Seorang teman melaporkan bejubelnya peminat para pecinta film, mungkin juga ada penggemar robot Transformer di dalamnya, yang rela berdesak-desakan, mengantre, plus berdiri selama berjam-jam untuk mendapatkan tiket Transformer 4: Age of Extinction. Bahkan antrean mengular sampai di dekat parkiran mobil Empire XXI, Yogyakarta, salah satu bioskop yang menayangkan film ini. Total ada 13 kali penayangan dalam sehari, baik film dalam format 2D maupun 3D, disediakan khusus untuk Transformer 4: Age of Extinction.
Namun, ketika saya berada di sekitar lokasi untuk menonton film tersebut, betapa terkejutnya saya ketika dengan terang-terangan para calo menawarkan tiket. Sedikitnya ada tiga orang yang saya lihat ada di dekat tempat pengambilan karcis sepeda motor menawarkan tiket. Menurut seorang teman lagi yang sempat ditawarin tiket oleh salah seorang calo, harga awal dibuka dengan tujuh puluh ribu rupiah. Untuk hari normal, harga segitu berarti dua kali lipat dari harga normal (tiga puluh lima ribu rupiah). Kemarin, dapat info juga kalau harga sempat turun di kisaran 60-65 ribu, atau lebih mahal 25-30 ribu rupiah dari yang seharusnya.
Beberapa berita di surat kabar online menyebutkan bahwa “pasar potensial” atau orang yang akhirnya membeli tiket berharga mahal ini adalah penonton yang sudah terlanjur datang jauh-jauh, terutama dari luar kota. Bisa juga kelompok kaum berkantong tebal, yang datang ke bioskop dengan mengendarai mobil. Mereka tentu tidak masalah membeli tiket mahal karena memang mampu membelinya. Mahalnya tiket bioskop di jaringan 21cineplex, setidaknya dibandingkan beberapa bioskop yang ada di Solo, rupanya membuka “celah” yang dapat dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan besar.
KEMUNGKINAN MENDAPATKAN TIKET
Ada beberapa kemungkinan para calo itu mendapatkan tiket untuk dijual kembali. Pertama, lewat program MTIX. Setahu saya, program ini memungkinkan seseorang membeli 8 tiket sekaligus tanpa harus memberikan data untuk masing-masing tiket yang dibelinya (seperti yang diterapkan untuk pemesanan tiket kereta api). Khusus untuk Transformer, menurut tulisan yang tertempel pada kaca di pintu masuk, setiap orang hanya boleh membeli maksimal 4 tiket. Kemungkinan ini memiliki celah paling besar untuk dimanfaatkan para calon memuluskan usahanya demi mendapatkan keuntungan berlipat ganda.
Kedua, mengantre seperti penonton biasanya, lalu menjual kembali tiketnya dengan harga tinggi. Cara ini kemungkinannya lebih kecil daripada cara pertama. Para calo mungkin masih ada yang rela berdesak-desakan atau mengantre cukup lama, demi mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Waktu yang diperlukan dapat dipersingkat jika mengantre di posisi terdepan untuk membeli tiket, bila perlu mendahului jam buka layanan pembelian tiket.
MENGHITUNG POTENSI KEUNTUNGAN
Berdasarkan uraian di atas, saya pun penasaran ingin melakukan kalkulasi mengenai potensi keuntungan yang bisa diperoleh seorang calo. Ada tiga pendekatan yang saya pakai sebagai hitungan:
HITUNGAN PERTAMA
Taruhlah setiap show membeli 8 tiket (kita misalkan pelaku memanfaatkan fasilitas MTIX dengan batas maksimal pembelian tiket setiap orang 4 tiket dan pelaku bekerja tim dengan istrinya sehingga bisa dapat tiket). Harga tiket untuk hari biasa Rp. 35.000 sehingga total modalnya Rp. 280.000.
Mengingat animo penonton luar biasa, tidak sedikit yang bermobil, maka anggap saja semua tiket laku dengan harga Rp. 70.000. Pelaku akan mendapatkan brutto Rp. 560.000, atau setelah dikurangi modal, akan mendapat untung bersih Rp. 280.000 (untung seratus persen)! Jika berhasil mendapatkan angka yang sama untuk 3 kali jam penayangan saja, maka pelaku dapat membawa pulang uang sebesar Rp. 840.000 per hari!
