Friday, June 6, 2014

Penerus Info yang Bijak

Seorang teman, Pak Purnawan Kristanto, posting sebuah informasi yang sangat bagus, setidaknya menurut saya secara pribadi. Kita dapat membuka link berikut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap:

http://purnawan.web.id/2014/06/pria-ini-martir-atau-syahid/

Mengapa bagi saya menarik? Selain memberi informasi yang jelas dan mencerahkan, apa yang tertulis pada link di atas dapat menjadi bahan perenungan yang bagus bagi kita, terutama yang suka latah dengan meneruskan informasi begitu saja, tanpa melakukan cek 'n ricek kebenaran atau kejelasan dari informasi yang kita dapat.

Pak Purnawan Kristanto menulis pada bagian akhir tulisannya:

"Itu sebabnya, gunakan akal sehat untuk mencerna informasi. Jangan serta-merta menelan informasi yang Anda terima, apalagi kemudian meneruskannya kepada orang lain. Jika kita meneruskan informasi yang salah, maka kita sudah melakukan fitnah. Padahal ada pepatah mengatakan “fitnah itu lebih kejam dari penculikan…eh salah…pembunuhan.” 
Pada zaman komunikasi lisan ada pepatah, “Mulutmu, harimaumu.” Pada zaman era digital ini, pepatah itu berbunyi, “Jari-jarimu, harimaumu.”

Saya sendiri bukanlah orang yang latah untuk meneruskan begitu saja informasi yang saya dapat atau lihat, baik itu lewat jejaring sosial, artikel atau berita, termasuk lewat broadcast message di BBM. Apalagi kalo informasinya nggak jelas. Kalau berita ... nggak memenuhi kaidah standar 5W+1H ... *gaya toh*

Dibilang gaya ya biarin ... tapi buat saya itu prinsip ... kalau informasi berupa berita, harus jelas 5W+1H yang ada dalam berita tersebut. Paling males lagi kalo ada berita disertai kata "disinyalir" ... karena ini juga belum jelas... apalagi kalo berita tanpa NAMA, LOKASI alias TKP, KAPAN terjadinya ... seperti informasi yang beredar di FB yang diceritakan teman saya tadi.

Kayak semalam ada seorang teman yang tinggal di Magelang, trus kirim broadcast meesage mengenai imbauan untuk nggak lewat jalan tertentu di daerah Yogyakarta karena akan ada keributan di sana ... ya jelas saya abaikan plus langsung delete tanpa keraguan. Lucunya ... info 
broadcast meesage tersebut sebelumnya diawali dengan: menurut informasi yang belum jelas kebenarannya... Peringatannya di Jogja ... yang sebar pesan tinggal di Magelang ... trus beritanya belum jelas kebenarannya...

Ndagel nggak? 

Jadi ingat peristiwa beberapa tahun lalu ... ketika isu tsunami melanda Jogja beberapa saat setelah gempa besar terjadi ... ratusan hingga ribuan orang panik karena meyakini bahwa tsunami benar-benar sedang mengejar mereka ...

Beberapa teman kos sudah kabur dengan mengamankan barang-barang yang dianggap penting ... ada yang bawa ijazah sambil pinjam sepeda saya (tanpa ijin lho...) ... ada yang sudah packing barang kayak mau pergi jauh ... sementara tetangga depan sudah siap lari dengan barang-barang sudah tertata rapi di mobil ...

Pengen ketawa ngakak tapi nggak tega karena situasi sedang panik. Saya sendiri baru saja sampai setelah rencana semula hendak menghadiri training yang diadakan di daerah selatan kota Yogyakarta ... saya dan seorang teman baru pulang setelah sempat berkeliling kota ... setidaknya untuk menenangkan orang-orang yang kami kenal supaya tidak panik karena isu tsunami yang menyesatkan itu.

Kembali ke laptop ... eh topik semula ...


Yuk .. mulai sekarang kita belajar menelaah, cek 'n ricek, atau setidaknya memastikan suatu informasi yang kita lihat, baca, atau dapatkan dari sumber mana pun, sebelum kita meneruskan atau membagikan informasi tersebut ...jangan sampai, niat baik yang terbungkus oleh "kurangnya pengetahuan" malah membuat orang mendapatkan informasi yang kabur, nggak jelas, keliru, atau menyesatkan.

Bukannya apa-apa ... bangsa kita belum terbiasa untuk secara otomatis menyaring setiap informasi yang diperoleh. Asalkan terkesan bombastis, laris dibaca, mengundang ribuan komentar, mengaduk-aduk perasaan, membakar emosi, atau membuat orang penasaran ... tanpa pikir panjang akan diteruskan atau dibagikan ... 'kan gawat kalau gara-gara sebuah informasi yang kita kirim, lalu terjadi pertikaian, huru-hara, atau terjadi sesuatu yang akan kita sesali kelak ... apakah kita mau tanggung jawab?

Yuk jadi penerus informasi yang bijak! :-D


Widodo Surya Putra
(widodosuryaputra.blogspot.com


No comments:

Post a Comment

Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...