Thursday, June 12, 2014

Pernikahan Tahan Api (FIREPROOF)

Poster film Fireproof
Never Leave Your Partner Behind. Slogan ini menjadi pesan utama dari film bertema pernikahan yang berlandaskan iman kristen ini. Dikisahkan seorang pria bernama Caleb, pimpinan dari sebuah pasukan pemadam kebakaran di daerah Albany, Amerika Serikat. Ia telah berjasa menyelamatkan banyak orang selama bekerja, dihormati oleh anak buahnya di kantor, tetapi ia merasa tidak mendapatkan penghormatan dan penghargaan di rumah. Pernikahannya ada dalam masalah, terutama setelah ia meledak dalam kemarahan yang membuat istrinya berkata, “Saya ingin ke luar” bisa diartikan bahwa istrinya ingin berpisah (bercerai) dengan Caleb karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya kepadanya.

Catherine, nama istri Caleb, tidak tahan dengan sikap egois suaminya yang lebih suka menyimpan uang hasil kerjanya karena ingin membeli sebuah perahu daripada menggunakannya untuk memperbaiki rumah atau membelikan seperangkat kursi roda dan peralatan medis untuk menolong mama Catherine yang mengalami kelumpuhan. Sebaliknya, Caleb merasa istrinya melalaikan kewajiban sebagai istri maupun ibu rumah tangga karena kesibukan bekerja dan merasa bahwa ia kurang mendapat rasa hormat dari sang istri.

Dalam hati, Caleb ingin memperbaiki kondisi rumah tangganya, paling tidak seperti yang dialami oleh Michael, rekan sekerjanya, yang nampaknya memiliki pernikahan yang harmonis dan bahagia. Michael sempat memberikan analogi bahwa pernikahan ibarat menyatukan dua botol merica (lada) dan garam. Keduanya memang berbeda tetapi sering terlihat bersama-sama. Memisahkan kedua botol tersebut, setelah disatukan (dilem) akan merusak keduanya.

Kemudian di tengah rasa frustrasinya, sang ayah menemuinya, mencoba memberinya nasihat, lalu memberikan sebuah buku berisi “40 hari tantangan cinta”  kepada anaknya yang sangat dikasihinya.”Jikalau tidak ada alasan lain untuk melakukan hal ini, lakukanlah untuk diri saya. Saya memintanya sebagai seorang ayah kepada anaknya,” demikian permohonan sang ayah sebelum buku itu diberikan. Misi Caleb untuk menyelamatkan pernikahannya pun dimulai.

Hal yang tidak mudah karena Caleb seperti “didesak” untuk melakukan hal-hal yang selama ini luput dari perhatiannya, diabaikannya, atau di luar kenormalan bagi seorang Caleb. Selama dua puluh hari pertama, ia harus belajar berhenti mengucapkan hal yang negatif kepada Catherine, mulai memperhatikan Catherine, melayani kebutuhan Catherine, bahkan menyiapkan hidangan spesial supaya dapat dinikmati bersama Catherine. Namun, usaha yang dilakukan hanya sekadar kewajibn untuk melakukan apa yang dibacanya dalam buku “40 hari tantangan cinta” tersebut mendapatkan respons negatif dari Catherine.

Tanpa sepengetahuan Caleb, salah seorang teman dekat Catherine di tempat kerjanya meminta agar Catherine tidak tertipu dengan kebaikan yang dilakukan oleh suaminya. Teman tersebut punya pengalaman mengenai sepupunya, yang berbuat baik kepada sang istri sebelum menceraikan dan mengambil semua haknya di kemudian hari. Omongan yang disampaikan sepintas lalu ini diyakini oleh Catherine, yang sedang dalam kondisi frustrasi menghadapi suaminya. Hal ini diperparah dengan sikap Catherine yang mulai membuka celah dengan menjalin hubungan khusus dengan Gavin (Dr. Keller) rekan kerjanya di rumah sakit, yang ternyata menaruh hati kepada Catherine sekalipun sudah beristri.

