Jalan Malioboro (Bon Voyage Jogja) |
Beberapa waktu lalu, seorang teman lama minta dibantu dicarikan hotel untuk rencana liburannya ke Yogyakarta.
Masalahnya tanggal yang dipilih termasuk long-holiday
alias high-season, sedangkan ia meminta dicarikan hotel di kawasan
Malioboro. Hasilnya, bisa diduga bahwa saya kesulitan mencarikan hotel sesuai
kriteria yang diinginkan oleh teman saya.
Sempat saya menawarkan
untuk mencari hotel dengan lokasi agak jauh sedikit dari kawasan Malioboro,
sedangkan untuk travelling ke
tempat-tempat wisata dapat dilakukan menggunakan taksi online atau menyewa sepeda motor. Sayang, mungkin karena teman saya
dan keluarganya masih berpikiran agak konservatif, tawaran saya tidak ditolak
mentah-mentah. Ia lebih memilih mencari menggeser tanggal liburannya dengan
tetap mencari penginapan di kawasan Malioboro. Keputusan yang tepat!
Namun, bicara soal liburan ... apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru nanti (liburan sekolah juga kan!) sepertinya masa liburan panjang ini tetap dijadikan pilihan, sekalian berkumpul dan merayakan bersama keluarga. Yogyakarta pun menjadi salah satu destinasi, dengan kawasan Malioboro menjadi salah satu lokasi favorit untuk menginap!
Nah, membahas soal memilih
tempat menginap sembari berlibur, sebagian besar orang masih memilih penginapan
di sekitar lokasi wisata. Kawasan Malioboro (sekali lagi) masih menjadi destinasi idaman bagi para wisatawan lokal yang ingin ke Yogyakarta. Faktor historis, viralnya Maliboro, wisata kuliner dan belanjanya, juga lokasi yang berdekatan dengan Stasiun Tugu menjadi beberapa alasan utama wisatawan masih memilih Malioboro.
Alasan lainnya ... menginap di kawasan Malioboro membuat wisatawan tak perlu berjalan jauh, bisa mondar-mandir berkali-kali, atau kalau habis wisata belanja biar bisa segera sampai ke penginapan!
Namun, pilihan tersebut
ada konsekuensinya. Pelancong atau wisatawan harus siap merogoh kocek lebih dalam, juga harus secepat mungkin mengamankan pesanan kamar hotel supaya tidak keduluan orang lain!
Konsekuensi lainnya adalah wisatawan perlu
bersiap dengan hiruk-pikuk atau keriuhan massa yang mungkin sedikit mengusik
ketenangan. Bagi yang mendambakan liburan dengan tenang, tentu hal ini dapat
mengganggu kenyamanan.
Nah, berhubung sebentar lagi kita akan memasuki masa liburan akhir tahun, dengan potensi okupansi hotel di kawasan Malioboro yang dipastikan akan sangat tinggi, tiga langkah berikut mungkin tertarik untuk Anda coba pada liburan akhir tahun ini, khususnya bagi Anda yang ingin menghabiskan liburan Natal dan akhir tahun di Yogyakarta.
Pertama, tentukan
tujuan dari liburan Anda. Hal ini akan menentukan tipe penginapan seperti apa
yang akan Anda pilih, berapa budget untuk penginapan, dan tentunya itinerary dari liburan Anda kali ini.
Yogyakarta dan sekitarnya memiliki beragam pilihan tempat wisata, tak hanya
kawasan Malioboro, pantai Parangtritis, atau Candi Prambanan.
Kedua, carilah
penginapan di luar kawasan wisata. Jika rencana liburan Anda tak hanya melulu
soal makan, belanja, dan bermalas-malasan di hotel, memilih untuk mencari
penginapan yang sedikit jauh dari lokasi wisata dapat menjadi pilihan yang
tepat. Biasanya harga juga relatif lebih murah, sehingga dana bisa dialokasikan
untuk keperluan lainnya.
Apalagi jika Anda hanya ingin menjadikan penginapan
sebagai tempat untuk beristirahat setelah puas berkunjung ke berbagai tempat
wisata, maka penginapan dengan budget miring bisa Anda pilih. Tawaran
penginapan “murah-meriah” ala Airy Room atau Reddoorz mungkin dapat Anda coba.
Kenapa hotel murah meriah bisa jadi pilihan? Tentu saja selain alasan harga, juga fungsinya. Bukankah penginapan hanya difungsikan sebagai tempat beristirahat, lalu sebagian besar waktu Anda habiskan untuk beraktivitas di luar penginapan? Cobalah!
Ketiga, manfaatkan jasa
sewa kendaraan bermotor. Jika Anda masih single, sudah menikah tapi belum
memiliki anak, atau memiliki anak yang masih kecil, manfaatkanlah jasa
persewaan sepeda motor yang tersebar di berbagai lokasi di Yogyakarta. Hanya dengan
budget tak sampai 100 ribu rupiah per
hari, Anda bebas menggunakan sepeda motor untuk berpetualang ke manapun. Lebih
irit, fleksibel, dan memungkinkan Anda lebih hafal jalan-jalan di daerah
Yogyakarta.
Bagaimana kalau
tersesat? Tak perlu takut tersesat karena selain Anda dapat memanfaatkan
berbagai rambu petunjuk ke lokasi wisata, Anda bisa menggunakan jasa peta
digital yang ada di gadget Anda, atau
jika sampai terdesak, keramahan masyarakat Yogyakarta masih dapat diandalkan
untuk menolong mengarahkan wisatawan ke tempat yang hendak dituju.
Nah, itu tadi sedikit
tips yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat dan selamat merencanakan
liburan ke Yogyakarta pada liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru 2018 ini ya!
****
Tulisan ini tak hendak menyudutkan penginapan di kawasan Malioboro, tetapi hanya memberi alternatif pilihan kepada pembaca blog ini. Semoga bermanfaat!
****