Minggu sore (2/12/2018), sekadar melepas lelah dan
menyegarkan pikiran, saya bersama istri tersayang spontan ber-HHS sambil kulineran dengan rute yang
dekat-dekat saja. HHS atau Halan-halan Sore (istilah yang bagus kan? Hehehe!)
kali ini sengaja kami arahkan di daerah Pedan, Kabupaten Klaten, khususnya di
sekitar pasar.
Beberapa kali kami melewati daerah pasar Pedan ini,
tapi kami jarang berhenti, juga belum pernah mencoba satupun kuliner yang
banyak bertebaran di sana. Padahal, ada cukup banyak “bakul” kuliner, mulai
dari PKL, gerobak dorongan, sampai warung dan resto yang berjajar di sekitar
pasar Pedan.
Ibaratnya, asal dompet siap, tinggal pilih mau berhenti dimana sesuai selera masing-masing! Hahaha ...!
Eits, sebelum cerita soal pengalaman nyobain kuliner
ala Turki bernama KEBAB, kami sempat captured beberapa view sepanjang jalan
yang tampak bagus menjelang matahari terbenam. Langsung saja intip beberapa
gambar berikut. Maafkeun kalau gambarnya kurang tajam karena cuma pakai kamera
HP yang ala kadanya:
Matahari diasapi (dok.pri) |
Bukan Menara Eiffel lho ya (dok. pri) |
Segarnya mata lihat pemandangan begini (dok. pri) |
After that ... begitu memasuki areal jalan di
sekitar pasar Pedan, kami tertarik membaca promo Kebab yang ditawarkan oleh
resto “Mister Burger” yang terletak tak jauh dari lapangan di dekat pasar
Pedan. Begitu masuk, kami segera pesan kebab yang ori, karena hanya itu
satu-satunya menu Kebab yang saat itu tersedia.
Pinginnya sih nyobain daging domba (lamb) yang tertulis di daftar menu, tapi kata Mbak dan Mas-nya yang jaga ... baru nggak available! Nggak apa-apa deh ... nyobain yang isinya daging sapi juga oke!
Eng, ing, eng ... inilah ... kebab Turki ala
kulineran Klaten!
Dua porsi kebab untuk kami berdua (dok. pri) |
Yang kuning-kuning itu mayonaise. Cara makannya biar
asyik, diiris sedikit-sedikit kayak makan steak itu lho! Jangan langsung
dipegang, lalu dilahap ya... karena kenikmatannya bisa berkurang!
Jadi isi dari kebab itu ada daging sapi, irisan acar dan wortel, yang diolesi (istilah saya) “bumbu rahasia” dari yang masak. Hahaha... Daging sapi di dalamnya berukuran lumayan tebal, masih anget-anget pula pas disajikan, jadi semakin maknyusss rasanya!\
Harganya? Relatif terjangkau sih, karena seporsi
dibanderol Rp. 18.000. Kalau dagingnya
dirasa masing kurang, atau mau ditambah sesuatu lagi ... bisa kok ditambah
telur, sosis, atau keju ... tapi bayar lagi beberapa ribu rupiah. Belum
termasuk minum ya!
“Enak nggak?” (lihat saja ekspresi saya ini)
Saking enaknya, bro! (dok. pri) |
“Parkir? Gimana parkir kena berapa?” mungkin ada
yang nanya. Normalnya sih tarif parkir zaman now ya Rp. 2000-an
untuk sepeda motor, tapi kemarin kami nggak ditarik parkir sama sekali tuh!
Saran saya ... sebaiknya untuk nyobain makan di sini pakai sepeda motor saja. Kalau pakai mobil, parkirnya nggak bisa persis di depan warung MB-nya karena space-nya sangat terbatas!
Nah, sekian cerita HHS dan kulineran kami. Semoga
sukses membuat kalian ngiler ya! Wkwkwkwkw...! (Kalau ngiler berlanjut, silakan tengok saldo di
rekening atau ketebalan dompet, lalu segera ke lokasi ya!)
Salam kuliner dari Klaten!
No comments:
Post a Comment