
6) Raiden Seibu (pesawat)
7) Dynasty Wars
8) Final Fight (Cody)
9) Ninja Combat
10) Super Contra

Kalau saya sih, yang sering main game nomor 1, 2, 4, dan 6. Kalau pas menangan, cukup pakai uang 100 rupiah, bisa main lebih dari 20 menit ... Serunya, dulu kenal sama anaknya yang punya persewaan video-games, jadi kalau ke sana setiap kali main hampir nggak pernah bayar. Lha... teman saya ini tinggal bawa kunci, lalu sentuh knop untuk "credit game" minimal 10 kali, terus bisa dipakai main sebanyak 10 kali. Siapa yang menang? Nggak mesti ... kadang saya sering menang, kadang dia
yang sering menang, kadang gantian yang menang...tapi yang jelas bisa main GRATIS...!!! Hahaha...

Banyak deh kalau mau diceritakan soal ding-dong ... termasuk dari sisi yang sering jadi keberatan para ortu dan guru pada masa itu, misalnya:

*Anak-anak jadi nggak (jarang) belajar -> alasan klasik .. hahaha..
*Anak-anak mampir ke persewaan ding-dong sepulang sekolah (masih pakai seragam)
*Ada indikasi anak-anak mulai ada yang berani "nyuri" uang ortunya (kalo minta nggak boleh)
*Tingkat kenakalan anak bertambah
*Ada banyak anak mulai coba-coba merokok karena pengaruh teman-teman ding-dongnya
*Dan masih banyak lagi...

Ini contoh tampilan game yang bakal dikangenin oleh generasi yang lahir dan sempat menikmati masa kanak-kanak dalam kurun waktu 1990-1997 (Sumber gambar: http://www.kaskus.co.id/thread/5424e5e5a09a39e9118b456f/7-game-dingdong-terbaik-yang-mungkin-agan-kangenin)

Cadillac of Dinosaurs (Mustafa)

Captain Commando

The Punisher

Gimana ... seru kan? Nantikan postingan dari kenangan 90-an lainnya dari saya. Dijamin seru dan bakal ngangenin...! :-D






Pak Tuwek Sang Inspirator

Cerita bermula dari tayangan di Metro TV yang tak sengaja saya tonton. Ada seorang lansia, duduk di atas becak, dikelilingi oleh beberapa orang, dan di dekatnya ada reporter televisi yang berbaju biru plus berkacamata.

Setelah beberapa menit menonton isi wawancara antara sang reporter dengan narasumber yang dikenal dengan sebutan "Pak Tuwek" itu, saya baru ngeh kalau sosok yang sedang saya tonton adalah Abdul Sukur yang sedang dibicarakan di berbagai media. Siapakah Pak Tuwek?

Pak Tuwek yang bernama asli Abdul Sukur dikenal sebagai "Penambal Jalan" selain profesinya sebagai penarik becak. Pria tua berusia 65 tahun ini dikenal setelah aksinya dalam menambal jalan-jalan yang berlubang di daerah Surabaya, mulai terendus media dan disebarkan.

Bayangin, di usia senja yang seharusnya dipakai untuk bersantai, menikmati hidup, dan tak lagi berjerih lelah di jalanan, Pak Tuwek diam-diam sudah berjasa besar bagi para pengguna jalan di daerah kekuasaan Ibu Risma ini. Website www.jpnn.com memuat kisah mengenai Pak Tuwek yang menambal jalan yang biasa dilaluinya saat menarik becak. Waktunya? Tak bisa dibayangkan! Pak Tuwek memulai aksinya setelah pukul 21.00 dan seringkali baru selesai menjelang subuh!

Berikut petikan dari www.jpnn.com mengenai Pak Tuwek yang juga sering dipanggil Pak Dul:

Sebuah lubang biasanya dia kerjakan beberapa hari. Berbekal palu berukuran sedang, Pak Dul memukuli batu-batu besar yang diangkutnya menjadi pecahan yang lebih kecil. Selain batu, lubang itu ditutup dengan bongkahan aspal sisa jalan. Dia menambal jalan mulai pukul 21.00 hingga menjelang subuh. Untuk sekali angkut, dia bisa membawa 2-3 kuintal batu dan aspal di atas becaknya.

Pak Dul yang bekerja sebagai tukang becak sejak 1968 itu mengatakan, dirinya sering mendapat ucapan terima kasih dari warga. Tapi, tidak jarang ada yang menganggapnya sebagai orang gila. "Kon iku wong gendeng. Lapo ngono iku? Oleh duit ta?" kata Pak Dul, menirukan beberapa orang yang mengejeknya karena menambal lubang di jalan tanpa diberi upah oleh siapa pun.
Tapi, Pak Dul tidak peduli. Dia tetap menambal lubang jalan yang membahayakan. "Pokoknya, kalau naik becak mak yut-yut dan bikin oleng atau mau jatuh, embong itu harus ditambal," ujar pria yang hampir seluruh rambutnya beruban tersebut.  Selain memikirkan becaknya, pak tua itu juga memikirkan keselamatan pengendara yang lain. Menurutnnya, jalan rusak biasanya akan membuat motor itu terjatuh. “Nah kalau jatuh dan disambar mobil di belakang bagaimana?" ujar pria warga Tambak Sigaran Barat Gang II No 27 itu.


********************************************************************************
Wow...! Speechless! Sungguh mulia dan tulus hati sampeyan, Pak Tuwek! Beliau juga sedang memberi "teladan", terutama bagi generasi muda untuk melakukan aksi nyata melihat sesuatu yang tidak beres di sekitarnya. Bagi saya yang belum lama terjerembab akibat lubang di jalan yang dibiarkan terbengkalai, saya mengerti benar bahwa tindakan Pak Tuwek sungguh berarti bagi para pengendara di jalan.