Anggap saja mereka beroperasi selama seminggu penuh, dengan tiket selalu “sold-out”, maka selama liburan sekolah dan kampus ini, jumlah di atas dikalikan tujuh atau tepatnya senilai Rp. 5.880.000! Anggap saja untuk konsumsi, parkir, pulsa, atau biaya lain2 selama beroperasi menghabiskan Rp. 380.000, berarti masih ada keuntungan bersih Rp. 5.500.000. Lebih dari lumayan!
HITUNGAN KEDUA
Taruhlah setiap show membeli 8 tiket (kita misalkan pelaku memanfaatkan fasilitas MTIX dengan batas maksimal pembelian tiket setiap orang 4 tiket dan pelaku bekerja tim dengan istrinya sehingga bisa dapat tiket). Harga tiket untuk hari biasa Rp. 35.000 sehingga total modalnya Rp. 280.000.
Tiket akan dijual dengan harga Rp. 70.000, melesetnya tiket hanya laku 5 tiket dengan harga segitu, pelaku akan mendapatkan uang Rp. 350.000. Misalnya pakai dikurangi biaya untuk SMS pesan tiket (setahu saya Rp. 500), minum supaya nggak haus (Rp. 3.000), snack supaya nggak kelaperan (Rp. 5.000), parkir motor (Rp. 2.000) plus biaya lain2, katakanlah semuanya habis Rp. 20.000, masih bisa dapat keuntungan Rp. 50.000.
Masih dengan pengandaian yang sama seperti HITUNGAN PERTAMA, kalau dalam sehari pelaku berhasil menjual 5 tiket saja untuk 3 kali penayangan, maka keuntungan bersih per hari Rp. 150.000. Selama seminggu beroperasi, keuntungan yang diperoleh 1.050.000. Masih lumayan!
Bagaimana dengan tiket sisanya? Sisanya 3 tiket, kalo mau dibanting harga Rp. 45.000 (untung Rp. 15.000) dapat tambahan untung Rp. 30.000. Dikalikan 3 (untuk 3 kali penayangan) dikalikan seminggu lagi, akan ada tambahan lagi Rp. 630.000. Pelaku akan pulang membawa uang Rp. 1.680.000.
Bagaimana kalau tiketnya nggak dijual? Kalo nggak dijual, dipakai nonton berdua sama istrinya, sisanya disedekahin buat orang yang nggak pernah nonton film di bioskop, daripada dibuang itung2 nambah pahala, masih bisa pulang bawa uang Rp. 50.000 plus nonton berdua, tiga kali sehari, selama seminggu penuh. Bisa khatam cerita filmnya!
HITUNGAN KETIGA
Melihat animo yang begitu besar, tetapi ada kemungkinan menurun seiring berjalannya waktu, taruhlah 4 hari pertama 8 tiket yang dipesan sold-out, sementara 3 hari lainnya hanya laku 4 tiket. Untuk 4 hari pertama, 3 kali penayangan (untung Rp. 840.000), maka keuntungan yang diperoleh selama empat hari Rp. 3.360.000. Kemudian untuk 3 hari lainnya, untung setengah dari angka tersebut (karena hanya laku separuh) berarti Rp. 1.680.000. TOTAL keuntungan dengan perhitungan ini Rp. 5.040.000. Dikurang konsumsi, parkir, biaya lain2 … misalnya Rp. 240.000, masih ada sisa Rp. 4.800.000. Masih cukup menggiurkan untuk “pekerjaan sambilan” selama liburan hanya dengan memanfaatkan kegilaan para pecinta film.
*********************************************************************************
Ada yang tertarik mendapat pekerjaan sambilan ini? Mumpung belum diperketat dan mumpung masih liburan lho … hahaha… saya berharap hitungan di atas nggak keliru .. kalo ada yang keliru ya dibetulkan … kalo ada yang bingung … bisa hubungi pihak yang berwajib supaya bisa dijelaskan, atau kontak cak Lontong biar disuruh mikir… hahaha…
Semoga mencerahkan!
Salam
Bung Widodo
No comments:
Post a Comment