Film ini semakin menarik karena di tengah usaha Caleb untuk mendapatkan kembali hati Catherine sekaligus menyelamatkan pernikahannya, menjadi semakin sulit karena Catherine sudah mabuk kepayang oleh pesona Gavin yang dianggapnya lebih perhatian daripada suaminya. Bahkan ketika Caleb mulai menunjukkan perubahan drastis dalam hidupnya, misalnya ketika ia mengenyahkan komputer yang membuatnya kecanduan, berlaku semakin baik sebagai seorang suami, bahkan membayar perangkat medis untuk orangtua Catherine sebanyak lebih dari dua puluh ribu dolar, hati Catherine masih tetap dingin. Ia bahkan meneruskan niatnya untuk bercerai dengan Caleb. Bahkan teguran dan nasihat dari seseorang yang ditemui Catherine saat makan siang di kantin, malah membuatnya marah karena menganggap tidak ada yang salah dengan hubungan khusus yang dijalinnya bersama dengan Gavin (Dr. Keller).

Titik balik hubungannya dengan Caleb terjadi ketika menginjak hal ke dua puluh satu, lewat obrolan di sebuah tempat yang sering dipakai untuk retreat, Caleb menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya, lalu mulai belajar mencintai Catherine tanpa syarat, seperti kasih yang Tuhan berikan kepadanya. Caleb juga berdoa mengharapkan pertolongan Tuhan untuk mengubahkan hati istrinya dna memulihkan rumah tangganya, sementara dari kejauhan, orangtua Caleb mendukungnya dalam doa dan siap menerima curhatan dari Caleb kapan pun dibutuhkan. Caleb pun menegaskan komitmennya untuk berjuang mendapatkan kembali cinta dari Catherine dengan menemui Gavin (Dr. Keller), seraya meminta agar dokter yang sempat merawatnya itu agar menjauhi Catherine.

Diawali dengan penemuan buku “40 hari tantangan cinta” oleh Catherine, perhatian Caleb ketika Catherine tidak dapat ngantor karena sakit, disertai permintaan maaf secara tulus sambil berurai air mata, hati Catherine mulai tersentuh. Puncaknya, ketika Catherine mengetahui bahwa Caleb telah membayar hampir semua peralatan medis yang diperlukan oleh sang ibu, bukan Gavin (Dr. Keller) seperti dugaannya semula, hatinya pun menjadi terbuka.

Catherine segera pulang dari rumah sakit, mengambil cincin pernikahan dari laci meja di kamarnya, lalu bergegas menuju kantor Caleb untuk menemui suaminya. Caleb, yang sama sekali tidak menduga bahwa penantiannya akan segera berakhir, menemui Catherine di sela-sela pekerjaanya, lalu Catherine pun mengungkapkan isi hati dan keinginan untuk kembali menjalani hidup bersama Caleb sebagai suami-istri. Dari balik pintu, Michael yang ingin agar Caleb mengalami pemulihan dalam rumah tangga pun ikut bersorak melihat pemandangan yang dilihatkan di luar ruangan ketika Caleb dan Catherine kembali berpelukan.

Akhirnya, dengan dihadiri keluarga, rekan-rekan kerja, dan orang-orang yang dikenal, Caleb dan Catherine “menikah ulang” dipimpin oleh seorang hamba Tuhan. Mereka kembali mengucapkan janji setia di hadapan Tuhan, hamba-Nya, dan umat Tuhan yang menghadiri acara tersebut, kali ini dengan hati yang sudah diperbarui dalam Kristus. Film ini pun ditutup dengan tampilan kutipan ayat Alkitab dari Roma 5 ayat 8.


Fireproof benar-benar sebuah film yang sangat bagus untuk ditonton oleh kita yang baru saja memulai pernikahan, sudah bertahun-tahun menjalani pernikahan, terutama yang sedang mengalami api ujian dalam pernikahan. Saya sendiri sudah menonton sedikitnya 4 kali dari awal sampai akhir. Dua hari lalu, saya juga menonton film ini bersama istri menjelang dua tahun usia pernikahan kami pada awal Juli mendatang.

Sayangnya, film yang ditayangkan di bioskop Amerika Serikat pada akhir September 2008 ini tidak ditayangkan di bioskop Indonesia. Namun, DVD dari Fireproof pernah saya dapati dijual di Toko Buku Narwastu (Toko buku kristen di Yogyakarta). Mungkin masih dijual di tempat tersebut, di toko-toko buku atau toko-toko yang menjual DVD film asing yang berlandaskan iman Kristen. 

No comments:

Post a Comment

Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...

  Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...