Semoga semangat untuk membuat perubahan yang dilakukan oleh Pak Tuwek menular dan berbuah puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan aksi nyata demi kebaikan bersama. Tak mudah dan terkadang bikin sakit hati (siapa mau dibilang gila!) tapi kebesaran hati Pak Tuwek memang sungguh luar biasa... 

Siapa mau mengikuti jejak beliau? Berikut sosok Pak Tuwek yang sangat sederhana:

Pak Tuwek sedang menambal jalan (Foto: Jawa Pos)
Teruskan pengabdian sampeyan Pak Tuwek, Sang Inspirator! Melok bangga dadi arek Suroboyo ... Tuhan memberimu kekuatan dan kesehatan untuk terus mengabdi sampai akhir hayat!

Tuesday, May 5, 2015

TETAP KUAT WALAU TERPISAH JARAK

Sumber: www.radiolaurier.com
Masih tentang pacaran. Kali ini berkaitan dengan LDR atau Long Distance Relationship. Ternyata DJSM juga membahas soal ini lho. Kita mulai dengan Quote berikut:

"Hubungan adalah mendekatkan dua hati dengan jembatan komunikasi. Kalo ini terpenuhi, yang jauh terpisah jarak pun akan terasa begitu dekat."

Dilanjutkan dengan yang berikut: 

Bagi kamu yang pernah menjalani hubungan jarak jauh pasti tahu sulitnya. Wong menjalani hubungan satu kota saja cukup sulit, apalagi dengan seseorang yang tinggal beda kota, bahkan kadang beda negara. “Aduh, mana tahan! Berat di ongkos. Pulsa jadi boros. Dikit-dikit telepon. Dikit-dikit khawatiran. Mending ngga’ deh,” ungkap seorang teman dekat.

Ada untung ruginya sih kalo kita menjalani hubungan jarak jauh. Ujiannya juga lebih besar. Memercayai orang yang kita lihat sehari-hari saja kadang sulit, apalagi memercayai seseorang yang
ngga’ bisa kita lihat kegiatan ‘n tindakannya sehari-hari; tentu butuh pergumulan tersendiri. Belum lagi kadang miskomunikasi yang kerap terjadi, gampang untuk memicu konflik yang ngga’
perlu.

Namun keuntungannya adalah kita dituntut untuk sama-sama dewasa. Kita lebih mudah mengerjakan hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita karena ngga’ perlu keluar banyak waktu untuk berduaan, ‘n yang pasti kita “agak aman” Membangun Hubungan yang Sehat 61
dari godaan untuk melakukan hal-hal terlarang. Ya ... gimana mau ngelakuin hal terlarang, lha jaraknya aja berjauhan.

DJSM menyajikan dua tips untuk kita yang menjalani LDR:

1) Pentingnya komitmen dan keyakinan akan janji Tuhan
2) Pentingnya komunikasi yang sehat

Yuk baca selengkapnya dalam DJSM halaman 60-62. Ada banyak artikel lain seputar pacaran yang sebaiknya tidak kita lewatkan. GBU ^.^

BELAJAR PUNYA AGENDA YANG JELAS

Buku DJSM memang komplit. Kali ini saya mau share sedikit tentang salah satu artikel yang paling saya sukai. Judulnya: Belajar Punya Agenda yang Jelas. Dimulai dari Quote ini:

"Ngga’ ada yang bisa diharapkan dari sesuatu yang ngga’ jelas, mengambang, atau tanpa arah, termasuk dalam hal asmara."

Dimulai dengan kisah ini:

Ada hal menarik dibuat oleh Joni dan Jeany, pasangan yang baru aja jadian sebulan. Pas 30 hari setelah jadian, sambil menikmati candle light dinner di atas sebuah gedung, mereka buat rencana pernikahan dengan membuat sebuah garis seperti di bawah ini :


“Waah … ngapain buat “garis bilangan” kayak gitu ya?” mungkin kamu nanya kaya’ gitu. Yap, memang nampaknya ngga’ banyak anak muda yang pacaran kepikiran sampai sejauh ini. Padahal … justru seharusnya begini. Sejak awal, kita mesti ngerti hubungan mau dibawa ke mana, trus apa rencana ke depan. Yaaa … paling ngga’ kita bisa buat rencana berapa tahun lagi akan
menikah, trus apa yang akan dipersiapkan dalam rentang waktu yang udah kita plot.

Contoh “garis bilangan” yang dibuat oleh Joni dan Jeany bisa jadi gambaran buat kita, terutama kalo kita belum punya agenda jelas sejak pacaran sama “si dia”. Sobat Muda, hidup ini perlu dijalani dengan visi supaya ngga’ cuman mengalir tanpa arah dan tujuan yang jelas. Buat kita anak
mudanya Tuhan, pacaran bukanlah ajang coba-coba atau ngetes selama beberapa waktu buat cari kecocokan. Sejak awal, tujuan kita berpacaran harus jelas, yakni untuk menikah dalam beberapa tahun ke depan.

NAAAH...SELENGKAPNYA BISA BACA LANGSUNG DI BUKU YA ... ADA 4 TIPS MENARIK YANG SAYANG UNTUK DILEWATKAN...

Yuk dipesan bukunya. Untuk materi yang berharga, ada harga yang perlu dibayar :-)

Tuhan memberkati

Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...