Alkitab mengajarkan agar kita menghitung hari-hari sedemikian, sehingga kita beroleh hati yang bijaksana (Mzm. 90:12). Aseli ini nasihat dari Alkitab, bukan dari lagunya Krisdayanti. Hehehe ... Nah, salah satu penerapan dari firman Tuhan tersebut, menurut hasil perenungan saya, berbicara mengenai menghargai hari demi hari yang Tuhan izinkan untuk kita jalani.
Kalau hari ini kita sedang menjalani hari ke-59 dalam kalender 2015 ini, artinya ada kesempatan untuk "menghitung" dan "menghargai" apa pun yang telah kita alami, juga selama beberapa jam ke depan sampai tepat pukul 00:00 dan kalender berganti menjadi 1 Maret 2015.
Bagi saya, 58 hari yang telah berlalu, ditambah lebih dari 13 jam yang telah berlalu, ada banyak hal yang saya alami. Sejak hari pertama kalender 2015 bergulir, sepertinya waktu terasa sangat cepat berlalu dengan segala macam agenda atau kegiatan yang ada. Namun, ada beberapa hal menarik yang terjadi pada Februari 2015 yang berkesan dalam hati saya. Silakan diteruskan buat yang penasaran membaca ya ^.^
#Pertama, tentu saja terbitnya buku perdana Dari Jomblo Sampe Merit yang selama ini dinanti-nantikan. Ini adalah buku perdana sekaligus keriduan yang sudah lama terpendam untuk menghasilkan buku yang dapat memberkati orang muda di Indonesia. Thanks to my wife Kristinawati yang menjadi penyemangat-pendoa-pendukung utama sehingga buku ini bisa terbit. Terima kasih juga buat Kak Eva Yunita (sebagai guru-motivator dalam menulis) dan atas kepercayaannya untuk mengajak saya bekerja sama dalam menulis buku ini. Akhirnya, kerinduan yang selama ini kita obrolin bisa terwujud dalam anugerah Tuhan!
Tak lupa saya ucapkan terima kasih juga untuk Penerbit ANDI Yogyakarta yang telah memberi kesempatan untuk buku ini diterbitkan, juga buat rekan-rekan yang terlibat dalam pembuatan buku ini, mulai dari pemberi kata pengantar para endorser, juga ilustrator yang membuat tampilan cover buku saya menjadi "unyu" :-D
#Kedua, dilaksanakannya launching buku pada 12 Februari 2015 di acara valentine yang diadakan oleh FIRE-Community (GKKD Yogyakarta). Gereja lokal dan komunitas ini adalah tempat kami "dibesarkan" secara rohani dan diajarkan mengenai banyak hal, terkhusus seputar apa yang kami tuangkan dalam buku Dari Jomblo Sampe Merit. Matur nuwun!
#Ketiga, adalah bertemu dengan "keluarga baru" di GPdI Ngadirejo. Rasa penat dan lelah karena menempuh jarak lebih dari 90 km (Klaten-Ngadirejo) yang kami tempuh (saya bersama istri) untuk bisa hadir dan melayani pada 14 Februari 2015 mendadak sirna mendapati keramahan kalian. Meskipun baru pertama kali datang dan bertemu, kecuali dengan sister Cici, kami tak merasa aneh atau seperti orang lain. Makanannya juga enak tenan and We're felt at home! Semoga tahun ini bisa ke sana lagi untuk melayani dan tentu menikmati kesegaran alam sekitar lokasi (juga makanan khas daerah setempat!) ^.^
#Keempat, mendengar dan melihat respons dari orang-orang terdekat yang menerima buku Dari Jomblo Sampe Merit secara gratis! "Kok gratisan sih?" mungkin ada yang bertanya seperti itu. Tentu kami memberikan buku tersebut secara cuma-cuma bukanlah tanpa alasan. Kami begitu menghargai pertemanan, persahabatan, dan kekerabatan (baik secara formal sebagai saudara kandung, maupun sebagai saudara dalam Kristus). Relasi yang melebihi rupiah, euro, maupun dollar sebanyak apa pun sehingga kami merasa bahagia kalau bisa berbagi berkat lewat pemberian buku dengan nominal rupah yang tidak seberapa itu.
Oya, mengenai respons yang saya terima beragam lho. Ada yang berterima kasih, mengupload di akun FB-nya sambil mempromosikan buku dan penulisnya, bercerita panjang lebar mengenai suka-duka dalam pelayanan, bahkan ada beberapa yang "membalas" dengan mendoakan supaya saya dan istri segera dikaruniai momongan! Amin!!! (Lho ... apa yang begini nggak jaaauhhh lebih berharga daripada beberapa lembar rupiah?) :-)
#Kelima adalah kunjungan ke satu keluarga dari seorang hamba Tuhan di dekat terminal Giwangan, Yogyakarta. Dalam kondisi bergumul dengan penyakit serius yang dideritanya bersama sang istri, sang hamba Tuhan yang sudah berusia lanjut malah mendoakan dan memberi nasihat mengenai pernikahan dan keluarga. Nasihat yang sangat berharga bagi kami (saya bersama istri) yang baru dua tahun lebih sedikit menjalani hidup bersama sebagai suami-istri.
Nah ... sekian dulu cerita yang bisa saya bagikan untuk menutup bulan ini ya. Lain kali disambung lagi dengan cerita-cerita lainnya. Mari terus bersemangat dalam berkarya, berbagi, berteman, dan bersahabat. Jalani semuanya dengan penuh ucapan syukur dan sukacita karena kasih dan anugerah-Nya senantiasa menyertai kita.
Selamat menghitung hari dan tetap semangat menutup bulan yang katanya penuh kasih atau cinta ini ... jangan berhenti mengasihi sekalipun Februari sudah berlalu ... dan selamat meneruskan tahun 2015 yang masih lebih 300 hari. Tuhan memberkati ^.^
Hanya ingin tinggalkan jejak buat generasi ini dan generasi mendatang ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rutinitas Rumah Sakit dan Insight "You'll Never Walk Alone" Mengisi Soreku yang Syahdu ...
Ilustrrasi rumah sakit (Source: www.wphealthcarenews.com) Di tengah suasana sore yang syahdu setelah diguyur hujan deras bercampur angin y...
-
Pak Yusak dan Bu Iin Tjipto Pukul 05.30 ... tepat pada hari ulang tahun istri saya ... dalam bus pariwisata ... Mata saya masih ...
-
Musim hujan sudah datang ... Salah satu masalah yang sering dialami para pengendara motor alias biker seperti saya adalah jas hujan yang so...
-
Selamat datang kembali di blog ini. Maaf baru aktif kembali setelah sekian lama tak mengunggah tulisan. Kali ini saya akan membagikan sedik...
No comments:
Post a Comment