"Paa .. nanti mampir di situ ya!" kira-kira begitu permintaan
istri saya ketika sepeda motor yang kami kendarai melewati Griya Tawang
Resto. Permintaan yang sukar saya tolak karena saya pun merasa penasaran
dengan tempat tersebut.
Akhirnya (melanjutkan cerita
bagian ke-2) ... setelah melewati jalanan yang adem-berliku-naik-turun
dengan pemandangan indahnya, kami pun mampir ke Griya Tawang Resto untuk
menyelesaikan urusan "kampung tengah" seraya beristirahat. Sempat sih
kami mampir ke warung sop Bu Ugie yang katanya legendaris itu, tapi
ternyata menu andalannya habis ketika kami sampai di sana. Keputusan
untuk pindah tempat makan yang tidak kami sesali karena nantinya kami
bisa bersantai di Griya Tawang Resto.
Sedikit saya
beri ancer-ancer letak tempat makan yang asyik ini. Jika Anda bergerak
dari atas (dari arah Cemoro Sewu) turun menuju ke arah kota Karanganyar,
setelah berkendara sekitar 10-15 menit (kalau nggak salah lho ya...)
nanti di sebelah kanan Anda akan menemukan resto tersebut. Tepatnya,
Griya Tawang berada diJalan Raya Tawangmangu Km. 34 Kalisamin, Desa
Ngeblak, Sumokado-Karanganyar
Resto dengan
konsep alam ini cukup menyegarkan mata, pikiran, dan juga tubuh
(terutama kalau Anda nyebur sekalian ke sungai yang ada di areal resto).
Oya, resto ini sebenarnya merupakan bagian dari penginapan, yang
dilengkapi juga dengan fasilitas permainan outbond.Namun hari itu, kami bukan mau menginap, apalagi outbond, tapi ingin mengisi perut sambil menikmati suasana alam.
Begitu
masuk daerah parkiran ... seorang bapak tua menyambut dengan begitu
ramah dan mempersilakan kami masuk dan menunjukkan tempat kami dapat
memesan makanan. Kami pun menyapa petugas yang ada di bagian front-office (kalau boleh pinjam istilah perhotelan), lalu bergegas menuju ke salah satu gubug yang terletak agak di bagian atas.
Sayup-sayup
kami mendengar gemericik air, yang membuat kami tak sabar ingin segera
mencelupkan kaki (dan berfoto!) sambil menantikan makanan disajikan.
Setelah membolak-balik daftar menu, kami pun memutuskan untuk memesan
nasi goreng, coklat panas, teh tarik panas, dan paket mendoan (yang
akhirnya harus diganti bakwan karena mendoan habis) ...
Harganya?
Relatif murah sih untuk tempat yang asyik kayak gitu. Untuk nasi goreng
dibanderol 15 ribuan, minuman 5 ribuan, dan gorengan 8 ribuan (kalau
nggak salah isinya 5 potong) MASIH DITAMBAH pajak sebesar 10% yang
ditanggung oleh konsumen.
Sambil menunggu
makanan-minuman disajikan .. kami segera beraksi dan menguasai areal
sekitar sungai yang dipenuhi banyak batu besar dengan gemericik air yang
menyegarkan pikiran.
Puas berfoto, kami pun menyantap hidangan "ala desa" yang kami pesan. Selesai makan ... karena masih terasa capek, ditambah angin semilir yang bertiup membuat mata saya mengantuk. Saya pun menyempatkan diri untuk tidur siang selama beberapa menit untuk mengembalikan kondisi tubuh.
Puas berfoto, kami pun menyantap hidangan "ala desa" yang kami pesan. Selesai makan ... karena masih terasa capek, ditambah angin semilir yang bertiup membuat mata saya mengantuk. Saya pun menyempatkan diri untuk tidur siang selama beberapa menit untuk mengembalikan kondisi tubuh.
Bukannya apa-apa ...
setelah ini masih ada 1 lokasi yang harus kami tuju ... dilanjutkan
pulang ke rumah dengan jarak sekitar 1-1,5 jam mengendarai motor.
Sambil
masih terkantuk-kantuk ... mata saya segera melek begitu tahu nominal
yang harus dibayarkan...nggak begitu mahal sih, cuman bisa bikin mata
melek aja...hahaha...
After that ... setelah membayar
parkir ... kami langsung capcus meluncur ke lokasi wisata selanjutnya
yang terletak di daerah Tawangmangu juga ... yaitu ... air terjun Jumog
...!!!
Nantikan ceritanya di tulisan selanjutnya
...silakan menikmati dulu kompilasi foto-foto jepretan kamera dari
ponsel Andromax C2 New (uuppss...nyebut merk .. dibayar berapa ...
hahaha...)
No comments:
Post a Comment